Senin, 29 November 2021

al hikam pasal 5. BASHIRAH

Al-Hikam 
Pasal 5: Bashirah
اِجْتِهَادُكَ فِيمَا ضُمِنَ لَكَ، وَ تـَقْصِيْرُكَ فِيمَا طُلِبَ مِنْكَ، دَ لِيلٌ عَلَى انـــْطِمَاسِ الْــبَصِيْرةِ مِنْكَ

"Kesungguhanmu 
pada apa-apa yang telah 
Dia Ta’ala jamin bagimu, dan kelalaianmu pada apa-apa yang Dia Ta’ala tuntut darimu, merupakan bukti atas lenyapnya bashirah darimu!"

Syarah

Bashirah adalah 
istilah teknis agama 
untuk "mata hati" yang memiliki fungsi spesifik. 

Di dalam Al-Quran 
terdapat banyak kata tentang "bashirah", misalkan dalam Surah Al-Israa' [17]: 72 dikatakan, 
"Dan barangsiapa yang buta (a'maa) di dunia, 
niscaya di akhirat (nanti) 
ia akan lebih buta dan lebih tersesat jalannya". 

Atau dalam ayat lain disebutkan:

خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Allah telah mengunci-mati qalb-qalb mereka dan telinga-telinga mereka, dan bashirah-basirah mereka ditutup. 
Dan bagi mereka siksa 
yang amat berat. —
Q.S. Al-Baqarah [2]: 6

Meski seseorang bisa melihat hingga ke ujung dunia atau dapat menembus langit yang tujuh, 
namun bila masih bingung dengan kehidupan, 
maka itu sebuah penanda bahwa bashirah kita 
masih tertutup.

Karena bashirah itu 
bukan untuk melihat hal-hal di luar diri, 
tetapi untuk melihat kebenaran hakikat. 
Bashirah adalah 
untuk melihat Al-Haqq 
dalam segala sesuatu, 
dalam segenap ufuk dan dalam dirinya. 

Sebagaimana firman-Nya:

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

Akan Kami perlihatkan kepada mereka ayat-ayat Kami di segenap ufuk dan pada nafs-nafs mereka sendiri, 
hingga jelas bagi mereka bahwa semua itu adalah Al-Haqq. 
Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? —
Q.S. Fushshilat [41]: 53

Tidak ada komentar:

Posting Komentar