Qalb,
Tempat Turunnya
Petunjuk Allah
Kita juga dapat mencermati dimensi qalb yang lain,
yakni tatkala Allah menurunkan Al-Qur’an melalui Jibril a.s. kepada Rasulullah Muhammad SAW. "Wadah" apakah yang dipakai di dalam diri Rasulullah
untuk menampung kitab
yang amat mulia ini,
petunjuk bagi seluruh
umat manusia,
dengan sekian keajaiban maknanya yang berlapis-lapis?
Al-Qur’an Surat Al-Baqarah [2]: 97 mengungkapkan
"… maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Qur’an) ke dalam qalb-mu dengan seizin Allah."
Qalb dalam ayat ini,
adalah qalb seorang hamba-Nya yang amat mulia, Rasulullah Muhammad SAW.
Mencermati skema ini,
maka kita mengerti bahwa hanya pada qalb yang dicahayai Al-Iman,
Allah akan menganugrahkan petunjuk-Nya.
Tiada pernah lengah perhatian-Nya dari makhluk kesayangan-Nya ini,
di setiap nafas
maupun capaian besar kehidupannya.
Dia senantiasa memerhatikan kita.
Di setiap sudut yang paling tersembunyi sekali pun,
baik dalam suka cita maupun duka nestapa:
Dia Ta’ala senantiasa bersama untuk
memberi petunjuk.
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّـهِ ۗ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّـهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّـهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah;
dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada qalb-nya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. –
Q.S. At-Taghaabun [64]: 11
Di dalam qalb yang dipenuhi cahaya Al-Iman itulah, turunlah petunjuk-petunjuk-Nya.
Tiada akan bersedih seorang hamba yang beriman
yang tengah berada di antara himpitan musibah.
Karena qalb yang berpendar oleh cahaya Al-Iman
di dadanya telah mafhum: Tiada yang terjadi
tanpa seizin Allah,
Dia yang "tak pernah terlena, dan tak pernah tidur"
(Q.S. Al-Baqarah [2]: 255), akan selalu menepati janji-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar