Rabu, 01 Desember 2021

Man ‘Arafa Nafsahu, Faqad ‘Arafa Rabbahu

Man ‘Arafa Nafsahu, 
Faqad ‘Arafa Rabbahu

Tidak ada sesuatupun 
yang serupa dengan Dia, 
dan Dia-lah yang 
Maha Mendengar dan Melihat.
– Q.S. Asy-Syuura [42]: 11

MAN ‘Arafa Nafsahu, 
Faqad Arafa Rabbahu. 
“Siapa yang mengenal dirinya, akan mengenal Rabb-nya”. 

Begitulah kurang lebih 
makna dari 
sabda Rasulullah SAW tersebut.

Kata-kata itu sangat masyhur di kalangan para penempuh jalan penyucian jiwa. 
Meski begitu, tidak semua orang meyakini kata-kata tersebut adalah 
sabda Rasulullah SAW. 

Sebagian bersikeras bahwa itu bukan hadits. 
Sebagian lagi mengatakan hadits itu dha’if, 
bahkan palsu.

Walau jarang terdapat di kitab-kitab hadits sunni, namun hadits ini—
dengan teks yang sama—
bisa kita dapatkan di 
kitab Misbah Syari’ah dari cicit Rasulullah SAW, 
Ja’far as-Shadiq. 
Rasulullah SAW menyampaikan kata-kata agung tersebut kepada sahabat Ali r.a., 
dan hadits tersebut diriwayatkan oleh 
Imam Ja’far as-Shadiq, 
yang memperolehnya dari jalur kakeknya, Ali r.a. 
Lisan agung Rasulullah SAW pernah menyampaikan kalimat itu pada sahabat 
Ali r.a., yang disebut Rasulullah SAW sebagai “gerbang dari ilmu-ilmu Rasulullah SAW”.

Apa maksud presisi 
kalimat tersebut? 
Seperti apa “mengenal diri” itu? 
Dan, bagaimana bisa dengan mengenal diri sendiri 
lalu menjadi mengenal Rabb? Apakah diri ini adalah Rabb? Apakah ini terkait dengan pantheisme—
menyatunya wujud Tuhan dan wujud manusia?

Mari kita perhatikan 
sabda Beliau SAW tersebut. “Man ‘arafa nafsahu”. 
Siapa yang ‘arif akan nafs-nya—jiwanya. Sebenarnya bukan sekadar mengenal, tapi ‘arif. ‘
Arif akan jiwanya. 
‘Arif kurang lebih bermakna “sangat memahami”, 
“paham dengan sebenar-benarnya”.

Sedangkan dalam 
“faqad arafa rabbahu”, kata “faqad” berarti 
“maka pastilah”, atau 
“sudah barang tentu”. 
Ada kadar kepastian yang tercakup di sana, jauh lebih pasti derajatnya dari sekadar “akan”. 
“Faqad ‘arafa rabbahu”, berarti 
“maka pastilah akan ‘arif tentang Rabb-nya”.

“Siapa yang ‘arif akan jiwanya, 
maka pastilah akan ‘arif tentang Rabb-nya”, 
begitu kira-kira maknanya. Apa maksudnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar