Minggu, 12 Desember 2021

ROH IDHAFI

ROH IDHAFI

“Dan mereka bertanya padamu tentang al-ruh. Katakan, 
‘al-ruh itu urusan Tuhanku. 
Dan tidaklah kamu diberi al-i’lm (pengetahuan) kecuali sedikit.’ 
(QS. 17:85).

PENJABARAN TENTANG RUH (ROH)

Namun demikian semoga pengetahuan tentang 
“ROH” 
yang sedikit ini cukuplah menjadikan kita 
mampu memetik hikmahnya dan menjadikannya sebagai wahana menuju kesadaran penuh memahami akan tanda-tanda Kebesaran 
dan Kekuasaan-Nya. 
Maka dengan dilandasi 
niat hati yang tulus memohon hidayah 
serta petunjuk kepada Allah Ta’ala semata 
dan kemudian menggali lebih banyak hikmah lagi dari buah karya tulisan para alim ulama, 
dan menyusunnya dengan seksama, 
maka tulisan ini berhasil saya intisarikan 
dalam metode bahasa yang mengarah 
pada pendekatan yang rasional serta mudah untuk dipahami oleh kita yang awam ini. 

KENALI UNSUR ROH UTAMA 
DALAM DIRI MANUSIA 
YANG MENJADIKAN KEBERADAANNYA 
ADA : 
Aku, 
engkau, 
kalian atau 
kita manusia, 

dikatakan ada atau eksis keberadaannya 
jika memenuhi unsur-unsur zat kehidupan 
yang terpadu di dalam diri. 
Maka, ternyata unsur yang terdapat 
dalam diri manusia itu tidak hanya 
terdiri dari satu jenis ROH saja dengan Jasad. 

Tetapi ternyata manusia 
memlilki berbagai unsur Roh. 
Dalam bahasa Arab kata ruh 
berasal dari bahasa Al-Qur’an “Al-Ruh” 
dengan akar kata “RA-WAU-HA” (R-W-H), 
yang bermakna pancaran zat kehidupan 
yang menggerakkan suatu makhluk ciptaan-Nya menjadi hidup, yang berasal dari 
zat Kemaha Hidup-Nya, (AlHayyi), 
Rabb, Tuhan semesta alam, 
atau dalam perbendaharaan bahasa Indonesia kata “RUH” hanya dapat diterjemahkan dengan 
“ROH”, 
atau yang dikenal dengan sebutan “NYAWA”. 

Ini satu-satunya karakter bahasa 
yang tidak dimiliki oleh tata bahasa manapun 
di dunia, 

kata Al-Ruh berasal dari kalimat Al-Qur’an, 
yang kemudian hanya dapat diterjemahkan 
ke dalam bahasa Indonesia dengan terjemahan, 
“ROH”, dalam bahasa Ibrani adalah “RU’ACH”, 
dalam bahasa Yunani diterjemahkan sebagai “Pneu’ma”, 
dan dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai “SPIRIT”, 

Maka terjemahan secara umum bahwa 
roh adalah : “Daya/pancaran kehidupan 
yang tidak kelihatan, 
yang memberikan kehidupan kepada 
semua makhluk hidup”. 
Dalam versi Al-Kitab Nasrani, 
Ruh adalah daya kehidupan 
yang akan kembali ke asalnya, yaitu Allah. 
(Ayub 34:14, 15; 
Mazmur 36:9). 

Maka dalam AlQur’an diberitakan bahwa 
seluruh unsur jati diri manusia pada akhirnya 
bakal kembali kepada Tuhannya. 
“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah pada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai. 
Maka masuklah ke dalam golongan 
hamba-hamba-Ku dan masuklah ke Syurga-Ku.” 
(QS. 89.AlFajr:27-30). 

Kemudian dalam bahasa sehari-hari kita, 
juga mengenal adanya sebutan, 
“Jiwa, 
sukma, 
Ruh kudus”, 
Roh Jahat, 
roh gentayangan, 
dll. 
Apakah semua itu?



BERIKUT BERBAGAI 
UNSUR DAN JENIS-JENIS ROH UTAMA 
YANG BERSEMAYAM DALAM DIRI MANUSIA : 

1.Roh idhofi 
    atau dalam bahasa kejawen sering disebut.            dengan roh ilafi/ilofi :

2.Ruh Al-Idhofi atau Ruh Al-Hayat 
    atau bahasa kita menyebutnya “Nyawa” : 
    “Kemudian Dia menyempurnakan dan.                       meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-
     Nya dan Dia menjadikan bagi kamu.                         pendengaran, penglihatan dan hati; 
     (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur”. 
     (QS.32. As Sajdah:9) 
Alam tinggal roh Idhofi ini adalah 
nur (cahaya) yang terang benderang 
dan sangat sejuk. 
roh Idhofi adalah roh central 
atau pusat dalam tubuh manusia 
roh ini yang memiliki peranan palingbesar/penting dan roh inilah yang memerintah dari ke 
8 roh lainya maka dari itu roh Idhofi 
diberi julukan 
"johar awal suci", 
roh inilah yang membuat manusia hidup. 
Roh Idhofi adalah roh sumber dari 8 roh lainya 
bila mana roh idhofi ini keluar dari raga manusia, 
maka dapat dipastikan roh yang ke 8 
akan ikut serta keluar dari raga 
dan kejadian inilah yang disebut kematian, 
maka dari itu roh Idhofi disebut "Nyawa". 
Kebalikanya 
jika ke 8 roh keluar dari tubuh kita 
dan roh Idhofi tetap tinggal dalam raga, 
dapat dipastikan manusia masih bisa hidup. 
Namun pasti saja 
memiliki kekurangan dikarenakan 8 fungsi 
yang mengatur tubuh kita hilang. 

'bagi seseorang yang mempunyaitingkat 
ilmu kebatinan tinggi atau sudah sampai 
pada maqom makrifat (Insan Kamil), 
dapat menjumpai wujud dari roh idhofi ini 
melalui basyirah. 
wujud dari roh idhofi tidak jauh berbeda dengan tubuh kita dari rupa, suara, tingkah 
dan segala sesuatunya persis seperti wujud kita sendiri yang memiliki (tidak ada yang berbeda) sifat inilah yang membedakan roh Idhofi 
berbeda dengan roh lainya.

(Menurut 
Syeikh Naem As-Saufi 
dalam kitab Mengenal Ruh :

Bermula dari Ruh Idhafi itu, 
maka daripadanya asalnya Jawahir (perwujudan). 
Ada pun Ruh Idhafi itu ialah Nuktah. 
Yang mengadakan Nuktah itu DZat Allah 
yang Maha Suci, 
Maka Roh Idhafi itulah izin Allah 
(tiupan sebagian Ruh Al-Quds-Nya) 
didalam diri kita. 

Maka Ruh Idhafi itulah dinamakan Ujud Idhafi. 
Maka Ruh Idhafi itulah dinamakan 
Nyawa Muhammad, 
Nyawa Adam, 
Nyawa orang-orang Mukmin dan 
Nyawa kepada Ruhani. 

Maka kenyataan Ruh Idhafi itulah 
bersumber dari Ruhul Quddus. 
Maka kenyataan Ruhul Quddus itu 
ialah Ruhani. 
Kenyataan Ruhani itu ialah Nafas kita. 
Maka ada pun Ruh Idhafi itu didalam diri. 
Maka Hakeqat itu diri, 
dan diri itu di dalam Idhafi). 


2. Roh Rabbani : 

Alam tinggal roh ini dalam nur (cahaya) 
berwarna kuning diam tak bergerak. 
Sifat roh Rabbani ini tidak mempunyai kehendak apa apa. memiliki ketentraman hati. 
dan tubuh tidak merasakan apa apa. 
karena roh ini tidak memiliki hawa nafsu 
maka roh ini sering dipergunakan 
para kaum supranaturalis 
sebagai titik acuan dalam semedi / bertapa. 
untuk mencapai ketenangan 
dan penyatuan dengan alam

. 3. Roh Rohani (Roh Rabani) : 

roh ini yang mengendalikan hawa nafsu manusia.
Karena adanya roh Rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa. 
Kadangkadang suka sesuatu, 
tetapi di lain waktu ia tak menyukainya. 
Roh ini mempengaruhi perbuatan baik 
dan perbuatan buruk. 
Roh inilah yang menepati pada 4 jenis nafsu, 
yaitu : 
1• Nafsu Luwamah (aluamah) 
2• Nafsu Amarah 
3• Nafsu Supiyah 
4• Nafsu Mulhama (Mutmainah). 

“Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (nafsy dirinya sendiri)”. 
(QS.75. Al Qiyaamah:2) 

Jika roh ini meninggalkan tubuh manusia 
maka manusia tidak akan mempunyai nafsu lagi. Bilamana manusia mampu menguasai roh ini 
maka ia akan hidup dalam keilmu-an. 

Roh ini memiliki sifat mengikuti penglihatan, 
apa yang kita pandang, apa yang kita lihat 
disitulah roh Rohani berada. 

Untuk melihat/menjumpai roh ini 
kita akan menjumpai terlebih dahulu, 
melihat macam macam nur (cahaya) 
seperti kunang kunang. 
Setelah cahaya tersebut hilang 
barulah kita dapat menjumpai roh ini. 

4. Roh Nurani : 

roh ini membawa sifat terang. 
Karena roh inilah manusia bisa merasakan 
suatu petunjuk yang menuntun dan ketenangan dalam hati & pikiran. 
Bilamana roh nurani meninggalkan tubuh, 
maka orang tersebut akan merasakan gelapnya hati dan pikiran. 
Roh Nurani menguasai nafsu mutmainah 
yang menonjol yang dapat mengalahkan 
nafsu lainya sehingga membawa kebaikan 
yang terjaga. 
Hati terasa tentram, prilaku baik dan terpuji, 
air muka pun akan terlihat bersinar (bercahaya) 
tidak banyak berbicara, tidak ragu dalam mengambil keputusan, serta tidak mengeluh 
jika ditimpa kesusahan/musibah. 
bagi yang bisa menguasai roh ini 
semua perkara, suka, duka akan dipandang 
sama rata 

5. Roh Kudus : 

biasa dikenal dengan sebutan roh suci. 
Roh ini membawa pengaruh sifat welas asih 
pada semua makhluk. 
tidak segan memberi pertolongan 
dan berbuat kebajikan serta mempengaruhi perbuatan amal ibadah sesuai agama 
dan kepercayaan yang dianutnya. 

6. Roh Rahmani : 

Roh diberi nama yang mengambil dari kata "Rahman" yang artinya pemurah. “…..
Dan Aku telah melimpahkan kepadamu 
kasih sayang yang datang dari-Ku, …” 
(QS.20. Thaahaa:39). 

Jelas sekali bahwa manusia terdapat 
unsur Ruh Cinta yang berasal 
dari Dzat Ar-Rahman Ar-Rahim-Nya. 
Karena itu, roh ini memiliki sifat pemurah 
suka memberi dan bersifat sosialitas. 

7. Roh Jasmani :

pemahaman sifat kerja roh ini 
sering diterapkan dalam ilmu pengobatan 
dikarenakan roh inilah yang mengatur 
seluruh sistem peredaran darah, 
urat syaraf pada manusia.
Karena roh inilah kita memiliki 
rasa sakit, 
cape, 
segar, 
roh inipun memiliki nafsu amarah 
dan nafsu hewani 
nafsu inilah yang membuat kita malas, 
menyukai hubungan badan, serakah, 
dan ingin dimengerti sendiri. 

salah satu tantangan 
seseorang mempelajari ilmu kebatinan 
untuk mencapai taraf supranatural 
yang paling utama adalah 
menundukan sifat roh jasmani ini dalam tubuh. 
karena tanpa terlebih dahulu menundukan 
sifat roh ini maka tidak akan mampu menguasai ilmu kebatinan tingkat tinggi 
yang selalu terhalang oleh rasa sakit, malas 
dan sebagainya. 

8. Roh Nabati : 

roh ini yang mengendalikan 
perkembangan pertumbuhan pada tubuh 

9. Roh Rewani : 

roh inilah yang menjaga tubuh kita, 
bila roh ini keluar dari tubuh 
maka kita akan tertidur. 
Dan apa bila roh ini kembali dari tubuh 
maka kita akan kembali terbangun. 
jika seseorang tertidur bermimpi 
dengan arwah seseorang. 
maka roh Rewani dari orang yang bermimpilah yang menjumpainya. 
Jadi mimpi tersebut adalah 
hasil kerja roh rewani yang mengendalikan 
otak manusia. 
pergi dan keluarnya roh rewani pun 
yang diatur oleh roh Idhofi. 
begitupun degan roh yang lainya 
masih tetap dalam kekuasaan roh Idhofi. 

Kata Al-Marhum Syeikh Naem As-Saufi 
dalam kitab Mengenal Ruh : 
Bermula ada pun Ruh Idhafi itu 
maka dari padanya asalnya Jawahir. 
Ada pun Ruh Idhafi itu ialah Nuktah. 
Yang mengadakan Nuktah itu Zat Allah 
yang Maha Suci. 
Maka Nuktah itu adalah Titik. 
Maka Titik itu di dalam BA, 
maka bernamalah ia Bismillah. 
Maka dari huruf Bismillah itulah 
asalnya kejadian alam semesta 
dan segala isi–isinya. 

itu terbalik ianya dinamakan NUN ‫ن‬. 
Maka Roh Idafi itulah izin Allah di dalam diri kita. NUN ini sebagai gambaran diri manusia 
dimana noktah (titik) tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar