ROH IDHAFI
“Dan mereka bertanya padamu tentang al-ruh. Katakan,
‘al-ruh itu urusan Tuhanku.
Dan tidaklah kamu diberi al-i’lm (pengetahuan) kecuali sedikit.’
(QS. 17:85).
PENJABARAN TENTANG RUH (ROH)
Namun demikian semoga pengetahuan tentang
“ROH”
yang sedikit ini cukuplah menjadikan kita
mampu memetik hikmahnya dan menjadikannya sebagai wahana menuju kesadaran penuh memahami akan tanda-tanda Kebesaran
dan Kekuasaan-Nya.
Maka dengan dilandasi
niat hati yang tulus memohon hidayah
serta petunjuk kepada Allah Ta’ala semata
dan kemudian menggali lebih banyak hikmah lagi dari buah karya tulisan para alim ulama,
dan menyusunnya dengan seksama,
maka tulisan ini berhasil saya intisarikan
dalam metode bahasa yang mengarah
pada pendekatan yang rasional serta mudah untuk dipahami oleh kita yang awam ini.
KENALI UNSUR ROH UTAMA
DALAM DIRI MANUSIA
YANG MENJADIKAN KEBERADAANNYA
ADA :
Aku,
engkau,
kalian atau
kita manusia,
dikatakan ada atau eksis keberadaannya
jika memenuhi unsur-unsur zat kehidupan
yang terpadu di dalam diri.
Maka, ternyata unsur yang terdapat
dalam diri manusia itu tidak hanya
terdiri dari satu jenis ROH saja dengan Jasad.
Tetapi ternyata manusia
memlilki berbagai unsur Roh.
Dalam bahasa Arab kata ruh
berasal dari bahasa Al-Qur’an “Al-Ruh”
dengan akar kata “RA-WAU-HA” (R-W-H),
yang bermakna pancaran zat kehidupan
yang menggerakkan suatu makhluk ciptaan-Nya menjadi hidup, yang berasal dari
zat Kemaha Hidup-Nya, (AlHayyi),
Rabb, Tuhan semesta alam,
atau dalam perbendaharaan bahasa Indonesia kata “RUH” hanya dapat diterjemahkan dengan
“ROH”,
atau yang dikenal dengan sebutan “NYAWA”.
Ini satu-satunya karakter bahasa
yang tidak dimiliki oleh tata bahasa manapun
di dunia,
kata Al-Ruh berasal dari kalimat Al-Qur’an,
yang kemudian hanya dapat diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia dengan terjemahan,
“ROH”, dalam bahasa Ibrani adalah “RU’ACH”,
dalam bahasa Yunani diterjemahkan sebagai “Pneu’ma”,
dan dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai “SPIRIT”,
Maka terjemahan secara umum bahwa
roh adalah : “Daya/pancaran kehidupan
yang tidak kelihatan,
yang memberikan kehidupan kepada
semua makhluk hidup”.
Dalam versi Al-Kitab Nasrani,
Ruh adalah daya kehidupan
yang akan kembali ke asalnya, yaitu Allah.
(Ayub 34:14, 15;
Mazmur 36:9).
Maka dalam AlQur’an diberitakan bahwa
seluruh unsur jati diri manusia pada akhirnya
bakal kembali kepada Tuhannya.
“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah pada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai.
Maka masuklah ke dalam golongan
hamba-hamba-Ku dan masuklah ke Syurga-Ku.”
(QS. 89.AlFajr:27-30).
Kemudian dalam bahasa sehari-hari kita,
juga mengenal adanya sebutan,
“Jiwa,
sukma,
Ruh kudus”,
Roh Jahat,
roh gentayangan,
dll.
Apakah semua itu?
BERIKUT BERBAGAI
UNSUR DAN JENIS-JENIS ROH UTAMA
YANG BERSEMAYAM DALAM DIRI MANUSIA :
1.Roh idhofi
atau dalam bahasa kejawen sering disebut. dengan roh ilafi/ilofi :
2.Ruh Al-Idhofi atau Ruh Al-Hayat
atau bahasa kita menyebutnya “Nyawa” :
“Kemudian Dia menyempurnakan dan. meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-
Nya dan Dia menjadikan bagi kamu. pendengaran, penglihatan dan hati;
(tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur”.
(QS.32. As Sajdah:9)
Alam tinggal roh Idhofi ini adalah
nur (cahaya) yang terang benderang
dan sangat sejuk.
roh Idhofi adalah roh central
atau pusat dalam tubuh manusia
roh ini yang memiliki peranan palingbesar/penting dan roh inilah yang memerintah dari ke
8 roh lainya maka dari itu roh Idhofi
diberi julukan
"johar awal suci",
roh inilah yang membuat manusia hidup.
Roh Idhofi adalah roh sumber dari 8 roh lainya
bila mana roh idhofi ini keluar dari raga manusia,
maka dapat dipastikan roh yang ke 8
akan ikut serta keluar dari raga
dan kejadian inilah yang disebut kematian,
maka dari itu roh Idhofi disebut "Nyawa".
Kebalikanya
jika ke 8 roh keluar dari tubuh kita
dan roh Idhofi tetap tinggal dalam raga,
dapat dipastikan manusia masih bisa hidup.
Namun pasti saja
memiliki kekurangan dikarenakan 8 fungsi
yang mengatur tubuh kita hilang.
'bagi seseorang yang mempunyaitingkat
ilmu kebatinan tinggi atau sudah sampai
pada maqom makrifat (Insan Kamil),
dapat menjumpai wujud dari roh idhofi ini
melalui basyirah.
wujud dari roh idhofi tidak jauh berbeda dengan tubuh kita dari rupa, suara, tingkah
dan segala sesuatunya persis seperti wujud kita sendiri yang memiliki (tidak ada yang berbeda) sifat inilah yang membedakan roh Idhofi
berbeda dengan roh lainya.
(Menurut
Syeikh Naem As-Saufi
dalam kitab Mengenal Ruh :
Bermula dari Ruh Idhafi itu,
maka daripadanya asalnya Jawahir (perwujudan).
Ada pun Ruh Idhafi itu ialah Nuktah.
Yang mengadakan Nuktah itu DZat Allah
yang Maha Suci,
Maka Roh Idhafi itulah izin Allah
(tiupan sebagian Ruh Al-Quds-Nya)
didalam diri kita.
Maka Ruh Idhafi itulah dinamakan Ujud Idhafi.
Maka Ruh Idhafi itulah dinamakan
Nyawa Muhammad,
Nyawa Adam,
Nyawa orang-orang Mukmin dan
Nyawa kepada Ruhani.
Maka kenyataan Ruh Idhafi itulah
bersumber dari Ruhul Quddus.
Maka kenyataan Ruhul Quddus itu
ialah Ruhani.
Kenyataan Ruhani itu ialah Nafas kita.
Maka ada pun Ruh Idhafi itu didalam diri.
Maka Hakeqat itu diri,
dan diri itu di dalam Idhafi).
2. Roh Rabbani :
Alam tinggal roh ini dalam nur (cahaya)
berwarna kuning diam tak bergerak.
Sifat roh Rabbani ini tidak mempunyai kehendak apa apa. memiliki ketentraman hati.
dan tubuh tidak merasakan apa apa.
karena roh ini tidak memiliki hawa nafsu
maka roh ini sering dipergunakan
para kaum supranaturalis
sebagai titik acuan dalam semedi / bertapa.
untuk mencapai ketenangan
dan penyatuan dengan alam
. 3. Roh Rohani (Roh Rabani) :
roh ini yang mengendalikan hawa nafsu manusia.
Karena adanya roh Rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa.
Kadangkadang suka sesuatu,
tetapi di lain waktu ia tak menyukainya.
Roh ini mempengaruhi perbuatan baik
dan perbuatan buruk.
Roh inilah yang menepati pada 4 jenis nafsu,
yaitu :
1• Nafsu Luwamah (aluamah)
2• Nafsu Amarah
3• Nafsu Supiyah
4• Nafsu Mulhama (Mutmainah).
“Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (nafsy dirinya sendiri)”.
(QS.75. Al Qiyaamah:2)
Jika roh ini meninggalkan tubuh manusia
maka manusia tidak akan mempunyai nafsu lagi. Bilamana manusia mampu menguasai roh ini
maka ia akan hidup dalam keilmu-an.
Roh ini memiliki sifat mengikuti penglihatan,
apa yang kita pandang, apa yang kita lihat
disitulah roh Rohani berada.
Untuk melihat/menjumpai roh ini
kita akan menjumpai terlebih dahulu,
melihat macam macam nur (cahaya)
seperti kunang kunang.
Setelah cahaya tersebut hilang
barulah kita dapat menjumpai roh ini.
4. Roh Nurani :
roh ini membawa sifat terang.
Karena roh inilah manusia bisa merasakan
suatu petunjuk yang menuntun dan ketenangan dalam hati & pikiran.
Bilamana roh nurani meninggalkan tubuh,
maka orang tersebut akan merasakan gelapnya hati dan pikiran.
Roh Nurani menguasai nafsu mutmainah
yang menonjol yang dapat mengalahkan
nafsu lainya sehingga membawa kebaikan
yang terjaga.
Hati terasa tentram, prilaku baik dan terpuji,
air muka pun akan terlihat bersinar (bercahaya)
tidak banyak berbicara, tidak ragu dalam mengambil keputusan, serta tidak mengeluh
jika ditimpa kesusahan/musibah.
bagi yang bisa menguasai roh ini
semua perkara, suka, duka akan dipandang
sama rata
5. Roh Kudus :
biasa dikenal dengan sebutan roh suci.
Roh ini membawa pengaruh sifat welas asih
pada semua makhluk.
tidak segan memberi pertolongan
dan berbuat kebajikan serta mempengaruhi perbuatan amal ibadah sesuai agama
dan kepercayaan yang dianutnya.
6. Roh Rahmani :
Roh diberi nama yang mengambil dari kata "Rahman" yang artinya pemurah. “…..
Dan Aku telah melimpahkan kepadamu
kasih sayang yang datang dari-Ku, …”
(QS.20. Thaahaa:39).
Jelas sekali bahwa manusia terdapat
unsur Ruh Cinta yang berasal
dari Dzat Ar-Rahman Ar-Rahim-Nya.
Karena itu, roh ini memiliki sifat pemurah
suka memberi dan bersifat sosialitas.
7. Roh Jasmani :
pemahaman sifat kerja roh ini
sering diterapkan dalam ilmu pengobatan
dikarenakan roh inilah yang mengatur
seluruh sistem peredaran darah,
urat syaraf pada manusia.
Karena roh inilah kita memiliki
rasa sakit,
cape,
segar,
roh inipun memiliki nafsu amarah
dan nafsu hewani
nafsu inilah yang membuat kita malas,
menyukai hubungan badan, serakah,
dan ingin dimengerti sendiri.
salah satu tantangan
seseorang mempelajari ilmu kebatinan
untuk mencapai taraf supranatural
yang paling utama adalah
menundukan sifat roh jasmani ini dalam tubuh.
karena tanpa terlebih dahulu menundukan
sifat roh ini maka tidak akan mampu menguasai ilmu kebatinan tingkat tinggi
yang selalu terhalang oleh rasa sakit, malas
dan sebagainya.
8. Roh Nabati :
roh ini yang mengendalikan
perkembangan pertumbuhan pada tubuh
9. Roh Rewani :
roh inilah yang menjaga tubuh kita,
bila roh ini keluar dari tubuh
maka kita akan tertidur.
Dan apa bila roh ini kembali dari tubuh
maka kita akan kembali terbangun.
jika seseorang tertidur bermimpi
dengan arwah seseorang.
maka roh Rewani dari orang yang bermimpilah yang menjumpainya.
Jadi mimpi tersebut adalah
hasil kerja roh rewani yang mengendalikan
otak manusia.
pergi dan keluarnya roh rewani pun
yang diatur oleh roh Idhofi.
begitupun degan roh yang lainya
masih tetap dalam kekuasaan roh Idhofi.
Kata Al-Marhum Syeikh Naem As-Saufi
dalam kitab Mengenal Ruh :
Bermula ada pun Ruh Idhafi itu
maka dari padanya asalnya Jawahir.
Ada pun Ruh Idhafi itu ialah Nuktah.
Yang mengadakan Nuktah itu Zat Allah
yang Maha Suci.
Maka Nuktah itu adalah Titik.
Maka Titik itu di dalam BA,
maka bernamalah ia Bismillah.
Maka dari huruf Bismillah itulah
asalnya kejadian alam semesta
dan segala isi–isinya.
itu terbalik ianya dinamakan NUN ن.
Maka Roh Idafi itulah izin Allah di dalam diri kita. NUN ini sebagai gambaran diri manusia
dimana noktah (titik) tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar