Sabtu, 11 Desember 2021

TAUHIDKEJADIAN DZAT. MENGHIMPUN DAYA KETUHANAN MENGAKTIVASI NUR MUHAMMAD

[9/10 19:31] aji rasha: 

TAUHID
KEJADIAN DZAT

Seluruh ilmu itu adalah milik Allah ta’ala, 
barang siapa yang tidak mengenal Allah, 
sama saja tidak mengenal dirinya. 

Sesungguhnya 
Ingsun (Aku) adalah 
Dzat yang Maha Kuasa, 
yang berkuasa sepenuhnya 
menciptakan segala sesuatu. 
Terjadi dalam seketika, 
dan sempurna karena Qudrat Ingsun. 

Kembali Tuhan menyatakan bahwa 
diri-Nya yang tak tergambarkan, 
yang melampaui segala-galanya, 
adalah Dzat 
yang sungguh-sungguh memiliki 
kuasa sepenuhnya. 

Dengan demikian, tiada lagi kuasa 
selain kuasan-Nya, 
semua ada dalam genggaman-Nya. 

Adalah absurd 
jika masih mempercayai adanya kuasa lain 
selain kuasa-Nya. 

Adalah aneh 
jika ada kuasa lain yang bisa mengancam 
kuasa-Nya. 

Dia adalah Dzat yang menjadi seketika, 
menjadi dengan serta merta 
beserta kesempurnaan-Nya, 
karena kuasa-Nya sendiri, 
karena Qudrat-Nya sendiri, 
karena Dzat-Nya sendiri. 

Di sana sudah nyata pertanda dari 
Af’al Ingsun 
sebagai pembuka 
Iradah Ingsun. 

Pada mula pertama 
Ingsun menitahkan Hayyu 
bernama Sajaratul Yakin (pohon kehidupan), 
tumbuh pada Adam Makdum (kosong hampa) 
yang azali dan abadi. 

Setelah itu 
Aku ciptakan Cahaya Bernama Nur Muhammad (cahaya yang terpuji), 

kemudian cermin 
bernama Mir’atul Haya’i (kaca wira’i), 

nyawa yang disebut 
Roh Idhafi (nyawa yang jernih), 

pelita yang bernama Kandil (lampu tanpa api), 

pemata yang bernama Dzarrah (permata), 

dan Jalal (keperkasaan) 
yang disebut Hijab (dinding jalal atau penutup), 
yang menjadi Selubung Hadlarat Ingsun. 

Kuasa yang sudah disinggung 
pada kalimat sebelumnya, 
kuasa untuk menitahkan, 
kuasa untuk menjadikan 
dan penjadian tersebut merupakan 
tanda dan bukti nyata dari 
Af’alNya, 
perbuatan-Nya. 
Sekaligus penjadian tersebut juga 
merupakan pintu dari 
Iradah-Nya, 
Kehendak-Nya. 
Huruf Allah 
sebelum diciptakan manusia 
adalah tanpa huruf Alif 
di depannya. 

Setelah manusia tercipta diberilah huruf Alif 
untuk pengingat bahwa 
manusia terhubung langsung 
dengan sang kholik. 

Huruf Allah yang asli 
adalah LAM, LAM, LAM, HA’. 
Dengan pengertian sebagai berikut : 

Lam pertama adalah 
otak manusia/akal, 
dimana nafsu 
lebih banyak bersemayam di dalamnya. 

Lam kedua adalah 
hati, 
dimana nur/cahaya ilahi 
bersemayam di dalamnya.


Lam ketiga adalah 
pusar, 
dimana ruh/arwah/sukma ilahi 
bersemayam di dalamnya. 

Ha’ adalah 
jasad/badan/tubuh, 
dimana fungsinya 
tali pengikat, penghubung 
ketiga lam 
terse but. 

Manusia yang telah menyatukan 
dan memberi makan energi kepada ketiga lam, 
maka 
Ha’ 
akan menjadi senjata pamungkas/
penghubung saluran pelepasan 
ataupun pengikatan energi. 

Mengapa empat huruf Allah ini terkait? 
Ini ada hubungannya dengan 
ilmu manunggaling kawulo gusti, 
dan sangat panjang bahasannya. 

Kalimah Allah 
pada huruf empat yang terkait adalah kunci dari HIKMAH DALAM BERPUASA.

Sesakti apapun manusia 
apabila huruf Ha’ belum bersinar 
maka pasti akan ada kelemahan 
dalam ilmu dan tubuhnya. 

Di sinilah nanti Anda akan menemukan 
sirr dari kalimah Allah 
tersebut.



Pada permulaan 
Dia menjadikan Hayyu berarti Urip (hidup). 
Hidup adalah penjadian awal, 
hidup tidak diciptakan 
dan hidup adalah bagian dari Dzat-Nya sendiri. 
Dzat-Nya sendiri itu pun hidup. 
Jika Hayyu menjadi intisari semua mahkluk, 
maka ia disebut ROH. 
Tetapi Hayyu inilah yang menyebabkan 
seluruh mahkluk hidup bisa hidup.

Contohnya janin yang belum ditiupkan ROH nya, 
masih bisa hidup dan berkembang 
dari segumpal darah menjadi segumpal daging. 

Hayyu disebut Syajaratul Yaqin, 
inilah hakikat dari Dzat Mutlaq Al-Qadim: 
Dzat yang Absolut 
dan yang awal pada Alam Kabir 
(alam makrokosmos). 

Ini berarti Syajaratul Yaqin 
adalah hakikat Tuhan itu sendiri. 

Disebut pula dengan 
Dating Atma (Dzat dari Roh) 
pada Alam Saghir (Microcosmos). 
Sehingga dengan demikian, 
Dzat Roh di alam Saghir dan 
Dzat Tuhan di alam Kabir 
sesungguhnya satu adanya.

Pada tahapan kedua dijadikan 
Cahaya/Nur yang diberi nama 
Nur Muhammad (Cahaya Terpuji). 

Dengan sarana Cahaya Terpuji inilah 
semesta berikut mahkluk-mahkluk-Nya 
bisa menjadi. 

Nur Muhammad adalah kekuatan-Nya. 
Cahaya yang sesungguhnya satu, 
tetapi memiliki 
lima perwujudan: 

1. Nuriyat (Nuriyyah), 
    yang bercahaya.
    Kemunculannya diiringi
     warna Hitam. 

2. Nurani (Nur ‘Aini): 
    Cahaya Penglihatanku.
    Kemunculannya diiringi
    warna Merah. 

3. Nur mahdi: 
    Cahaya Petunjuk.
    Kemunculannya diiringi
    warna Kuning. 

4. Nur buwat (Nurun Nubuwwah): 
    Cahaya Kenabian.
    Kemunculannya diiringi
    warna Hijau. 

Nur Muhammad adalah 
hakikat cahaya yang diakui sebagai 
Tajalining Dzat (penampakan illahi) 
pada Alam Kabir. 

Nur Muhammad adalah 
sifat utama Roh manusia.

Nur muhammad dalam perspektif 
Syaikh Abdul Qodir Al-Jaelani 
disebut dengan sebutan 

Roh Muhammad, 
yang diciptakan dari 
cahaya ketuhanan 
(nurun ala nurin) 
Nur Muhammad merupakan realitas ghaib 
yang menjadi inti segala penciptaan. 

Oleh karenanya kadang ia disebut 
Nur, 
Roh, 
Qalam (tercipta dari perkataan kun). 

Ia merupakan realitas yang memiliki banyak nama menurut fungsi dan dari mana sudut mana 
kita memandang 
(aljaelani:7).

Suatu hari Sayidina Ali karamallahu wajhahu, 
misan dan menantu 
Nabi Suci SAW bertanya, 

"Wahai (Nabi) Muhammad, 
kedua orang tuaku akan menjadi jaminanku, mohon katakan padaku 
apa yang diciptakan Allah Ta‟ala 
sebelum semua makhluk ciptaan?" 
Beliau menjawab: 
"Sesungguhnya, sebelum Rabbmu 
menciptakan lainnya, 
Dia menciptakan dari Nur-Nya Nur Nabimu." 

Di Hadist yang lain, 
yang diriwayatkan dari Abdurrazaq r.a 
yang diterimanya dari Jabir r.a, 
bahwa Jabir pernah bertanya 
kepada Rasulullah saw, 
"Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku, 
apakah yang mula-mula sekali Allah jadikan?" Rasulullah saw menjawab: 
"Sesungguhnya Allah ciptakan 
sebelum adanya sesuatu adalah 
Nur Nabimu dari Nur-Nya." 

Nur Muhammad itu sudah ada 
sebelum adanya segala sesuatu di alam ini. 
Nur Muhammad dianugerahi tujuh lautan : 
Laut Ilmu, 
Laut Latif, 
Laut Pikir, 
Laut Sabar, 
Laut Akal, 
Laut Rahman, dan 
Laut Cahaya. 

Dia kemudian membagi 
Nur ini menjadi 
empat bagian. 

Dari bagian pertama 
Dia menciptakan 
Qolam (Pena), 

dari bagian kedua 
Lawhal Mahfudz, 

dari bagian ketiga 
„Arsy”. 

Kini telah diketahui bahwa ketika 
Allah menciptakan lawhal-mahfudz dan Pena. 

Pada pena itu terdapat seratus simpul, 
jarak antara kedua simpul adalah 
sejauh dua tahun perjalanan. 

Allah kemudian memerintahkan Pena 
untuk menulis, dan Pena bertanya, 
"Ya Allah, apa yang harus saya tulis?" 

Allah berfirman, 
“Tulislah : 
la ilaha illallah, Muhammadan Rasulullah”. 

Karena itu Pena berseru, 
"Oh, betapa sebuah nama yang indah, agung Muhammad itu, 
bahwa dia disebut bersama Asma Mu yang Suci, ya Allah". 

Allah kemudian berfirman, 
"Wahai Pena, jagalah kelakuanmu! 
Nama ini adalah nama Kekasih-Ku, 
dari Nur-nya 
Aku menciptakan 
„Arsy dan Pena dan lawhal mahfudz; 

Kamu, juga diciptakan dari Nurnya. 
Jika bukan karena dia, 
Aku tidak akan menciptakan apapun”. 

Ketika Allah SWT 
telah mengatakan kalimat tersebut, 
Pena itu terbelah dua karena takut nya 
kepada Allah, 
dan tempat dari mana kata-katanya tadi keluar menjadi tertutup/ terhalang, 
sehingga sampai dengan hari ini 
ujungnya tetap terbelah dua dan tersumbat, sehingga dia tidak menulis, 
sebagai tanda dari rahasia ilahiah yang agung. 
Kemudian Allah memerintahkan Pena 
untuk menulis 
"Apa yang harus saya tulis, Ya Allah?" 
bertanya Pena. 

Kemudian Rabb al Alamin berkata, 
"Tulislah semua yang akan terjadi 
sampai Hari Pengadilan !”. 

Berkata Pena, 
"Ya Allah, apa yang harus saya mulai?". 

Berfirman Allah, 
"Kamu harus memulai dengan kata-kata ini: “Bismillah al-Rahman al-Rahim." 
Dengan rasa hormat dan takut yang sempurna, 

kemudian Pena bersiap untuk menulis 
kata-kata itu pada Kitab (lawh al-mahfudz), 
dan dia menyelesaikan tulisan itu 
dalam 700 tahun. 
Ketika Pena telah menulis kata-kata itu, 
Allah SWT berfirman 
"Telah memakan 700 tahun 
untuk kamu menulis tiga Nama-Ku; 
Nama Keagungan-Ku, 
Kasih Sayang-Ku dan 
Empati-Ku. 

Tiga kata-kata yang penuh barakah ini 
saya buat sebagai sebuah hadiah 
bagi ummat Kekasih-Ku Muhammad. 

Dengan Keagungan-Ku, 
Aku berjanji bahwa 
bilamana abdi manapun dari ummat ini menyebutkan kata Bismillah 
dengan niat yang murni, 
Aku akan menulis 700 tahun pahala 
yang tak terhitung untuk abdi tadi, 
dan 700 tahun dosa akan Aku hapuskan. 

“Sekarang (selanjutnya), 
bagaian ke-empat dari Nur itu Aku bagi lagi menjadi empat bagian: 

Dari bagian pertama 
Aku ciptakan Malaikat Penyangga Singgasana (hamalat al‟Arsy); 

Dari bagian kedua 
Aku telah ciptakan Kursi, majelis Ilahiah 
(Langit atas yang menyangga Singgasana Ilahiah, Arsy); 

Dari bagian ketiga 
Aku ciptakan seluruh Malaikat 
(makhluk) langit lainnya”. 

“kemudian bagian keempat 
Aku bagi lagi menjadi empat bagian: 

dari bagian pertama 
Aku membuat semua langit, 

dari bagian Kedua 
Aku membuat bumi-bumi, 

dari bagian ketiga 
Aku membuat jinn dan api.” 

“Bagian keempat 
Aku bagi lagi menjadi empat bagian : 

dari bagian pertama 
Aku membuat cahaya yang menyoroti muka 
kaum beriman; 

dari bagian kedua 
Aku membuat cahaya didalam jantung mereka, merendamnya dengan ilmu ilahiah; 

dari bagian ketiga 
cahaya bagi lidah mereka yang adalah 
cahaya Tauhid 
(Hu Allahu Ahad), 

dan dari bagian keempat 
Aku membuat berbagai cahaya 
dari ruh Muhammad SAW”. 

Ruh yang cantik ini diciptakan 360.000 tahun sebelum penciptaan dunia ini, 
dan itu dibentuk sangat (paling) cantik 
dan dibuat dari bahan yang tak terbandingkan. 

Kepalanya 
dibuat dari petunjuk, 

lehernya 
dibuat dari kerendahan hati, 

Matanya 
dari kesederhanaan dan kejujuran, 

dahinya 
dari kedekatan (kepada Allah), 

Mulutnya 
dari kesabaran, 

lidahnya 
dari kesungguhan, 

pipinya 
dari cinta dan kehati-hatian, 

perutnya 
dari tirakat terhadap makanan 
dan hal-hal keduniaan, 

kaki dan lututnya 
dari mengikuti jalan lurus dan 

jantungnya 
yang mulia dipenuhi dengan rahman. 

Ruh yang penuh kemuliaan ini 
diajari dengan rahmat dan 
dilengkapi dengan adab semua kekuatan 
yang indah. 

Kepadanya diberikan risalahnya 
dan kualitas kenabiannya dipasang. 

Kemudian Mahkota Kedekatan ilahiah dipasangkan pada kepalanya 
yang penuh barokah, 
masyhur dan tinggi di atas semua lainnya, didekorasi dengan Ridha Ilahiah 
dan diberi nama 
Habibullah (Kekasih Allah) yang murni dan suci. 

Kemudian Allah SWT 
menciptakan sebuah pohon yang dinamakan 
Syajaratul Yaqin. 

Tangkainya berjumlah empat. 
Kemudian diletakanlah 
Nur Muhammad 
pada pohon tersebut. 

Namun, kehadiran 
Nur Muhammad itu membuat pohon 
bergetar hebat hingga berubah 
menjadi permata putih. 

Sedangkan Nur Muhammad memuji bertasbih 
ke hadirat Allah Ta‟ala 70.000 tahun lama nya. 

Pada permata tersebut, 
Nur Muhammad mencoba bercermin. 
Wajahnya begitu indah dilihat. 
Bentuknya seperti burung merak, dan 
pakaiannya demikian indah. 
Dihiasi dengan berbagai perhiasan. 
Kemudian ia bersujud lima kali, 
Allah SWT melihatnya, 
membuat Nur tersebut merasa malu dan takut. 

Lalu keluar keringat dari kepalanya. 
Dari keringat tersebut 
Allah SWT menciptakan nyawa malaikat. 

Dari keringat wajahnya, diciptakanlah 
nyawa 
„Arsy, 
matahari, 
bulan, 
bintang, 
dan apa-apa yang ada di langit. 

Keringat dadanya 
menjadi bahan untuk menciptakan nyawa para rasul, 
nabi, 
wali, 
ulama, dan 
orang orang shaleh. 

Adapun keringat yang muncul dari keningnya, 
diciptakanlah nyawa orang-orang mukmin 
dari umat Nabi Muhammad saw. 

Dari keringat kedua telinganya, 
diciptakan oleh Allah SWT 
nyawa orang-orang Yahudi, Nasrani, 
dan orang-orang kafir, dan sesat. 

Sedangkan keringat kakinya 
diantaranya menjadi isi bumi. 

Pada waktu selanjutnya 
Allah SWT menciptakan 
lentera akik yang merah 
yang cahayanya menembus ke dalam dan keluar. 

Lalu Nur Muhammad dimasukkan 
ke dalam lentera tersebut. 
Berada di dalamnya dalam posisi berdiri. 
Sementara nyawa-nyawa yang sudah tercipta berada di luar, 
seluruhnya membaca 
"Subhanallaahi 
wal hamdulillaahi 
wa laa ilaa haillallaahu 
wallahu akbar". 
1.000 tahun lamanya nyawa-nyawa itu diperintahkan 

Allah SWTuntuk melihat ke diri Nur Muhammad. 
Nyawa yang berhasil melihat 
kepala Nur Muhammad, 
maka ia akan ditakdirkan menjadi pemimpin/penguasa. 

Siapa yang melihat ubun-ubunnya, 
itulah mereka yang akan menjadi guru/pendidik yang jujur. 

Siapa yang melihat matanya, 
ia akan menjadi hafidz (penghapal Al-Quran). 

Mereka yang meman-dang telinganya 
akan menjadi mereka yang menerima peringatan dan nasehat. 

Adapun yang bisa melihat hidungngya, 
mereka itu akan menjadi 
ahli bicara atau dokter. 

Sedangkan mereka nyawa nyawa yang berhasil 
melihat bibir Nur Muhammad, 
ia akan ditakdirkan menjadi seorang menteri. 

Nyawa yang melihat bagian giginya 
maka wajah nya kelak akan cantik rupawan, 

ia yang bisa melihat lidahnya, 
akan jadilah utusan/duta raja-raja. 

Apabila yang dilihat lehernya, 
ditakdirkanlah menjadi orang berdagang dan usahawan. 

Apabila tengkuk yang bisa dilihatnya, 
akan jadilah seorang tentara. 

Mereka yang berhasil melihat kedua lengan tangannya, maka akan jadi perwira. 

Jika sikut kanan-nya yang dilihat, 
Allah SWT akan menjadikan dirinya berkehidupan dalam dunia tekstil, 

sedangkan kalau sikut Kirinya, 
ia akan menjadi orang yang pernah membunuh. 

Serta, jika dadanya yang berhasil dilihat, 
maka ia akan menjadi ulama yang disegani. 

Bila bagian belakang, 
ia akan ditakdirkan menjadi para ahli sosial kemasyarakatan, 

dan jika hanya bayangannya yang berhasil dilihat, maka ia akan menjadi orang yang berkecimpung dalam bidang seni. 

Barang siapa melihat tenggorokannya yang penuh barokah akan menjadi khatib dan mu’adzin (yang mengumandangkan adzan). 

Barang siapa memandang janggutnya akan menjadi pejuang di jalan Allah. 

Barang siapa memandang lengan atasnya akan menjadi seorang pemanah atau pengemudi kapal laut. 

Siapa yang melihat tangan kananya akan menjadi seorang pemimpin, 

dan siapa yang melihat tangan kirinya akan menjadi seorang pembagi (yang menguasai timbangan dan mengukur suatu kebutuhan hidup). 

Siapa yang melihat telapak tangannya menjadi seorang yang gemar memberi; 

siapa yang melihat belakang tangannya akan menjadi kolektor. 

Siapa yang melihat bagian dalam dari tangan kanannya menjadi seorang pelukis; 

siapa yang melihat ujung jari tangan kanannya akan menjadi seorang kalligrapher, 

dan siapa yang melihat ujung jari tangan kirinya akan menjadi seorang pandai besi. 

Siapa yang melihat dadanya yang penuh barokah akan menjadi seorang terpelajar meninggalkan keduniaan (ascetic) dan berilmu. 

Siapa yang melihat punggungnya akan menjadi seorang yang rendah hati dan patuh pada hukum syari‟at. 

Siapa yang melihat sisi badannya yang penuh barokah akan menjadi seorang pejuang. 

Siapa yang melihat perutnya akan menjadi orang yang puas, 

dan siapa yang melihat lutut kanannya akan menjadi mereka yang melaksanakan ruku dan sujud. 

Siapa yang melihat kakinya yang penuh barokah akan menjadi seorang pemburu, 

dan siapa yang melihat telapak kakinya menjadi mereka yang suka bepergian. 

Siapa yang melihat bayangannya akan mejadi penyanyi dan pemain saz (lute). 

Semua yang memandang tetapi tidak melihat apa-apa akan menjadi kaum tak beriman, pemuja api dan pemuja patung. 

Mereka yang tidak memandang sama sekali akan menjadi mereka yang akan menyatakan bahwa dirinya adalah tuhan, seperti Namrudz, Firaun, dan sejenisnya. 

Kini semua ruh itu diatur dalam empat baris. 

Di baris pertama 
berdiri ruh para nabi dan rasul,a.s, 

di baris kedua 
ditempatkan ruh para orang suci, para sahabat, 

di baris ketiga 
berdiri ruh kaum beriman, laki-laki dan perempuan. 

Di baris ke empat 
berdiri ruh kaum tak beriman. Semua ruh ini tetap berada dalam dunia ruh di hadhirat Allah SWT sampai waktu mereka tiba untuk dikirim ke dunia fisik. 

Tidak seorang pun tahu kecuali Allah SWT 
yang tahu berapa selang waktu dari waktu diciptakannya ruh penuh barokah 
Nabi Muhammad sampai diturunkannya dia 
dari dunia ruh ke bentuk fisiknya itu. 

Diceritakan bahwa 
Nabi Suci Muhammad SAW 
bertanya kepada malaikat Jibril , 
"Berapa lama sejak engkau diciptakan?" 
Malaikat itu menjawab, 
"Ya Rasulullah, saya tidak tahu jumlah tahunnya, yang saya tahu bahwa setiap 70.000 tahun seberkas cahaya gilang gemilang menyorot keluar dari belakang kubah Singgasana ilahiah: 
sejak waktu saya diciptakan cahaya ini muncul 12.000 kali. 

"Apakah engkau tahu, cahaya apakah itu?" 
bertanya Nabi Muhammad SAW 
"Tidak, saya tidak tahu," berkata malaikat itu. 

"Itu adalah Nur ruhku dalam dunia ruh, 
jawab Nabi Suci SAW ”.

Catatan : 
Beberapa kalangan dalam ummat Islam mempersoalkan konsep 
Nur Muhammad 
(Cahaya Muhammad atau Ruh Muhammad) 
sebagai suatu konsep yang tidak memiliki dasar
dalam „aqidah Islam. 
Padahal, berdasarkan data-data yang kuat, konsep Nur Muhammad 
adalah suatu konsep aqidah 
Ahlussunnah wal Jama’ah yang diterima dan diakui oleh ijma (konsensus) ulama, 
ilmu kalam dan 
ulama ‟tasawwuf” dalam kurun waktu 
yang panjang, sebagai suatu konsep yang memiliki sumber dalilnya dari Qur‟an dan Hadits 

Nabi sallallahu alayhi wasallam. 
Konsep „aqidah Nur Muhammad salallahu alayhi wasallam menyatakan antara lain bahwa 
cahaya atau ruh dari Nabi Besar Muhammad sallallahu alayhi wasallam 
adalah 
makhluk pertama 
yang diciptakan sang Khaliq, 
Allah Subhanahu wa Ta‟ala, 
yang kemudian darinya, 
Dia Subhanahu wa Ta‟ala 
menciptakan makhluk makhluk lainnya. 
Allah Subhanahu wa Ta‟ala 
menyebut Rasulullah sallallahu alayhi wasallam sebagai 
Nuur (cahaya), atau sebagai "Siraajan Muniiran" 
(makna literal: 
Lampu yang Bercahaya).

MENGHIMPUN DAYA KETUHANAN 

Setelah meyakini adanya 
Shang Hyang Maha Kuasa, 
tahap selanjutnya yang harus dilakukan sebaiknya adalah latihan dzikir atau meditasi 
untuk menggerakkan generator, 
untuk menghimpun dan menyalurkan 
kekuatan Daya Ketuhanan yang ada di dalam dirinya masing-masing. 

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan 
rasa percaya diri serta keyakinan kepada 
Allah ta’ala. 

Tata caranya hanya pada pengaturan dzikir mengucapkan 
asma Allah 
dan 
pengaturan pernafasan 
yang terbagi 
dalam 3 tahapan, 
yaitu 

1.tarik nafas, 
2.tahan nafas dan 
3.keluarkan nafas, 

dimulai dengan: 

1. Membaca niat 
“Nawaitu dzikrullahi ta’ala, 
Al jasadu kiblatul qolbi, 
wa qolbi qiblatur ruhi, 
wa ruhi kiblatullaahi, 
Allahu Akbar”. 

2. Mata dipejamkan, 
ujung lidah dilipat ke atas, menyentuh langit-langit. 

3. Baca dalam hati : 
Laa illaha illallah 165 kali, ditutup Muhammadarasulullah 1 kali.

4. Kosongkan hati dan pikiran. Santai, senyum dan pasrah kepada Allah semata.

5. Tarik nafas perlahan-lahan tanpa terlihat adanya gerakan pernafasan, 
sambil dalam hati mengucapkan Asma 
Allah 11 kali … 
seolah-olah Dzat Allah masuk melalui pusar atau ubun-ubun sampai rongga dada terasa penuh, 
kemudian 
tahan nafas. 

6. Dari pernafasan dada didorong ke bawah 
menjadi pernafasan perut kemudian 
tahan nafas dibagian 
bawah pusar, 
sambil di dalam hati mengucapkan Asma 
Allah 21 kali. 

7. Selanjutnya 
keluarkan nafas perlahan-lahan, seolah-olah Dzat Allah keluar melalui kedua lubang hidung, 
sambil di dalam hati mengucapkan asma 
Allah 10 kali. 
Yang masuk melalui pernafasan 11 asma Allah dan 
yang kita keluarkan 10 asma Allah, 
berarti kita mempunyai tabungan 1 asma Allah, sebagai 
sumber Daya Ketuhanan. 

8. Lakukan tata cara tersebut di atas 
sebanyak 21 kali putaran pernafasan. 
Bila dalam 3 atau 4 kali putaran, 
pernafasan menjadi tersengal-sengal, 
maka lakukan pernafasan biasa 
tanpa menahan nafas, 
sambil di dalam hati tetap mengucapkan 
asma Allah tanpa terputus. 
Setelah tenang, lanjutkan kembali sampai mencapai 21 kali putaran. 

9. Setelah selesai mencapai 21 kali putaran pernafasan, 
ditutup 
dengan membaca :

Do’a kunci 1 kali

1, Al Fatihah 1 kali 
dan Ucapkanlah : Sodaqollahul adzim, 
Maha Benar Tuhan dengan Segala FirmanNya. 

10. Tahap pertama, 
tata cara di atas harus dilakukan selama 
7 malam berturut-turut tanpa terputus 
agar kita memperoleh getaran 
kekuatan Daya Ketuhanan, 
sehingga generator kita jalan (berfungsi). 

11. Tahap kedua harus mencapai 41 malam berturut-turut. 
Untuk tahap kedua ini bagi wanita yang sedang menjalani masa haid sebaiknya tidak terputus, karena yang tidak boleh dilakukan pada saat haid adalah sholat. 

Bagaimana bila kita 
dicabut nyawa saat sedang haid sedangkan kita tidak boleh menyebut Asma Allah. 
Untuk laki-laki sebaiknya tidak terputus-putus. 

Tahap selanjutnya, 
dzikir Asma Allah 
tanpa batas hitungan, 
untuk 
menarik, 
menahan dan 
mengeluarkan nafas 
diatur 
melalui 
gerak naluri ( gerak rasa ).

Sesungguhnya tata cara dzikir asma Allah 
untuk menghimpun daya Ketuhanan ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh setiap pemula yang ingin membangkitkan 
tenaga dalamnya. 

Daya ketuhanan ini merupakan 
generator sumber energi yang bisa 
kita salurkan 
bila sewaktu-waktu dibutuhkan. 

Menurut istilah sekarang disebutnya sebagai 
energi prana atau 
energi gelombang elektromagnetik. 
Dengan 

menahan napas, 
penyerapan oksigen 
menjadi optimal. 

Pemakaian oksigen untuk proses metabolisme 
di dalam tubuh menjadi sangat efektif. 
Terjadi reaksi kimia secara berantai 
di dalam tubuh. 
Reaksi kimia ini menyebabkan aktivitas elektron kita meningkat. 
Aktivitas elektron ini akan menghasilkan gelombang elektromagnetik yang bisa direkam sebagai cahaya aura. 

Cahaya adalah energi. 
Organ-organ vital manusia ternyata memancarkan gelombang elektromagnetik yang spesifik, sehingga alat monitor di ruang ICU cukup dipasang di ujung jari pasien dan di layar monitor akan tampak gambaran tekanan darah, 
denyut jantung dan kondisi pernapasan pasien…

Oleh karena Islam menganut prinsip keseimbangan dalam kehidupan, 
maka selain 
Dzikir Asma Allah dan meditasi 
sebagai olah pernafasan, 
diperlukan juga olah raga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani kita. 
Olah raga dengan gerakan-gerakan khusus ternyata bisa juga membangkitkan energi prana. Namun walau bagaimanapun, 
olah raga tidak akan bisa membersihkan hati 
yang kelam. 

Dengan olah raga saja, 
pintu hijab tidak akan 
terbuka untuk bisa menerima 
pancaran Nur Illahi. 

Oleh karena itu, alangkah baiknya bila 
olah pernafasan dan 
olah raga khusus dilaksanakan secara berimbang agar keduanya bisa saling mengisi, 
sehingga kita bisa mendapatkan manfaat yang maksimal. 

Selanjutnya yang harus dicamkan benar-benar bagi para pemula adalah 
bahwa setelah mendapatkan pengalaman bathin serta kemampuan spiritual tertentu, 
hendaknya jangan menjadikan kita ria 
atau takabur dan 
jangan pula kemampuan spiritual yang kita miliki kita pergunakan untuk tujuan-tujuan yang menyimpang, yang merugikan orang lain, 
tapi pergunakanlah untuk menolong sesama 
umat Allah. 
Kita harus ingat bahwa ria dan takabur merupakan dosa syirik yang tersembunyi, sedangkan tujuan yang menyimpang 
adalah perbuatan yang fasik.

Pengalaman-pengalaman bathin yang terjadi serta kemampuan spiritual yang kita peroleh itu pun merupakan sarana untuk meningkatkan dan 
menguji keimanan kita, apakah kita akan terus melanjutkan perjalanan kita ataukah kita akan terlena sehingga lupa akan tujuan semula karena merasa diri telah menjadi orang hebat. 
Tujuan akhir kita masih jauh, karena tujuan akhir kita adalah pencerahan jiwa, 
untuk mencapai tingkatan ikhsan, 
tingkatan insan kamil makrifatullah. 
Kemudian kembali kepada Allah 
dengan jiwa yang tenang serta 
mendapat ucapan selamat dan keridoan Allah. 
Kita bisa kembali kepada Cahaya Allah. 
Dengan kita berlatih berdzikir 
melalui pengaturan pernafasan 
maka penyerapan oksigen didalam paru – paru 
jadi lebih banyak. 
Proses pembakaran - metabolisme 
di dalam tubuh menjadi efektif. 
Elektron kita akan berputar semakin cepat. 
Tubuh kita memancarkan energi gelombang elektromagnatik. 
Tubuh akan memancarkan cahaya aura yang bisa direkam oleh kamera khusus foto Kirlian. 
Metode ini merupakan pondasi agar kita memiliki inner power – energi Ilahi. 
Do’a-do’a apapun 
ibarat senapan kosong, 
pelurunya adalah inner power. 
Untuk bisa Mi’raj - OOBE 
hati harus bersih, Inner Power harus kuat. 
Seperti halnya pesawat luar angkasa 
perlu roket pendorong untuk lepas landas. 

Energi Ilahi-Inner Power 
sangat bermanfaat untuk diri kita sendiri 
maupun untuk membantu – menolong sesama umat.


MENGAKTIVASI 
NUR MUHAMMAD 

Semua tentu tahu bahwa 
setiap jasad semua makhluk tertetesi oleh 
nuktah Nur Muhammad 
yang langsung ter-refleksi pada jasad tersebut, sehingga muncul inti cell ghaib dlm jasad tsebut. 

Yang dimaksud jasad disini 
adalah semua mahluk yang berbentuk, 
baik itu 
manusia, 
batu, 
hewan, 
pohon, 
angin, 
air, 
minyak 
dan lain lain. 

Dan ular 
adalah satu diantara makhluk bernyawa 
yang mampu membangunkan kekuatan 
Nur Muhammad di batang tubuhnya, 
yang dimana dengan mampu terhubung 
dengan Nur Muhammad pada batang tubuhnya, 
maka ia mampu mengendalikan Nur Muhammad 
untuk nyata mensuplai apa saja yang dibutuhkan oleh tubuhnya. 

Dan bila tubuh manusia yang dibangkitkan 
inti cell ghaibnya, 
maka simpul-simpul ghaib akan terbuka 
dan tuah badan pun muncul 
agar sifat hoki selalu menyertai dalam hidup.

MANFAAT DARI TUBUH YANG TELAH TERBANGKIT INTI CELL GHAIBNYA 

1. Simpul-simpul ghaib 
    akan terbuka hingga segala aktifitas
     kebathinan.yang di lakukan pun success

2. Munculnya tuah badan, 
    ke mana-mana selalu dipenuhi hoki, 
    hoki dalam apa saja. 

Ingat...! kesialan dan kegagalan yang muncul dalam kehidupan manusia dikarenakan 
sebab tiadanya hoki dalam tubuh, 
hoki dalam cinta, 
hoki dalam bisnis dan 
hoki dalam mengumpukan harta dan uang. 
Ditolak cinta, 
gagal bercinta, 
gagal berbisnis, 
bangkrut dan 
gagal dalam mengumpulkan harta dan uang semata-mata karena sebab tiadanya hoki. 

3. Manfaat lain juga 
    terhindar dari berbagai penyakit lahir bathin. 

4. Memudakan cell-cell tubuh yang menyebabkan 
    kulit, daging, darah dan organ organ tubuh              tidak termakan usia 
    dengan kata lain awet muda.

Dalam dunia kebatinan 
perlu sekali dalam membangkitkan 
inti cell ghaib 
agar sukses dalam setiap aktifitas kebatinan 
dan munculnya tuah tubuh.

Sebetulnya kegagalan yang banyak dialami oleh sebagian besar para pelaku kebatinan 
hanyalah semata-mata karena 
inti cell ghaib 
dalam batang tubuhnya belum bangkit. 

Saya rasa tidak ada sebab lain, 
apalagi sebab tidak bakat. 
Dalam dunia kebatinan 
tidak ada yang namanya tidak berbakat, 
semuanya berbakat, 
hanya saja sering kali 
mereka gagal dalam amalan kebatinannya karena 
inti cell ghaib 
dalam batang tubuhnya belum bangkit. 

Dalam dunia kebathinan sangat diperlukan dengan yang namanya membangkitkan 
inti cell ghaib 
dalam batang tubuhnya, hingga simpul-simpul ghaib dalam batang tubuh si pengamal bisa terbuka dan amalan yang di lakukan tidak gagal.

Bismillahhirrahmaanirrahiim 
Asyhadu allaa ilaaha illallaah 
Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah KUN HI – 
KUN HI JAT – 
KUN FA YAKUN 
Bangunlah 
AHUU 
AHUU 
AHUU 
(Dilakukan selama 41 hari sebanyak 99X ulangan)

Setelah 41 hari, 
amalkan amalan di bawah ini 3X saja setiap hari:

Bismillahhirrahmaanirrahiim 
Asyhadu allaa ilaaha illallaah 
Wa asyhadu anna Muhammadarrasuulullaah Asalamu’alaikum 
Salam KUN HI – 
KUN HI JAT – 
KUN FA YAKUN 
di Ubun-Ubunku 
Bangunlah 
AHUU 
AHUU 
AHUU · 
Asalamu’alaikum 
Salam 
NUR SIRRULLAH 
DI BAHU-KANANKU 
Bangunlah 
AHUU 
AHUU 
AHUU · 

Asalamu’alaikum 
Salam 
NUR DZATULLAH 
DI BAHU-KIRIKU 
Bangunlah 
AHUU 
AHUU 
AHUU · 

Asalamu’alaikum 
Salam 
NUR SIPATULLAH 
DI DADAKU 
Bangunlah 
AHUU 
AHUU 
AHUU · 

Asalamu’alaikum 
Salam 
NUR AFGHALULLAH 
DI PUNGGUNG BELAKANGKU 
Bangunlah 
AHUU 
AHUU 
AHUU · 

Asalamu’alaikum 
Salam 
NUR JALULLAH 
DI KEDUA-KAKIKU 
Bangunlah 
AHUU 
AHUU 
AHUU · 

Asalamu’alaikum 
Salam 
NUR NAFSIN 
DI LIDAHKU 
Bangunlah 
AHUU 
AHUU 
AHUU · 

Asalamu’alaikum 
Salam 
NUR WUJUDULLAH 
DI SEKUJUR TUBUHKU 
Bangunlah 
AHUU 
AHUU 
AHUU 



NUR MUHAMMAD MAUJUD

Ilmu ini merupakan dasar dari segala keilmuan dan merupakan ilmu andalan 
terutama untuk membantu para Penghusada 
dalam melakukan terapi apapun, 
untuk keselamatan lahir dan bathin 
juga bisa untuk niat/hajat apapun yang baik (sabdo mandito ratu). 

Selain itu ilmu ini sebagai alat untuk 
mendekatkan diri pada 
Allah SWT (MAKRIFATULLOH). 
Kekuatan dari sinar Nur Muhamad 
sangat kuat sehingga mengimbas pada 
pemilik ilmu ini. 
Insya Allah 
akan memiliki tenaga dalam tapi lebih dasyat lagi.
 
Tata cara mengamalkan: 

1. Berpakaian rapih dan memakai wewangian non      alkhohol. 

2. Shalat sunat Taubat 2 Rakaat. 

3. Dilanjutkan duduk meditasi tasyawuf 
    (duduk bersila, 
    kedua telapak tangan dikatupkan 
    didepan pusar, 
    mata terpejam, 
    lidah ditekukan keatas, 
    badan agak merunduk. 

4. Kosongkan fikiran dari segala gemuruh                    duniawi, konsentrasi hanya pada Alloh semata 
    (meneng ning Allah), setelah semuanya siap          diteruskan dengan baca 
    doa ini: 

ALLOH JUMENENG 
ING NUR MUHAMAD 
NUR MUHAMAD JUMENENGO NENG AKU. DUMADIO SAK SEJAKU, 
AWIT IJINING ALLOH “MUHAMAD MAUJUD” 
KUN FAYA KUN, 
ALLOHU AKBAR 
LAHAULA WALAQUWWATA ILLA BILLAH 

Lalu Dzikir 
LAILLAH HAILLALLAH, 
Tanpa hitungan, yang penting ikhlas 
dan konsentrasi. 

Dalam saat tertentu di dalam dzikir, 
Insya Allah akan merasakan/mengalami meneng ning Allah/
mandito ratu/
merasakan roso sejati. 

Amalkan selama 40 malam tanpa putus, 
Setelah 40 hari maka ilmu ini sudah siap digunakan. 

Dapat juga diganti dengan puasa bila ruh 
atau puasa mutih dengan mengikuti 3 hari 
yang berurutan memiliki jumpah pasaran 40. 
Cukup baca sekali lalu 
tarik nafas dan 
tahan dipusar 
sambil baca 
LAILLA HAILLALLAH. 
lakukan dengan 
pernapasan segitiga 
sama sisi. 
Tentunya sambil diarahkan kepada yang dituju/niat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar