Apabila
BA
ب
adalah simbol
microcosmos (manusia)
sedangankan huruf
NUN
ﮟ
melambangkan
macrocos-mos (dunia).
Jadi NUN ini artinya melihat yang banyak
pada yang satu
dan BA adalah melihat yang satu
pada yang banyak.
Maka Ruh Idhafi itulah dinamakan Ujud Idhafi.
Maka Ruh Idhafi itulah dinamakan
Nyawa Muhammad,
Nyawa Adam,
Nyawa orang-orang Mukmin dan
Nyawa kepada Ruhani.
Maka kenyataan Ruh Idhafi itu lah Ruhul Quddus.
Maka kenyataan Ruhul Quddus itu ialah Ruhani.
Kenyataan Ruhani itu ialah Nafas kita.
Maka ada pun Ruh Idhafi itu didalam diri.
Maka Hakeqat itu diri,
dan diri itu didalam Idhafi.
Ada fenomena menarik ketika Roh Idlafi
sudah bersiap untuk menghidupi nafsu
atau pribadi manusia.
Diriwayatkan muncul sebuah bayangan
dari Roh Idlafi yang senantiasa
mengikuti manusia kemanapun berada.
Bayangan ini disebut MAKDUM SARPIN
(Maudun Sarafiun),
yang menandai jatuhnya roh dalam hijab duniawi.
Lalu begitu Roh Idhafi sudah menghidupi nafsu,
akan menarik unsur-unsur halus yaitu
Air,
Api,
Angin dan
Tanah,
sehingga terciptalah empat karakter yaitu:
1. Unsur Air, dilambangkan dengan warna putih,
menciptakan pribadi yang tenang,
disebut Nafsu Mutmainah.
2. Unsur Api, dilambangkan dengan warna Merah,
menciptakan pribadi yang selalu mengajak kepada keburukan dan kemarahan,
disebut nafsu Amarah.
3. Unsur Angin, dilambangkan dengan
warna Kuning,
menciptakan pribadi yang selalu
kepada kenikmatan ,
disebut nafsu Sufiyah.
4. Unsur Tanah, dilambangkan dengan
warna Hitam.
Menciptakan pribadi yang bebal dan
suka menyesali,
disebut nafsu Lawwamah.
Ke-empat nafsu tersebut di atas
sejatinya adalah satu dan tak terpisahkan,
namun memiliki pribadi yang berbeda.
Ke-empat pribadi ini dikenal orang Jawa
bernama Kakang Kawah
untuk nafsu Mutmainah,
Getih untuk nafsu Ammarah,
Adhi Ari-ari untuk nafsu Supiyah, dan
Puser untuk nafsu Luwamah.
Kemudian dipahami sebagai
Sedulur Papat Kalima Pancer,
sedangkan yang disebut pancernya
adalah ROH.
Jika diperhatikan dengan seksama,
asal munculnya hawa dari nafsu ini
sesungguhnya dari OTAK.
Hawa adalah DAYA, artinga Hawa Nafsu
adalah daya atau kekuatan nafsu.
Sesungguhnya empat pribadi
tersebut di atas adalah:
1. Kesadaran Jaga (Consciousness) dan. Kesadaran Kepahaman (Awareness) atau
BUDI untuk nafsu MUTMAINAH.
2. Pikiran (though) untuk nafsu Supiyah.
3. Perasaan (emotion) untuk nafsu Amarah.
4. Ingatan (memory) untuk nafsu Luwammah.
Ke-empat hal tsb di atas
disebut Mind and Soul,
yang tidak dapat dipisahkan.
Kesempatannya merupakan satu kesatuan,
sedangkan pancernya adalah ROH itu sendiri.
Jadi salah jika menganggap
Sedulur Papat Kalimo Pancer sebagai pribadi lain
yang terpisah dari pribadi manusia,
yaitu semacam pribadi lain
berupa mahkluk-mahkluk gaib.
Dari Roh Idhafi yang sdh menghidupi nafsu tsb
akan muncul dua warna utama.
Pertama warna Merah dan
kedua warna Putih.
Munculnya dua warna ini menan-dakan
nafsu sdh memiliki karakter awal.
Karakter Awal ini adalah limpahan
dari sifat Kamal dan Jamal dari Dzat yaitu
sifat sempurna dan sifat cantik
yang mewujud dalam cahaya merah
yang mewakili sifat kelembutan
sifat manusia (feminin).
Sedangkan limpahan dari
sifat Jalal dan Kahar (Qahhar)
yang mewujud dalam cahaya Putih
mewakili sifat ketegasan seorang manusia (maskulin).
Orang Jawa lantas menyebut keduanya
dengan sebutan MAR dan MARTI.
Lalu begitu Roh Idlafi sudah benar-benar menghidupi nafsu,
maka muncul delapan macam cahaya, yaitu:
1. Merah
2. Hitam
3. Kuning
4. Putih
5. Hijau Muda
6. Hijau Tua atau Biru
7. Merah Muda atau Nila
8. Ungu
Delapan Cahaya tersebut disebut Cahaya Khadim
yang berarti Cahaya Awwal
ketika nafsu sudah memiliki kehidupan.
Roh Idhafi adalah hakikat Sukma
yang diakui sebagai kahaning Dzat
(keadaan Dzat).
Dzat Tuhan
yang sudah terjerat oleh keadaan fana.
Sekaligus diakui sebagai perbuatan Roh.
MEMBANGKITKAN DAYA ROH IDHAFI
Sahadat sajatine Rasul.
Nur dhudhuking Muhammad Roh Idhafi adalah
ruh yang menghidupi Nafsu atau Pribadi kita.
Daya dari Roh Idhafi memiliki kelebihan
yang luar biasa.
Roh Idhafi sejatinya berwarna BENING2.
Ketika Roh Idhafi hendak menghidupi nafsu,
maka keluarlah bayangannya.
Bayangan ini disebut MAKDUM SARPIN.
Lantas ketika sudah benar-benar menghidupi nafsu, lahirlah empat macam warna saja:
Putih,
Merah,
Kuning dan
Hitam.
Empat warna terakhir adalah cahaya dari Nafsu.
Anggayuh daya Roh Idlafi ini adalah
melihat kemunculan Cahaya Kadim atau
cahaya delapan warna di atas.
Cahaya Kadim mampu menunjukkan pertanda kebahagiaan, kesusahan, dan
pertanda atas segala kejadian yang akan terjadi. Lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
1. Cahaya Merah,
jika melihat cahaya ini maka keinginannya. akan terwujud.
2. Cahaya Hitam,
jika melihat cahaya ini maka keinginanya. akan mendapat halangan.
Jika hendak membesuk orang sakit,
artinya yang sakit akan meninggal dunia.
3. Cahaya Kuning,
jika melihat cahaya ini maka keinginannya. berupa rezeki akan berhasil.
Jika hendak berhutang iaakan mendapat. utangan.
4. Cahaya Putih,
jika melihat cahaya ini maka apa yang. dikerjakan akan membuahkan rezeki secara. suka rela tanpa perantara perdagangan. apapun.
5. Cahaya Hijau Muda,
jika melihat cahaya ini maka apa yang. dikerjakan akan mendapat untung.
6. Cahaya Hijau Tua,
jika melihat cahaya ini maka apa yang. dikerjakan akan gagal.
7. Cahaya Merah Muda,
jika melihat cahaya ini apa yang dikerjakan. akan mendapat untung dari seorang wanita.
8. Cahaya Ungu,
jika melihat cahaya ini maka apa yang. dikerjakan akan mendapat halangan, pertengkaran, dan segala hal yang terkait. . kesialan.
Untuk menggayuh
Cahaya Kadim ini lelakunya sebagai berikut:
1. Puasa Mutih 3-7 hari 7 malam.
Pada hari kedelapan ditutup
dengan Ngebleng 4 satu hari satu malam.
2.Herang Putih
Hanya makan nasi dan minum air mineral.
Cara puasanya dimulai pada jam 6 sore
sehabis Maghrib, berakhir pada jam 6 sore
juga.
Jika puasa mutih selama 7 hari 7 malam dan
dimulai hari Minggu, maka Sabtu jam 6 sore
sudah masuk puasanya,diakhiri jam 6 sore
pada hari Sabtu berikutnya.
2. Setiap malam selama puasa diiringi ritual. sebagai berikut: ·
Bersila dgn tegap,
kedua tangan bersedekap. ·
Pejamkan mata ·
Tenangkan pikiran untuk beberapa saat ·
Setelah pikiran tenang, mulailah menarik. nafas perlahan ·
Bayangkan nafas dari perut naik ke Baitul. Makmur ·
Tahan nafas untuk beberapa lama ·
baca manteranya : BISMILLAHIRROHMANIRROHIM,
ALLAHUMMA YA RATU,
AF’ALULLAH ING RATU,
SYARIAT IMAN RATU,
TAREKAT HAKEKAT MAKRIFAT, YAHU RATU,
SYAHADAT SEJATI NING ROSUL
NUR DUDUKING MUHAMMAD,
SIRO METUO ONO GAWE. ·
Mulailah menarik napas perlahan. ·
Bayangkan napas naikke Baitul Makmur. ·
Tahan Napas untuk beberapa lama. ·
Jika terlihat cahaya Putih atau Kuning,
berarti mulai terlihat Cahaya Kadim. ·
Keluarkan nafas. ·
Lakukan hal tsb di atas sebanyak 3 atau 7 kali.
3. Jika berkali-kali sudah bisa melihat Cahaya. Putih atau Kuning,
itu pertanda baik.
Ulangi latihan setiap malam selama puasa.
4. Jika sampai puasa usai Anda belum juga. melihat Cahaya Kadim,
jangan putus asa.
Terus lakukan latihan setiap malam hingga. berhasil, tanpa harus berpuasa lagi.
Jika sudah melihat Cahaya Kadim,
Anda tidak perlu lagi memejamkan mata.
Ada satu lagi cahaya yang berdiri tegak
sebesar lidi berwarna Kuning Muda,
mempunyai daya untuk memberikan rezeki.
Cahaya ini tidak bisa dilihat jika mata terbuka.
Hanya bisa dilihat dengan mata tertutup.
4.Tidak makan, tidak minum dan tidak tidur.
Boleh tidur asal tidak disengaja.
tata caranya seperti puasa Mutih.
Harus dimulai jam 6 sore.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar