Senin, 04 Oktober 2021

maenpo nampon

Mun teu salah, kungsi maca, cenah Bung Karno kungsi jadi murid Padepokan
Nampon
Aya websitena: http://www.nampon.com/
Sejarah Nampon
oleh Nampon SMK Pasundan
1<http://id-id.facebook.com/pages/Nampon-SMK-Pasundan-1/164447093585759>pada
07 November 2010 jam 19:17
*Silat Nampon-Jawa Barat 1932* Ilmu Silat Nampon, mulai diajarkan sejak 1932
Tenaga Dalam Nampon dinamakan juga Pencak Silat Tenaga Dalam, merupakan
gabungan aliran Cikalong, Cikaretan, Syahbandar Kari dan Madi. Ilmu Nampon
Jurus Gebreg Nampon (Gerakan regenerasi bersama) merupakan ciptaan Alm Embah
Khair yang diturunkan kepada Uwak Nampon hasil pelajaran Alm. Nampon yang
puluhan tahun, menghasilkan gerakan yang berbeda dari yang lain dan
berlandaskan sikap pandang Alm. Nampon yang khas. Apabila pencak silat yang
lainnya merupakan rangkaian gerakan dengan mengangkat kaki, Alm Nampon
menciptakan Gerak langkah merapat kaki selalu ditanah, dengan dasar 10 macam
gerak pencak.



*Lahirnya Penca Silat yang berbeda dari lainnya.* Sejak awal abad 20 tahun
1930an Penca silat di Jawa Barat semakin berkembang subur menjadi terbuka
untuk orang luar bukan saja hanya yang berasal dari pesantren pesantren
Berbagai aliran penca silat bertemu di daerah seputar Cianjur Cikalong,
Cimande, dan Cikaret. Bercampur saling memperkaya .



Pada masa itu terjadilah pengembangan munculnya penemuan penemuan baru penca
silat aliran baru mulai semakin dibicarakan dimasyarakat persilatan termasuk
jurus jurus rahasia Cikalong. Alm Nampon karena berasal dari keluarga rakyat
biasa tidaklah dicatat dalam buku buku sejarah persilatan .



Ketika kejadian sumpah pemuda 28 Oktober 1928, para tokoh pemuda pejuang
bangsa Indonesia yang berada di Bandung banyak yang belajar maenpo (silat).
Tidak heran sebab silat selain salah satu kebudayaan bangsa, juga merupakan
ketrampilan yang besar manfaatnya untuk menjaga diri. Banyak macam silat di
daerah sunda namun dari sekian macam-macam silat namun hanya ada satu silat
yang dapat mengungkapkan rahasia tenaga yang berasal dari Cianjur yang
dipimpin ajengan RH Ibrahim yang hidup antara th 1840 sampai th 1900 dengan
nama silat Cikaretan. Salah seorang muridnya yang berbakat dan disayang
yaitu Nampon, bahkan setelah RH Ibrahim meninggal, tinggal Nampon yang
meneruskan silat Cikaretan.



*Jurus Gebreg Nampon (Gerakan regenerasi bersama)* Ciptaan Alm Embah Khair
diturunkan kepada Uwa Nampon hasil pelajaran Alm Nampon yang puluhan tahun,
menghasilkan gerakan yang berbeda dari lain dan berlandaskan sikap pandang
Alm Nampon yang khas. Apabila penca silat yang lainnya merupakan rangkaian
gerakan dengan mengangkat kaki Alm Nampon mencipatkan Gerak langkah merapat
kaki selalu ditanah. Dengan dasar 10 macam gerak penca. Berlainan dgn jurus
penca silat lain, Aliran Alm Nampon berpusat didada sehingga gerak ditangan
serasa kosong. Berorientasi pada kesamaan gerak. Dari seluruh organ anggota
tubuh tangan kaki, dada Tenaga otot dipusatkan di Otot dada dan walikat, dan
gerak diakhiri dengan kesamaan tindak laku otot didada tangan kaki sabet
digabreg



Dengan dasar yang khas inilah Jurus khas ini akhirnya dikenal dengan sebutan
Jurus Gebreg (Singakatan dari gerakan Regenerasi Bersama). Karena terkenal
dengan gaya Penca Silat yang khas dan baru, muncul berbagai sebutan Ada yang
menamakan Ulin nampon, ada juga yang menamakannya Stroom, Timbangan,
Spierkracht/tenaga dalam. Nama Spierkracht saat itu banyak dikenal sampai ke
Jateng, Jatim sebagai nama penca silat ciptaan Alm Nampon



Sebagai pesilat yang mulai dikenal memiliki tenaga yang aneh, Nampon sering
diuji dan ditantang oleh pendekar dari banyak daerah. Suatu hari dia
berkunjung ke daerah Tegalega kota Bandung. Sedang bersilaturahmi dirumah
kawannya,duduk sambil berdiskusi, tiba tiba masuk seorang tidak dikenal
mengaku jawara Banten dan bertanya kepada Tuan Rumah , “Saya mendapat kabar
adanya jagoan terkenal dirumah ini, dan saya ingin coba kebolehannya adu
ilmu silat saya!”. Nampon yang kecil badan berdiam, mendahului tuan rumah
serta mengatakan “saya tidak tahu siapa yang anda maksud, dirumah ini tidak
ada yang jago silat”. Si jawara Banten berdiam tetap duduk disitu. Saat itu
masuk anak kecil yang tidak tahu permasalahan dan naïf, langsung menciumi
tangan Nampon serta menyebutkan nama “Eh Uwa Nampon sumping” Orang yang
tidak diundang langsung berteriak “Nah kan betul ada jagoan disini, kau
Nampon.. pembohong”. Seketika menantang” Ayo keluar saya mau bunuh kau
pembohong !”.



Merendah, berkali kali ditantang Nampon tetap menjawab tidak bersedia.
Akhirnya Nampon terpaksa menyanggupi dengan jaminan apabila dia mati,
keluarganya akan ditanggung oleh yang menang. Apabila dia kalah maka Nampon
tidak perlu menanggung apapun. Diserang berkali kali tidak mampu mengenai
Nampon, semakin panas emosinya dan amarah. Pada saat yang tepat inilah
Nampon mengeluarkan ilmunya dan lawannya terpental jatuh dan tidak bangun
lagi pingsan. Setelah sadar, orang tidak dikenal tersebut mengaku kalah, dan
minta belajar Ilmu Nampon.



*Alm Kiagoes Mahmoed Thamim –Pendiri Paguyuban Penca Nampon Trirasa Bandung
1902-1982* Dilahirkan di Bandung tahun 1902, Alm Kiagoes Mahmoed Thamim,
sejak kecil hobbynya adalah bermain penca silat. Alm KM Thamim setelah tamat
sekolah, bekerja di berbagai lokasi di Jawa Barat sehingga berkesempatan
belajar di berbagai perguruan termasuk Cikalong, Cikaret, Cimande. Bakatnya
sudah terlihat sejak remaja dimana KM Thamim berani menguji berbagai
pendekar yang terkenal di Bandung. Pernah setelah menikah, isterinya yang
melarang dia pergi untuk bertanding.lagi, dengan alasan bekerja, dasar
pendekar, dia diam diam pergi menguji seorang pendekar yang mulai dikenal di
kota bandung. Pulang pulang dia dimarahi istrinya hingga harus tidur di
depan beranda rumahnya, dengan kedua matanya biru habis bertanding. Sejak
1932 Nampon mengajarkan ilmunya di daerah Ciburial Padalarang. Semenjak
itulah silatnya disebut silat Nampon. Dalam pengajarannya dilakukan secara
sembunyi-senbunyi agar supaya tidak diketahui oleh Belanda. Pada waktu itu
di Bandung ada pendekar yang bernama Tamim Mahmud yang tinggal di Jl. Kopo.
Dia sudah berguru dibeberapa perguruan silat dan sudah lazimnya pada waktu
itu para pesilat sering mengadu kekuatan. Tamim Mahmud juga sudah menjajal
kemampuannya ke beberapa pendekar silat, tetapi tidak ada yang mampu
mengalahkan dia. Kebetulan pada waktu itu dia mendengar kabar di daerah
Padalarang ada perguruan silat yang berbeda dari yang lain. Tidak
ditunggu-tunggu lagi, dia menemui Nampon di perguruannya.



Alm KM Thamim, langsung menyatakan ingin menguji kebolehan Uwa Nampon yang
terkenal dengan Spierkrachtnya. Alm Uwa Nampon tersenyum, sambil
mempersilahkan KM Thamim menyerangnya. Berbagai serangan selalu berhasil
dipatahkan. Pemuda yang bernama KM Thamim, kesal karena tidak merasakan
adanya apa yang dinamakan Spierkracht. “ Ach… Memang tidak ada…apa apa ”
Seketika Uwa Nampon Alm menampar KM Thamim yang sedang kesal. Kaget dan
marah karena berhasil kena ditampar, KM Thamim bangkit amarahnya menyerang.
Disaat itulah Ilmu Spierkracht dikeluarkan….



Namun bagaimana adu kekuatan berlangsung tidak ada beritanya, yang
didapatkan adalah Tamim Mahmud menyerah kalah kepada Nampon. Demikian luar
biasa ampuhnya silat nampon, bagaimana tidak setiap Tamim Mahmud mendekati
musuhnya, dia sudah jatuh duluan. Beberapa kali dia jatuh, bangun lagi
sambil memasang kuda-kuda, tetapi setiap menerkam atau memukul lawan dia
jatuh lagi jatuh lagi. Sampai akhirnya Tamim Mahmud mengakui kekalahannya
bahkan selanjutnya berguru pada Nampon tahun 1932.



Selama belajar, Alm Nampon sudah menaruh perhatian besar kepada Alm KM Tamim
karena kemahiran dan kemampuannya menyerap Ilmu Nampon. Setahap demi setahap
Alm KM Tamim ditingkatkan dari murid menjadi pelatih. Atas sepengetahuan Alm
Nampon, Alm KM Tamim diizinkan mulai melatih di beberapa padepokan binaan
Alm Nampon di Situ Aksan, Cibadak,Babakan Ciamis, dan di jalan Situsaeur
dirumahnya Embah Lebek. Pada tahun 1937 Alm Nampon akhirnya mengizinkan Alm
KM Tamim mendirikan padepokan sendiri dan mengajar dibawah bimbingan Guru
Alm Nampon di tempat tinggalnya Uwa KM Tamim sendiri. Sejak saat itu
lahirlah Paguron Penca Silat Nampon Trirasa yang kini banyak dikenal dengan
Trirasa Jalan Kopo 144. salah satu pengurus paguron Penca Silat Nampon
Trirasa adalah Putra Alm KM Tamim yaitu Joesoef Tedjasukmana yang menjabat
sebagai Sekretaris pertama Padepokan Nampon Trirasa.



Oleh karena Padepokan Nampon di Padalarang sering diintai oleh Belanda dan
dicurigai sebagai tempat kumpulnya pemberontak ; pada tahun 1937, Bapak Alm
Nampon mengajarkan ilmunya tidak lagi di Padalarang tetapi pindah ke Jalan
Kopo 144 (dahulu Situsaeur) tempatnya Alm KM Tamim . Pada waktu itu
perguruan sudah menggunakan nama Tri Rasa dengan murid-muridnya kebanyakan
dari kalangan mahasiswa.



*Bung Karno dan Moh. Natsir - 1942* Pada 1942 mahasiswa yang belajar silat
ditempat itu kebanyakan mahasiswa THS, Siswa Kweek School, AMS MULO, Arabach
School, HBS dan OSVIA. Pada waktu itulah Bung Karno dan Moh. Natsir belajar
silat. Namun apa maksudnya Bung Karno belajar silat apakah hanya untuk
mengisi waktu saja atau sengaja untuk menjaga diri. Namun yang jelas dia
belajar silat bahkan mampu sampai mengeluarkan tenaga dalam. Kita mengetahui
dari sejarah, percobaan pembunuhan beberapa kali yang gagal atas mantan
Presiden RI yang pertama, termasuk penembakan saat shalat Jum’at di Mesjid
Istana, dan penggranatan di Sekolah Cikini. Ketika ditanya oleh salah satu
murid mengenai kejadian itu Uwa Nampon hanya menjawab, “Ya…itulah Ilmu
Nampon….dan kamu belajarlah baik baik Ilmu yang saya ajarkan….Inya Allah
selamat” tutur Nampon kepada muridnya. Tokoh lainnya yang belajar TRIRASA di
antaranya Alm Gusti Husaini ( Dokter spesialis mata), Syarif Jaya (dahulu
Dokter di jalan Pungkur) dan Dr Muryani, semua muridnya tersebar di berbagai
tempat.



Di zaman Bung Karno dan Moh. Natsir belajar ilmu silat, banyak juga
anak-anak yang belajar, dengan demikian yang belajar silat dibagi menjadi
dua yaitu golongan dewasa dan anak-anak. Untuk anak-anak sudah di ciptakan
silat “kembangan dan buah” seperti umumnya silat yang lainnya yaitu
menggunakan kendang. Silat TRIRASA ada 10 jurus, untuk anak-anak dimasukkan
unsur-unsur halus yang mengambil dari jurus Sabandar (nama daerah di
Cianjur, kenang-kenangan ketika Pak Nampon berguru ke Ajengan RH Ibrahim
serta jurus Kari dan Madi (Kari dan Madi, keduanya orang Betawi, sahabat
seperguruan Pak Nampon).



Dalam perkembangannya ketika itu banyak kaum terpelajar dan tokoh-tokoh
pergerakan yang belajar silat kepada uwa Nampon dengan cara
sembunyi-sembunyi karena apabila ketahuan akan ditangkap oleh Belanda.
Sedangkan Uwa Nampon sendiripun sebagai tokoh pergerakan telah berani
mengambil resiko untuk ditangkap sehingga sering keluar – masuk bui. Bahkan
pada masa pendudukan Jepang, banyak serdadu Jepang yang belajar pada beliau.



Sejak Perang kemerdekaan, dan dikarenakan sebagian besar murid Alm Nampon
dan KM Tamim menjadi pejuang, dan prajurit, padepokan dibawah binaan Nampon
dan Alm KM Tamim dinon aktifkan.



*Paguron Penca Silat Nampon Trirasa Jagasatru* Pada 11 Mei 1992, di Jl.
Supomo, Jakarta Selatan, 4 orang murid Trirasa yang dahulu belajar di
Bandung pada Alm Kiagoes Mahmoed Thamim , memulai pelatihan pertamanya dalam
rangka melestarikan dan mewariskan ilmu ini kepada generasi muda. Mereka
adalah Alm. Nalendra, Alm. Emir Faridz, Sudradjat Handawinata dan Indra
Abidin. Latihan dimulai dengan 11 anggota murid baru. Kemudian berkembang
PPSN Trirasa Jayakarta di Jakarta dan PPSN Trirasa Jalasutra di Bandung..
Pada tahun 2008 bergabung menjadi PPSN Trirasa Jagasatru. Sekarang PPSN
Trirasa Jagasatru, memiliki unit padepokan yang tersebar di Jakarta, Bandung
dan sekitarnya. Dengan anggota yang berasal dari berbagai kalangan. Mulai
dari pelajar, mahasiswa, karyawan, pengusaha, artis sampai dengan pejabat
negara.



*Paguron Penca Silat Nampon* Berawal dari dimulainya kembali kegiatan PPSN
Trirasa, maka dibentuklah organisasi PPSN yang menaungi semua padepokan
berakar aliran Nampon. Diantaranya adalah : - Padepokan Kiwari, di Soreang
Bandung - Padepokan Teratai Putih, di Jakarta Timur - Padepokan Nampon
Putra, di Padalarang Bandung - Padepokan Rajakawasa, Cilacap Jawa Tengah -
Padepokan Ragajati, Jawa Tengah - Padepokan-padepokan lainnya.



*Visi Paguron Penca Silat Nampon* Adanya manusia Indonesia berkualitas,
berdaya saing, mengabdi bagi masyarakat, bangsa dan negara. Adanya manusia
sehat mental, Jasmani, rohani, beriman, dan bertakwa pada Tuhan yang Maha
Esa.



*Missi Paguron Penca Silat Nampon* Menyelenggarakan pelatihan - pendidikan
Penca Silat berbudaya asli, Tatar Sunda, berakar budaya bangsa terpilih di
Indonesia. Mengajak segenap perguruan berakar Ilmu Nampon/Jurus Lima
diseluruh nusantara membangun tali silaturahmi, pupuk-silang-satu-terpadukan
segenap potensi, kompetensinya membangun semangat pengabdian guna manfaat
sebesar besarnya masyarakat Indonesia. Mekar-hadirkan bagi mereka yang
membutuhkan melalui pembangunan kelembagaan PPSN yang handal sejalan dengan
perubahan zaman. Kembangkan mekanisme pemeliharaan tali silaturahmi guna
membangun suatu persaudaraan dan kekerabatan kemanapun dan di bidang profesi
manapun anggota berkiprah sehingga selalu akan memiliki saudara dimanapun
berada . Mengembangkan Ilmu Nampon bagi penciptaan pemimpin pemimpin masa
mendatang sebagaimana Alm. Uwa Nampon telah menurunkan ilmunya memberikan
bekal kepemimpinan pada muridnya Soekarno – Presiden Republik Indonesia yang
pertama, sebagai pengabdian PPS Nampon pada masyarakat menyongsong era
globalisasi menghadapi tantangan dan harapannya. Memperkuat diri baik dalam
kualitas dan kuantitas Pelatih – Pendidik didukung kelola organisasi yang
saling berkaitan. Rajutan keterkaitan antar Guru, Pembina, Pelatih,
Pengajar, Pendidik ini dimantapkan di tahun 2004 mengamankan perjalanan PPSN
dimasa mendatang agar hidup kuat sepanjang zaman.

http://id-id.facebook.com/note.php?note_id=172829966062354

Tidak ada komentar:

Posting Komentar