Senin, 04 Oktober 2021

maenpo cikalongan

Nyanggakeun....ti Buletin Balebat oge

MENGUNGKAP SENI BELADIRI
MAEN PO CIKALONG
Oleh: Nandang

�Panghampura nu kasuhun ka para warga utamina ka kasepuhan Bapak Arief oge ka 
para tokoh persilatan, sim kuring sanes bade ngabejaan ngojay ka Gatot Kaca 
tapi ieu mah sakadar bade nyukcruk galur napak tilas nincak tapak ti para 
karuhun urang, bade medar seni beladiri Maen Po Cikalong. Nyambung tulisan di 
Balebat edisi ka-3 (tilu) perkawis Penca Silat�.

Maen Po adalah merupakan ilmu beladiri pada waktu itu sangat digemari oleh para 
menak Cianjur sehingga disebut kaulinan (kegiatan) para menak Cianjur malah 
dianggap merupakan suatu kewajiban bagi kaum laki-laki untuk mempelajari Maen 
Po dan apabila tidak bisa menguasai Maen Po maka dianggap ketinggalan jaman dan 
tidak ada kemauan. Di kota Cianjur ada beberapa aliran Maen Po diantaranya 
Cimande, Cikalong dan Sahbandar.

Pada kesempatan ini penulis akan mengulas Maen Po Cikalong yang pernah 
dipelajari dari Alm Letkol CKH Abdur Rauf SH salah seorang keturunan dari R. 
Haji Ibrahim dan juga sebagai tokoh Maen Po Cikalong yang kebetulan masih ada 
kaitan dengan penulis.

Maen Po Cikalong adalah aliran pencak silat yang berasal dari Cikalong suatu 
distrik di daerah kabupaten Cianjur di tatar sunda yang diciptakan di akhir 
abad XIX oleh Rd. Hj. Ibrahim Djajaperbata putra Aom Raja Cikalong. Dilihat 
dari silsilah selengkapnya adalah RAA Wiratanudatar berputera RA Wiranegara 
(Dalem Aria Cikalong) berputra raja direja (Aom Raja) berputra R. Radjaperbata 
(Raden Haji Ibrahim).

Atas asuhan suami kakaknya (R. Ateng Alimudin putra Tubagus Kasim dalem Aria 
Djatinegara), RH. Ibrahim berguru kepada beberapa pendekar yang pada waktu itu 
namanya sangat termashur yang diantaranya kepada Bang Mahruf, Bang Kari dan 
Bang Mahdi. Kedua yang disebut terakhir berasal dari Pagaruyung (Sumatera). 
Setelah menguasai berbagai ilmu Maen Po, RH. Ibrahim belum merasa puas karena 
semua ilmu Maen Po yang dipelajarinya bersifat merusak dan menyakiti lawan yang 
menurut pemikirannya tidak cocok dengan peri kemanusaiaan dan bagaimana kalau 
lawan itu adalah saudaranya sendiri mana mungkin harus dibinasakan. Arti Maen 
Po banyak yang menterjemahkan berasal dari kata Maen Poho yang artinya kalau 
lawan masih bisa usik berarti bukan Maen Po (jadi lawan harus sampai tidak bisa 
bergerak lagi). Untuk itu beliau merenung/ bersalawat (semedi) selama beberapa 
tahun lamanya di sebuah Gua, di kampung Jelebug dekat sebuah situ  dipinggir 
sungai Cikundul Leutik dan terciptalah MAEN PO CIKALON
G. Adapun tata gerak Maen Po Cikalong ini merupakan kombinasi dari unsur 
hantaman yang bersifat kasar dan membahayakan dan unsur rasa yang bersifat 
sangat halus dan tidak membahayakan.

Maen Po Cikalong bertujuan untuk membela diri, silaturahmi dan hiburan karena 
itu Maen Po Cikalong diciptakan bukan untuk membinasakan lawan, maka banyak 
disebut Ameng atau Ulin Cikalong. Gunanya Maen Po adalah memahirkan diri di 
dalam seni bela diri/seni perkelahian serta menguasainya untuk menambah 
keberanian dan menanam rasa kepercayaan kepada diri sendiri terutama jika 
berhadapan dengan lawan atau diserang oleh lawan.

Tata Gerak Maen Po Cikalong

Sebagaimana telah di ulas di atas bahwa Maen Po Cikalong merupakan kombinasi 
dari unsur hantaman yang bersifat kasar dan membahayakan serta unsur rasa halus 
dan tidak membahayakan. Semakin halus tingkat permainan seseorang maka makin 
tinggi tingkat permainannya. Oleh karena itu tidak mengherankan didalam 
lingkungan tokoh Maen Po Cikalong dikenal ungkapan �Can bisa disebut tukang 
Maen Po lamun masih keneh ngarubuhkeun lawan ku jalan binasa atawa ku jalan 
kasar� yang artinya seseorang masih belum bisa disebut ahli Maen Po kalau dalam 
merobohkan lawan masih menggunakan kekerasan dengan jalan membinasakannya.

Tingkat kemahiran yang harus dikuasai adalah:

1.      Dapat menguasai dengan baik dan tepat melakukan semua gerakan dasar 
(jurus)
2.      Dapat melakukan gerakan teknik pukulan atau teknik hantaman yang kasar 
dan dapat menghindarkan semua tehnik serangan lawan dengan cara kasar.
3.      Dapat melakukan dengan baik semua tehnik pagangan dan cara 
melepaskannya dengan cara kasar.
4.      Dapat dengan baik dan dengan tepat melakukan semua tata gerak Maen Po 
menggunakan tenaga yang setangah.
5.      Dapat melakukan dengan baik dan tepat melakukan tata gerak dalam Maen 
Po Cikalong dengan cara menggunakan tenaga yang sangat halus.
6.      Dapat melakukan gerak yang tepat semua tata gerak yang dikenal dalam 
Maen Po Cikalong dengan mengkombinasikan semua kaidah permainan tenaga baik 
tenaga yang kasar, tenaga yang setangah maupun tenaga yang kosong.

Keampuhan Maen Po Cikalong terletak pada permainan gerak terutama di dalam 
memainkan gerak tangan.

Melakukan gerak dasar (jurus) adalah bertujuan membikin gerak kita menjadi 
otomatis kerana di dalam Maen Po Cikalong yang diperlukan bukan tenaga raksasa 
akan tetapi kelincahan kegesitan atau ketepatan mempermainkan gerak tenaga yang 
bersatu padu dengan rasa yang tajam, daya reaksi  yang baik dengan tenaga yang 
cukup sekedar untuk melumpuhkan lawan. Beradunya kekuatan tenaga harus di 
hindarkan kecuali dalam hal tertentu yang bersifat pancingan oleh karena itu 
prinsip tenaga melawan hampa tenaga dalam Maen Po Cikalong berlaku.


Beberapa prinsip yang berlaku dalam Maen Po Cikalong

Prinsip Timbangan:

Apabila posisi kita dalam keadaan diam (statis) keadaan tenaga sebelah kiri dan 
kanan akan sama dan seimbang dan apabila kita mendorong menyalurkan tenaga 
memakai tangan kiri maka tenaga sebelah kanan akan berkurang begitu sebaliknya. 
Oleh karena itu dengan menggunakan prinsip tenaga melawan hampa tenaga yang 
harus kita lakukan adalah apabila kita mendapat dorongan dari lawan maka kita 
harus menghantam sasaran yang tenaga sebelahnya yang kosong. Atau menyalurkan 
tenaga lawan dengan jalan merean (berkelit) atau dengan menariknya sehingga 
lawan akan terjerembab.

(Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar