Nyanggakeun....ti Buletin Balebat oge
MENGUNGKAP SENI BELADIRI
MAEN PO CIKALONG
Oleh: Nandang
�Panghampura nu kasuhun ka para warga utamina ka kasepuhan Bapak Arief oge ka
para tokoh persilatan, sim kuring sanes bade ngabejaan ngojay ka Gatot Kaca
tapi ieu mah sakadar bade nyukcruk galur napak tilas nincak tapak ti para
karuhun urang, bade medar seni beladiri Maen Po Cikalong. Nyambung tulisan di
Balebat edisi ka-3 (tilu) perkawis Penca Silat�.
Maen Po adalah merupakan ilmu beladiri pada waktu itu sangat digemari oleh para
menak Cianjur sehingga disebut kaulinan (kegiatan) para menak Cianjur malah
dianggap merupakan suatu kewajiban bagi kaum laki-laki untuk mempelajari Maen
Po dan apabila tidak bisa menguasai Maen Po maka dianggap ketinggalan jaman dan
tidak ada kemauan. Di kota Cianjur ada beberapa aliran Maen Po diantaranya
Cimande, Cikalong dan Sahbandar.
Pada kesempatan ini penulis akan mengulas Maen Po Cikalong yang pernah
dipelajari dari Alm Letkol CKH Abdur Rauf SH salah seorang keturunan dari R.
Haji Ibrahim dan juga sebagai tokoh Maen Po Cikalong yang kebetulan masih ada
kaitan dengan penulis.
Maen Po Cikalong adalah aliran pencak silat yang berasal dari Cikalong suatu
distrik di daerah kabupaten Cianjur di tatar sunda yang diciptakan di akhir
abad XIX oleh Rd. Hj. Ibrahim Djajaperbata putra Aom Raja Cikalong. Dilihat
dari silsilah selengkapnya adalah RAA Wiratanudatar berputera RA Wiranegara
(Dalem Aria Cikalong) berputra raja direja (Aom Raja) berputra R. Radjaperbata
(Raden Haji Ibrahim).
Atas asuhan suami kakaknya (R. Ateng Alimudin putra Tubagus Kasim dalem Aria
Djatinegara), RH. Ibrahim berguru kepada beberapa pendekar yang pada waktu itu
namanya sangat termashur yang diantaranya kepada Bang Mahruf, Bang Kari dan
Bang Mahdi. Kedua yang disebut terakhir berasal dari Pagaruyung (Sumatera).
Setelah menguasai berbagai ilmu Maen Po, RH. Ibrahim belum merasa puas karena
semua ilmu Maen Po yang dipelajarinya bersifat merusak dan menyakiti lawan yang
menurut pemikirannya tidak cocok dengan peri kemanusaiaan dan bagaimana kalau
lawan itu adalah saudaranya sendiri mana mungkin harus dibinasakan. Arti Maen
Po banyak yang menterjemahkan berasal dari kata Maen Poho yang artinya kalau
lawan masih bisa usik berarti bukan Maen Po (jadi lawan harus sampai tidak bisa
bergerak lagi). Untuk itu beliau merenung/ bersalawat (semedi) selama beberapa
tahun lamanya di sebuah Gua, di kampung Jelebug dekat sebuah situ dipinggir
sungai Cikundul Leutik dan terciptalah MAEN PO CIKALON
G. Adapun tata gerak Maen Po Cikalong ini merupakan kombinasi dari unsur
hantaman yang bersifat kasar dan membahayakan dan unsur rasa yang bersifat
sangat halus dan tidak membahayakan.
Maen Po Cikalong bertujuan untuk membela diri, silaturahmi dan hiburan karena
itu Maen Po Cikalong diciptakan bukan untuk membinasakan lawan, maka banyak
disebut Ameng atau Ulin Cikalong. Gunanya Maen Po adalah memahirkan diri di
dalam seni bela diri/seni perkelahian serta menguasainya untuk menambah
keberanian dan menanam rasa kepercayaan kepada diri sendiri terutama jika
berhadapan dengan lawan atau diserang oleh lawan.
Tata Gerak Maen Po Cikalong
Sebagaimana telah di ulas di atas bahwa Maen Po Cikalong merupakan kombinasi
dari unsur hantaman yang bersifat kasar dan membahayakan serta unsur rasa halus
dan tidak membahayakan. Semakin halus tingkat permainan seseorang maka makin
tinggi tingkat permainannya. Oleh karena itu tidak mengherankan didalam
lingkungan tokoh Maen Po Cikalong dikenal ungkapan �Can bisa disebut tukang
Maen Po lamun masih keneh ngarubuhkeun lawan ku jalan binasa atawa ku jalan
kasar� yang artinya seseorang masih belum bisa disebut ahli Maen Po kalau dalam
merobohkan lawan masih menggunakan kekerasan dengan jalan membinasakannya.
Tingkat kemahiran yang harus dikuasai adalah:
1. Dapat menguasai dengan baik dan tepat melakukan semua gerakan dasar
(jurus)
2. Dapat melakukan gerakan teknik pukulan atau teknik hantaman yang kasar
dan dapat menghindarkan semua tehnik serangan lawan dengan cara kasar.
3. Dapat melakukan dengan baik semua tehnik pagangan dan cara
melepaskannya dengan cara kasar.
4. Dapat dengan baik dan dengan tepat melakukan semua tata gerak Maen Po
menggunakan tenaga yang setangah.
5. Dapat melakukan dengan baik dan tepat melakukan tata gerak dalam Maen
Po Cikalong dengan cara menggunakan tenaga yang sangat halus.
6. Dapat melakukan gerak yang tepat semua tata gerak yang dikenal dalam
Maen Po Cikalong dengan mengkombinasikan semua kaidah permainan tenaga baik
tenaga yang kasar, tenaga yang setangah maupun tenaga yang kosong.
Keampuhan Maen Po Cikalong terletak pada permainan gerak terutama di dalam
memainkan gerak tangan.
Melakukan gerak dasar (jurus) adalah bertujuan membikin gerak kita menjadi
otomatis kerana di dalam Maen Po Cikalong yang diperlukan bukan tenaga raksasa
akan tetapi kelincahan kegesitan atau ketepatan mempermainkan gerak tenaga yang
bersatu padu dengan rasa yang tajam, daya reaksi yang baik dengan tenaga yang
cukup sekedar untuk melumpuhkan lawan. Beradunya kekuatan tenaga harus di
hindarkan kecuali dalam hal tertentu yang bersifat pancingan oleh karena itu
prinsip tenaga melawan hampa tenaga dalam Maen Po Cikalong berlaku.
Beberapa prinsip yang berlaku dalam Maen Po Cikalong
Prinsip Timbangan:
Apabila posisi kita dalam keadaan diam (statis) keadaan tenaga sebelah kiri dan
kanan akan sama dan seimbang dan apabila kita mendorong menyalurkan tenaga
memakai tangan kiri maka tenaga sebelah kanan akan berkurang begitu sebaliknya.
Oleh karena itu dengan menggunakan prinsip tenaga melawan hampa tenaga yang
harus kita lakukan adalah apabila kita mendapat dorongan dari lawan maka kita
harus menghantam sasaran yang tenaga sebelahnya yang kosong. Atau menyalurkan
tenaga lawan dengan jalan merean (berkelit) atau dengan menariknya sehingga
lawan akan terjerembab.
(Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar