Dear All,
Teori Penciptaan Alam Semesta terus mengalami perbaikan sejalan dengan
berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, Big Bang Theory dlsb.
Kabuyutan Cipaku disebut juga dengan Lemah Sagandu (Tanah Sagandu), kalimat
Sagandu itu berasal dari Gula Kawung Sagandu (Gula Aren yang satu bongkah/
satu). Kabuyutan Cipaku memiliki teori yang unik tentang penciptaan Alam
Semesta ini dimana para leluhur mengibaratkan seperti proses pembuatan Gula
Kawung Sagandu.
Pada awalnya tidak ada hanya ada pohon Aren lalu kemudian pohon Aren tersebut
disadap/ diambil nira-nya. Proses pengambilan nira pun unik yaitu pohonnya
diiris lalu kemudian dipukul-2 lalu kemudian meneteslah nira yg berbentuk
cairan tersebut dan ditampung didalam lodong/ bambu. Setelah ditunggu semalaman
maka besok paginya cairan nira tersebut diproses dimasukan kedalam kuali lalu
kemudian dipanaskan sedemikian sehingga lama-2 yang tadinya cair menjadi
mengental. Setelah cukup mengental maka kemudian dicetak menjadi Gula Sagandu
dan kemudian didiamkan seharian dan akhirnya Gula Sagandu yang dicetak tersebut
mengeras dan bisa dinikmati manisnya gula tersebut :).
Semua proses kejadian tersebut diyakini berlangsung di Situs Aji Putih yang
Warga Kabuyutan menyebutnya Situs Cipeueut atau Situs Panitisan. Panitisan
mengandung arti Nitis, Netes, dan Netas, dari tidak ada kemudian mencair lalu
kemudian mengental dan mengeras :). Simbol Batu Tunggal itu juga menandakan
simbol Lemah Sagandu (Satu) oleh karenanya batu-nya hanya ada satu menjulan ke
atas langit.
Kasepuhan menyampaikan bahwa situs Aji Putih sudah ada sejak Jaman Tirem/ Tidak
Terlihat Kasat Mata/ Ghaib. Nah dari Ghaib ini lah kemudian diciptakan Alam
semesta ini. Dari tidak ada menjadi ada dan terlihat kasat mata. Situs Aji
Putih itulah simbol/ patok penanda dari Sang Pencipta yaitu Batu Tunggal itu.
Kalau kita summarykan berdasarkan proses maka prosesnya adalah dari tidak ada
kemudian satu titik di iris-2 dipukul-2 kemudian menetes dan menghasilkan
cairan, setelah itu dipanaskan menjadi mengental, kemudian dicetak dan terakhir
menjadi benda yg keras :).
Konsep Penciptaan Alam Semesta menurut Kabuyutan Kanekes Cibeo/ Baduy Banten:
"bermula, maka jagatraya ini suwung, awang-awang, uwung-uwungan belum ada.
Suwung disini diartikan "ada dalam tiada", "adanya tidak tampak oleh mata"
karena matanya pun belum ada. Dari keadaan suwwung ini lama dan lama sekali
menjadi cair. Dari keadaan cair ini ada bagian-bagian yang menjadi kental.
Selanjutnya bagian kental ini kemudian mengeras menjadi sebesar "cariu ading",
ditempat yang kini disebut "Sasaka Domas". Cariu Ading (Schismatogootis
latifolia MIQ var. Rubescens 422), buahnya bulat pipih, garis tengah lebih
kurang 2cm warnanya merah ke kuning-2an.
Penciptaan Alam Semesta menurut Al Qur'an: QS. Al Anbiyaa 300:"Dan apakah
orang-2 yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian kami pisahkan diantaranya keduanya.
Dan dari AIR Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka
tiada juga beriman?".
Dengan mengukur radiasi kosmik yang berhasil diamati telescop "Huble", "Charles
L. Bennett" (NASA,2003) menyampaikan hasil perhitungan yang lebih akurat bahwa
peristiwa Big Bang terjadi 13.7 Milyar tahun yang lalu, bintang pertama
tercipta 2000 juta tahun setelah Big Bang dan komposisi awal Alam Semesta
terdiri dari: 4% materi nyata (atom), 23 % materi tidak tampak (dark matter),
dan 73% energi yg tidak tampak (dark energy).
Telah ada bukti ilmiah "titik awal" dan terjadi "ledakan dahsyat" diikuti
terbentuknya "ruang dan waktu" menjelma menjadi "alam semesta" dari "ketiadaan"
(suwung) menjadi "keadaan" (nyata).
Hukum Universal Keteraturan pada Galaksi Bima Sakti dimana ada Tata Surya dan
Planet Bumi yang memiliki keteraturan. Sulit dijelaskan bagaimana dari suatu
"ketiadaan" bisa menjadi "ada", apabila tidak "diadakan" oleh "pemrakarsa
Keadaan"?. Lalu siapa yang mengadakan dan mengatur dan bagaimana terjadinya
keteraturan seluruh sistem tersebut, kalau bukan "Nu Kawasa, Nu Ngersakeun, Nu
Maha Murbeng Alam, Tuhan sebagai Pemrakarsa dan Penciptanya".
Albert Einstein sendiri pada akhirnya termasuk yang meyakini "penciptaan yang
direncanakan", dia mengakui hakekat tentang adanya "Tuhan" sebagai "Pencipta
Alam Semesta" seperti kata kiasannya yg terkenal bahwa "ilmu tanpa Agama adalah
buta, sedangkan agama tanpa ilmu adalah lumpuh".
QS. Fushilat 11-12: "kemudian Dia menuju langit dan bumi itu masih merupakan
asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: Datanglah kamu keduanya
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa, keduanya menjawab: Kami
datang dengan suka hati. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam DUA HARI dan
Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang
dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan
sebaik-baiknya. Demikian ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui".
Majalah Time 2000: Menurut Penemuan Baru, Genetika manusia dengan genetika kera
telah berpisah jalur evolusinya sejak 6 juta tahun yang lalu. Jalur manusia
berkembang dari sejenis homonid menjadi homo sapiens kira-kira dalam waktu
3-juta tahun lamanya. Diperkirakan 2 juta tahun lalu homo sapiens muncul ke
muka bumi dan fosilnya ditemukan di Afrika dan INDONESIA.
Dilain pihak menurut para ahli yang dikemukakan oleh Ian. G Barbour (2002),
bahwa sejak 30.000 tahun lalu Cro Magnons yang hidup di Eropa diketahui membuat
lukisan di dinding gua dan melakukan upacara penguburan. Sumerian, jenis
manusia yang diketahui paling awal mengenal tulisan, berumur 6000 tahun lalu.
Sedangkan teknik pencairan logam yang disebut Zaman Perunggu yang disusul Zaman
Besi baru diketahui 3000 tahun yang lalu. Sampai disini ppara Scientist baru
meyakini bahwa nenek moyangnya adalah manusia sejenis homo sapiens modern
beberapa puluh ribu tahun yang lalu.
QS. Al Baqarah 30, "Dan dikala Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya
Aku hendak membuat khalifah di bumi". Malaikat lalu berkata:"Apakah Engkau akan
membuat di bumi itu orang yang hendak membuat kerusakan serta menumpahkan darah
(saling membunuh), sedangkan kita memahasucikan dengan memuji syukur PadaMu
serta mentakdiskan padaMu". Alloh lalu befirman:"sesunggunya Aku adalah Maha
Mengetahui apa yang kamu semua tidak mengetahuinya".
Salam Buku Alamanak Alam Islam rentang waktu yang bisa diterima secara akal
sehat dari sejak Nabi Muhammad SAW dilahirkan 14 Abad lalu adalah 10.000 -
15000 tahun. Artinya dari sekarang kehadiran Nabi Adam A.S di muka bumi belum
sampai 20.000 tahun lamanya.
Dari perbandingan waktu tersebut jelas bahwa Nabi Adam A.S. Seperti tercantum
dalam beberapa Kitab Suci bukan mahluk menyerupai "manusia" seperti yang
dimaksudkan para ahli antropologi dan geologi, karena jeda waktunya sangat
jauh, antara 20.000 tahun dengan 2 juta tahun. Tapi bila disejamankan dengan
"manusia modern" yang telah mengenal perkakas batu, logam dan tulisan tampaknya
ada keselarasan yaitu antara 7000 sampai 10.000 tahun yang lalu.
Ada cerita Benua Atlantis Plato dan Hikayat Banjir Nabu Nuh AS. Letusan Gunung
Sunda Purba 16.000 - 20.000 tahun yang lalu di Paparan Sunda, kemudian disusul
dengan letusan anak gunung Tangkuban Parahu sekitar 6000 tahun lalu, Menurut
Prof. Dr. J.A. Katili, bencana ini telah menimpa "penghuni lembah Bandung" dan
sekitarnya mirip letusan Gunung Vesuvius terhadap kota Pompey di Italia
sekaligus membendung Sungai Citarum menjadi sebuah danau. Sisa-sisa perkakas
penghuni lembah dan lereng gunung yang dijumpai di Palasari dan Malabar (di
tepian bekas danau purba) berupa batu-batuan menunjukan berasal dari jaman
NEOLITIKUM 6000-7000 tahun lalu.
Urang Sunda asli sejaman denga bencana Nabi Nuh AS bahkan bisa lebih tua,
sejaman masa pencairan es, sehingga "Paparan Sunda" sebagian terbenam yang
menurut peta lama menjadi laut Jawa dan Laut Sunda. Sedangkan sebagian daratan
yang tinggi membentuk kepualauan yang dikenal dengan "Kepulauan Sunda Besar"
dan "Kepulauan Sunda Kecil".
Wallohualam bishawab :).
nuhuuuuns,
mang asep kabayan
www.cipaku.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar