[9/10 19:31] aji rasha: TAUHID
KEJADIAN DZAT
Seluruh ilmu itu adalah
milik Allah ta’ala,
barang siapa yang tidak mengenal Allah,
sama saja tidak mengenal dirinya.
Sesungguhnya
Ingsun (Aku) adalah
Dzat yang Maha Kuasa,
yang berkuasa sepenuhnya menciptakan segala sesuatu. Terjadi dalam seketika, dan sempurna karena
Qudrat Ingsun.
Kembali Tuhan menyatakan bahwa diri-Nya
yang tak tergambarkan,
yang melampaui segala-galanya,
adalah Dzat
yang sungguh-sungguh memiliki kuasa sepenuhnya. Dengan demikian,
tiada lagi kuasa
selain kuasan-Nya,
semua ada dalam genggaman-Nya.
Adalah absurd jika masih mempercayai adanya kuasa lain selain kuasa-Nya.
Adalah aneh jika ada kuasa lain yang bisa mengancam kuasa-Nya.
Dia adalah Dzat yang menjadi seketika,
menjadi dengan serta merta beserta kesempurnaan-Nya, karena kuasa-Nya sendiri, karena Qudrat-Nya sendiri, karena Dzat-Nya sendiri.
Di sana sudah nyata pertanda dari
Af’al Ingsun
sebagai pembuka
Iradah Ingsun.
Pada mula pertama
Ingsun menitahkan Hayyu bernama Sajaratul Yakin (pohon kehidupan),
tumbuh pada Adam Makdum (kosong hampa)
yang azali dan
abadi.
Setelah itu
Aku ciptakan Cahaya Bernama Nur Muhammad (cahaya yang terpuji), kemudian cermin
bernama Mir’atul Haya’i (kaca wira’i),
nyawa yang disebut
Roh Idhafi (nyawa yang jernih),
pelita yang bernama Kandil (lampu tanpa api),
pemata yang bernama Dzarrah (permata), dan
Jalal (keperkasaan) yang disebut Hijab (dinding jalal atau penutup),
yang menjadi Selubung Hadlarat Ingsun.
Kuasa yang sudah disinggung pada kalimat sebelumnya,
kuasa untuk menitahkan, kuasa untuk menjadikan dan penjadian tersebut merupakan
tanda dan bukti nyata
dari
Af’alNya,
perbuatan-Nya.
Sekaligus penjadian tersebut juga merupakan pintu dari Iradah-Nya,
Kehendak-Nya.
Huruf Allah sebelum diciptakan manusia
adalah tanpa huruf Alif
di depannya.
Setelah manusia tercipta diberilah huruf Alif
untuk pengingat bahwa manusia terhubung langsung dengan sang kholik.
Huruf Allah yang asli adalah LAM, LAM, LAM, HA’.
Dengan pengertian sebagai berikut :
Lam pertama adalah
otak manusia/akal,
dimana nafsu
lebih banyak bersemayam di dalamnya.
Lam kedua adalah
hati,
dimana nur/cahaya ilahi bersemayam di dalamnya.
Lam ketiga adalah
pusar,
dimana ruh/arwah/sukma ilahi bersemayam di dalamnya.
Ha’ adalah
jasad/badan/tubuh,
dimana fungsinya
tali pengikat,
penghubung ketiga lam
terse but.
Manusia yang telah menyatukan dan
memberi makan energi kepada ketiga lam,
maka
Ha’ akan menjadi
senjata pamungkas/penghubung saluran pelepasan ataupun pengikatan energi.
Mengapa empat huruf Allah ini terkait?
Ini ada hubungannya dengan ilmu manunggaling kawulo gusti,
dan sangat panjang bahasannya.
Kalimah Allah
pada huruf empat yang terkait adalah kunci dari HIKMAH DALAM BERPUASA.
Sesakti apapun manusia apabila
huruf Ha’
belum bersinar maka pasti akan ada kelemahan dalam ilmu dan tubuhnya.
Di sinilah nanti Anda akan menemukan
sirr
dari
kalimah Allah
tersebut.
Pada permulaan
Dia menjadikan Hayyu
berarti Urip (hidup).
Hidup adalah penjadian awal, hidup tidak diciptakan dan hidup adalah bagian dari Dzat-Nya sendiri.
Dzat-Nya sendiri itu pun hidup.
Jika Hayyu menjadi intisari semua mahkluk, maka ia disebut ROH.
Tetapi Hayyu inilah yang menyebabkan seluruh mahkluk hidup bisa hidup.
Contohnya janin yang belum ditiupkan ROH nya,
masih bisa hidup dan berkembang dari segumpal darah menjadi segumpal daging.
Hayyu disebut
Syajaratul Yaqin,
inilah hakikat dari
Dzat Mutlaq Al-Qadim:
Dzat yang Absolut dan yang awal pada Alam Kabir (alam makrokosmos).
Ini berarti Syajaratul Yaqin adalah hakikat Tuhan itu sendiri.
Disebut pula dengan
Dating Atma (Dzat dari Roh) pada Alam Saghir (Microcosmos).
Sehingga dengan demikian, Dzat Roh di alam Saghir dan Dzat Tuhan di alam Kabir sesungguhnya satu adanya.
Pada tahapan kedua dijadikan Cahaya/Nur yang diberi nama
Nur Muhammad (Cahaya Terpuji).
Dengan sarana
Cahaya Terpuji inilah semesta berikut mahkluk-mahkluk-Nya
bisa menjadi.
Nur Muhammad adalah kekuatan-Nya.
Cahaya yang sesungguhnya satu,
tetapi memiliki
lima perwujudan:
1. Nuriyat (Nuriyyah),
yang bercahaya.
Kemunculannya diiringi
warna Hitam.
2. Nurani (Nur ‘Aini):
Cahaya Penglihatanku.
Kemunculannya diiringi
warna Merah.
3. Nurmahdi:
Cahaya Petunjuk.
Kemunculannya diiringi
warna Kuning.
4. Nurbuwat (Nurun
Nubuwwah):
Cahaya Kenabian.
Kemunculannya diiringi
warna Hijau.
Nur Muhammad adalah hakikat cahaya yang
diakui sebagai
Tajalining Dzat (penampakan illahi) pada Alam Kabir.
Nur Muhammad adalah
sifat utama Roh manusia.
Nur muhammad dalam perspektif Syaikh Abdul Qodir Al-Jaelani disebut dengan sebutan
Roh Muhammad,
yang diciptakan dari
cahaya ketuhanan
(nurun ala nurin)
Nur Muhammad merupakan realitas ghaib yang menjadi inti segala penciptaan.
Oleh karenanya kadang ia disebut
Nur,
Roh,
Qalam (tercipta dari perkataan kun).
Ia merupakan realitas yang memiliki banyak nama menurut fungsi dan dari mana sudut mana kita memandang (aljaelani:7).
Suatu hari Sayidina Ali karamallahu wajhahu,
misan dan menantu
Nabi Suci SAW bertanya, "Wahai (Nabi) Muhammad, kedua orang tuaku akan menjadi jaminanku, mohon katakan padaku apa yang diciptakan Allah Ta‟ala sebelum semua makhluk ciptaan?"
Beliau menjawab: "Sesungguhnya, sebelum Rabbmu menciptakan lainnya, Dia menciptakan dari Nur-Nya Nur Nabimu."
Di Hadist yang lain,
yang diriwayatkan dari Abdurrazaq r.a yang diterimanya dari Jabir r.a, bahwa Jabir pernah bertanya kepada Rasulullah saw,
"Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku, apakah yang mula-mula sekali Allah jadikan?" Rasulullah saw menjawab: "Sesungguhnya Allah ciptakan sebelum adanya sesuatu adalah Nur Nabimu dari Nur-Nya."
Nur Muhammad itu sudah ada sebelum adanya segala sesuatu di alam ini.
Nur Muhammad dianugerahi tujuh lautan :
Laut Ilmu,
Laut Latif,
Laut Pikir,
Laut Sabar,
Laut Akal,
Laut Rahman, dan
Laut Cahaya.
Dia kemudian membagi
Nur ini menjadi
empat bagian.
Dari bagian pertama
Dia menciptakan
Qolam (Pena),
dari bagian kedua
Lawhal Mahfudz,
dari bagian ketiga
„Arsy”.
Kini telah diketahui
bahwa ketika
Allah menciptakan lawhal-mahfudz dan Pena. Pada pena itu terdapat seratus simpul,
jarak antara kedua simpul adalah sejauh dua tahun perjalanan.
Allah kemudian memerintahkan Pena
untuk menulis,
dan Pena bertanya,
"Ya Allah, apa yang harus saya tulis?"
Allah berfirman,
“Tulislah : la ilaha illallah, Muhammadan Rasulullah”. Karena itu Pena berseru,
"Oh, betapa sebuah nama yang indah, agung Muhammad itu,
bahwa dia disebut bersama Asma Mu yang Suci, ya Allah".
Allah kemudian berfirman, "Wahai Pena, jagalah kelakuanmu!
Nama ini adalah nama Kekasih-Ku,
dari Nur-nya
Aku menciptakan
„Arsy dan Pena dan lawhal mahfudz;
Kamu, juga diciptakan dari Nurnya.
Jika bukan karena dia,
Aku tidak akan menciptakan apapun”.
Ketika Allah SWT
telah mengatakan kalimat tersebut,
Pena itu terbelah dua karena takut nya kepada Allah,
dan tempat dari mana kata-katanya tadi keluar menjadi tertutup/ terhalang, sehingga sampai dengan hari ini ujungnya tetap terbelah dua dan tersumbat, sehingga dia tidak menulis, sebagai tanda dari rahasia ilahiah yang agung.
Kemudian Allah memerintahkan Pena
untuk menulis
"Apa yang harus saya tulis, Ya Allah?" bertanya Pena. Kemudian Rabb al Alamin berkata,
"Tulislah semua yang akan terjadi sampai Hari Pengadilan !”.
Berkata Pena,
"Ya Allah, apa yang harus saya mulai?".
Berfirman Allah,
"Kamu harus memulai dengan kata-kata ini: “Bismillah al-Rahman al-Rahim."
Dengan rasa hormat dan takut yang sempurna, kemudian Pena bersiap untuk menulis kata-kata itu pada Kitab (lawh al-mahfudz), dan dia menyelesaikan tulisan itu dalam 700 tahun.
Ketika Pena telah menulis kata-kata itu,
Allah SWT berfirman
"Telah memakan 700 tahun untuk kamu menulis
tiga Nama-Ku;
Nama Keagungan-Ku,
Kasih Sayang-Ku dan Empati-Ku.
Tiga kata-kata yang penuh barakah ini saya buat sebagai sebuah hadiah bagi ummat Kekasih-Ku Muhammad.
Dengan Keagungan-Ku,
Aku berjanji bahwa
bilamana abdi manapun dari ummat ini menyebutkan kata Bismillah
dengan niat yang murni,
Aku akan menulis 700 tahun pahala yang tak terhitung untuk abdi tadi,
dan 700 tahun dosa akan
Aku hapuskan.
“Sekarang (selanjutnya), bagaian ke-empat dari Nur itu Aku bagi lagi menjadi
empat bagian:
Dari bagian pertama
Aku ciptakan Malaikat Penyangga Singgasana (hamalat al‟Arsy);
Dari bagian kedua
Aku telah ciptakan Kursi, majelis Ilahiah (Langit atas yang menyangga Singgasana Ilahiah, Arsy);
Dari bagian ketiga
Aku ciptakan seluruh Malaikat (makhluk) langit lainnya”.
“kemudian bagian keempat Aku bagi lagi menjadi
empat bagian:
dari bagian pertama
Aku membuat semua langit, dari bagian Kedua
Aku membuat bumi-bumi, dari bagian ketiga
Aku membuat jinn dan api.” “Bagian keempat
Aku bagi lagi menjadi
empat bagian :
dari bagian pertama
Aku membuat cahaya yang menyoroti muka kaum beriman;
dari bagian kedua
Aku membuat cahaya didalam jantung mereka, merendamnya dengan ilmu ilahiah;
dari bagian ketiga
cahaya bagi lidah mereka yang adalah
cahaya Tauhid
(Hu Allahu Ahad),
dan dari bagian keempat
Aku membuat berbagai cahaya dari ruh Muhammad SAW”.
Ruh yang cantik ini diciptakan 360.000 tahun sebelum penciptaan dunia ini, dan itu dibentuk sangat (paling) cantik dan dibuat dari bahan yang tak terbandingkan.
Kepalanya
dibuat dari petunjuk,
lehernya
dibuat dari kerendahan hati, Matanya
dari kesederhanaan dan kejujuran,
dahinya
dari kedekatan (kepada Allah),
Mulutnya
dari kesabaran,
lidahnya
dari kesungguhan,
pipinya
dari cinta dan kehati-hatian, perutnya
dari tirakat terhadap
[9/10 19:47] aji rasha: makanan dan hal-hal keduniaan,
kaki dan lututnya
dari mengikuti jalan lurus dan jantungnya
yang mulia dipenuhi dengan rahman.
Ruh yang penuh kemuliaan ini diajari dengan rahmat dan dilengkapi dengan adab semua kekuatan yang indah. Kepadanya diberikan risalahnya dan kualitas kenabiannya dipasang. Kemudian Mahkota Kedekatan ilahiah dipasangkan pada kepalanya yang penuh barokah, masyhur dan tinggi di atas semua lainnya, didekorasi dengan Ridha Ilahiah dan diberi nama
Habibullah (Kekasih Allah) yang murni dan suci. Kemudian Allah SWT menciptakan sebuah pohon yang dinamakan
Syajaratul Yaqin.
Tangkainya berjumlah empat. Kemudian diletakanlah
Nur Muhammad
pada pohon tersebut.
Namun, kehadiran
Nur Muhammad itu membuat pohon bergetar hebat hingga berubah menjadi permata putih.
Sedangkan Nur Muhammad memuji bertasbih ke hadirat Allah Ta‟ala 70.000 tahun lama nya.
Pada permata tersebut,
Nur Muhammad mencoba bercermin.
Wajahnya begitu indah dilihat.
Bentuknya seperti burung merak, dan
pakaiannya demikian indah. Dihiasi dengan berbagai perhiasan.
Kemudian ia bersujud
lima kali,
Allah SWT melihatnya, membuat Nur tersebut merasa malu dan takut.
Lalu keluar keringat dari kepalanya.
Dari keringat tersebut
Allah SWT menciptakan nyawa malaikat.
Dari keringat wajahnya, diciptakanlah
nyawa
„Arsy,
matahari,
bulan,
bintang,
dan apa-apa yang ada di langit.
Keringat dadanya
menjadi bahan untuk menciptakan nyawa para rasul,
nabi,
wali,
ulama, dan
orang orang shaleh.
Adapun keringat yang muncul dari keningnya,
diciptakanlah nyawa orang-orang mukmin dari umat Nabi Muhammad saw. Dari keringat
kedua telinganya,
diciptakan oleh Allah SWT nyawa orang-orang Yahudi, Nasrani, dan orang-orang kafir, dan sesat.
Sedangkan keringat kakinya diantaranya menjadi isi bumi. Pada waktu selanjutnya
Allah SWT menciptakan lentera akik
yang merah
yang cahayanya menembus ke dalam dan keluar.
Lalu Nur Muhammad dimasukkan ke dalam lentera tersebut.
Berada di dalamnya dalam posisi berdiri.
Sementara nyawa-nyawa yang sudah tercipta berada
di luar,
seluruhnya membaca "Subhanallaahi
wal hamdulillaahi
wa laa ilaa haillallaahu wallahu akbar".
1.000 tahun lamanya nyawa-nyawa itu diperintahkan
Allah SWTuntuk melihat ke diri Nur Muhammad.
Nyawa yang berhasil melihat kepala Nur Muhammad, maka ia akan ditakdirkan menjadi pemimpin/penguasa. Siapa yang melihat ubun-ubunnya,
itulah mereka yang akan menjadi guru/pendidik yang jujur.
Siapa yang melihat matanya, ia akan menjadi hafidz (penghapal Al-Quran). Mereka yang meman-dang telinganya
akan menjadi mereka yang menerima peringatan dan nasehat.
Adapun yang bisa melihat hidungngya,
mereka itu akan menjadi
ahli bicara atau dokter. Sedangkan mereka
nyawa nyawa yang berhasil
melihat bibir
Nur Muhammad, ia akan ditakdirkan menjadi seorang menteri.
Nyawa yang melihat bagian giginya
maka wajah nya kelak akan cantik rupawan,
ia yang bisa melihat
lidahnya,
akan jadilah utusan/duta raja-raja.
Apabila yang dilihat
lehernya,
ditakdirkanlah menjadi orang berdagang dan usahawan. Apabila tengkuk
yang bisa dilihatnya,
akan jadilah seorang tentara. Mereka yang berhasil melihat kedua lengan tangannya, maka akan jadi perwira.
Jika sikut kanan-nya yang dilihat,
Allah SWT akan menjadikan dirinya berkehidupan dalam dunia tekstil,
sedangkan kalau
sikut Kirinya,
ia akan menjadi orang yang pernah membunuh.
Serta, jika dadanya
yang berhasil dilihat,
maka ia akan menjadi ulama yang disegani.
Bila bagian belakang,
ia akan ditakdirkan menjadi para ahli sosial kemasyarakatan,
dan jika hanya bayangannya yang berhasil dilihat, maka ia akan menjadi orang yang berkecimpung dalam bidang seni.
Barang siapa melihat tenggorokannya yang penuh barokah akan menjadi khatib dan mu’adzin (yang mengumandangkan adzan). Barang siapa memandang janggutnya akan menjadi pejuang di jalan Allah.
Barang siapa memandang lengan atasnya akan menjadi seorang pemanah atau pengemudi kapal laut.
Siapa yang melihat tangan kananya akan menjadi seorang pemimpin,
dan siapa yang melihat tangan kirinya akan menjadi seorang pembagi (yang menguasai timbangan dan mengukur suatu kebutuhan hidup).
Siapa yang melihat telapak tangannya menjadi seorang yang gemar memberi;
siapa yang melihat belakang tangannya akan menjadi kolektor.
Siapa yang melihat bagian dalam dari tangan kanannya menjadi seorang pelukis; siapa yang melihat ujung jari tangan kanannya akan menjadi seorang kalligrapher, dan siapa yang melihat ujung jari tangan kirinya akan menjadi seorang pandai besi. Siapa yang melihat dadanya yang penuh barokah akan menjadi seorang terpelajar meninggalkan keduniaan (ascetic) dan berilmu.
Siapa yang melihat punggungnya akan menjadi seorang yang rendah hati dan patuh pada hukum syari‟at. Siapa yang melihat sisi badannya yang penuh barokah akan menjadi seorang pejuang.
Siapa yang melihat perutnya akan menjadi orang yang puas,
dan siapa yang melihat lutut kanannya akan menjadi mereka yang melaksanakan ruku dan sujud.
Siapa yang melihat kakinya yang penuh barokah akan menjadi seorang pemburu, dan siapa yang melihat telapak kakinya menjadi mereka yang suka bepergian. Siapa yang melihat bayangannya akan mejadi penyanyi dan pemain saz (lute).
Semua yang memandang tetapi tidak melihat apa-apa akan menjadi kaum tak beriman, pemuja api dan pemuja patung.
Mereka yang tidak memandang sama sekali akan menjadi mereka yang akan menyatakan bahwa dirinya adalah tuhan, seperti Namrudz, Firaun, dan sejenisnya.
Kini semua ruh itu diatur dalam empat baris.
Di baris pertama
berdiri ruh para nabi dan rasul,a.s,
di baris kedua
ditempatkan ruh para orang suci, para sahabat,
di baris ketiga
berdiri ruh kaum beriman, laki-laki dan perempuan.
Di baris ke empat
berdiri ruh kaum tak beriman. Semua ruh ini tetap berada dalam dunia ruh di hadhirat Allah SWT sampai waktu mereka tiba untuk dikirim ke dunia fisik.
Tidak seorang pun tahu kecuali Allah SWT yang tahu berapa selang waktu dari waktu diciptakannya ruh penuh barokah
Nabi Muhammad sampai diturunkannya dia dari dunia ruh ke bentuk fisiknya itu. Diceritakan bahwa
Nabi Suci Muhammad SAW bertanya kepada malaikat Jibril , "Berapa lama sejak engkau diciptakan?"
Malaikat itu menjawab,
"Ya Rasulullah, saya tidak tahu jumlah tahunnya, yang saya tahu bahwa setiap 70.000 tahun seberkas cahaya gilang gemilang menyorot keluar dari belakang kubah Singgasana ilahiah:
sejak waktu saya diciptakan cahaya ini muncul 12.000 kali.
"Apakah engkau tahu, cahaya apakah itu?"
bertanya Nabi Muhammad SAW
"Tidak, saya tidak tahu," berkata malaikat itu.
"Itu adalah Nur ruhku dalam dunia ruh,
jawab Nabi Suci SAW ”.
Catatan :
Beberapa kalangan dalam ummat Islam mempersoalkan konsep
Nur Muhammad
(Cahaya Muhammad atau Ruh Muhammad)
sebagai suatu konsep yang tidak memiliki dasar
[9/10 20:10] aji rasha: dalam „aqidah Islam. Padahal, berdasarkan data-data yang kuat, konsep Nur Muhammad
adalah suatu konsep aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah yang diterima dan diakui oleh ijma (konsensus) ulama,
ilmu kalam dan
ulama ‟tasawwuf” dalam kurun waktu yang panjang, sebagai suatu konsep yang memiliki sumber dalilnya dari Qur‟an dan Hadits Nabi sallallahu alayhi wasallam. Konsep
„aqidah Nur Muhammad salallahu alayhi wasallam menyatakan antara lain bahwa
cahaya atau
ruh dari Nabi Besar Muhammad sallallahu alayhi wasallam
adalah
makhluk pertama
yang diciptakan sang Khaliq, Allah Subhanahu wa Ta‟ala, yang kemudian darinya, Dia Subhanahu wa Ta‟ala menciptakan makhlukmakhluk lainnya. Allah Subhanahu wa Ta‟ala menyebut Rasulullah sallallahu alayhi wasallam sebagai
Nuur (cahaya),
atau sebagai
"Siraajan Muniiran"
(makna literal:
Lampu yang Bercahaya).
MENGHIMPUN DAYA KETUHANAN
Setelah
meyakini
adanya
Shang Hyang Maha Kuasa, tahap selanjutnya yang harus dilakukan sebaiknya
adalah
latihan dzikir
atau
meditasi
untuk
menggerakkan generator, untuk menghimpun
dan menyalurkan
kekuatan Daya Ketuhanan yang ada di dalam dirinya masing-masing.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan
rasa percaya diri serta keyakinan kepada
Allah ta’ala.
Tata caranya hanya pada pengaturan dzikir mengucapkan
asma Allah
dan
pengaturan pernafasan
yang terbagi
dalam 3 tahapan,
yaitu
1.tarik nafas,
2.tahan nafas dan
3.keluarkan nafas,
dimulai dengan:
1. Membaca niat
“Nawaitu dzikrullahi ta’ala,
Al jasadu kiblatul qolbi,
wa qolbi qiblatur ruhi,
wa ruhi kiblatullaahi,
Allahu Akbar”.
2. Mata dipejamkan,
ujung lidah dilipat ke atas, menyentuh langit-langit.
3. Baca dalam hati :
Laa illaha illallah 165 kali, ditutup Muhammadarasulullah 1 kali.
4. Kosongkan hati dan pikiran. Santai, senyum dan pasrah kepada Allah semata.
5. Tarik nafas perlahan-lahan tanpa terlihat adanya gerakan pernafasan,
sambil dalam hati mengucapkan Asma
Allah 11 kali …
seolah-olah Dzat Allah masuk melalui pusar atau ubun-ubun sampai rongga dada terasa penuh,
kemudian
tahan nafas.
6. Dari pernafasan dada didorong ke bawah
menjadi pernafasan perut kemudian
tahan nafas dibagian
bawah pusar,
sambil di dalam hati mengucapkan Asma
Allah 21 kali.
7. Selanjutnya
keluarkan nafas perlahan-lahan, seolah-olah Dzat Allah keluar melalui kedua lubang hidung,
sambil di dalam hati mengucapkan asma
Allah 10 kali.
Yang masuk melalui pernafasan 11 asma Allah dan
yang kita keluarkan
10 asma Allah,
berarti kita mempunyai tabungan 1 asma Allah, sebagai
sumber Daya Ketuhanan.
8. Lakukan tata cara
tersebut di atas
sebanyak 21 kali putaran pernafasan.
Bila dalam 3 atau
4 kali putaran,
pernafasan menjadi tersengal-sengal,
maka lakukan
pernafasan biasa
tanpa menahan nafas,
sambil di dalam hati tetap mengucapkan asma Allah tanpa terputus.
Setelah tenang, lanjutkan kembali sampai mencapai
21 kali putaran.
9. Setelah selesai
mencapai 21 kali putaran pernafasan,
ditutup
dengan membaca :
Do’a kunci 1 kali
1, Al Fatihah 1 kali
dan Ucapkanlah : Sodaqollahul adzim,
Maha Benar Tuhan dengan Segala FirmanNya.
10. Tahap pertama,
tata cara di atas harus dilakukan selama
7 malam berturut-turut
tanpa terputus
agar kita memperoleh getaran
kekuatan Daya Ketuhanan, sehingga generator kita jalan (berfungsi).
11. Tahap kedua harus mencapai 41 malam berturut-turut.
Untuk tahap kedua ini
bagi wanita yang sedang menjalani masa haid sebaiknya tidak terputus, karena yang tidak boleh dilakukan pada saat haid adalah sholat.
Bagaimana bila kita
dicabut nyawa saat sedang haid sedangkan kita tidak boleh menyebut Asma Allah. Untuk laki-laki sebaiknya tidak terputus-putus.
Tahap selanjutnya,
dzikir Asma Allah
tanpa batas hitungan,
untuk
menarik,
menahan dan
mengeluarkan nafas
diatur
melalui
gerak naluri ( gerak rasa ).
Sesungguhnya tata cara dzikir asma Allah
untuk menghimpun
daya Ketuhanan ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh setiap pemula yang ingin membangkitkan
tenaga dalamnya.
Daya ketuhanan ini merupakan generator
sumber energi yang bisa
kita salurkan
bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Menurut istilah sekarang disebutnya sebagai
energi prana atau
energi gelombang elektromagnetik.
Dengan
menahan napas,
penyerapan oksigen
menjadi optimal.
Pemakaian oksigen untuk proses metabolisme di dalam tubuh menjadi sangat efektif. Terjadi reaksi kimia secara berantai di dalam tubuh. Reaksi kimia ini menyebabkan aktivitas elektron kita meningkat. Aktivitas elektron ini akan menghasilkan gelombang elektromagnetik yang bisa direkam sebagai
cahaya aura.
Cahaya adalah energi. Organ-organ vital manusia ternyata memancarkan gelombang elektromagnetik yang spesifik, sehingga alat monitor di ruang ICU cukup dipasang di ujung jari pasien dan di layar monitor akan tampak gambaran tekanan darah, denyut jantung dan kondisi pernapasan pasien…
Oleh karena Islam menganut prinsip keseimbangan dalam kehidupan,
maka selain
Dzikir Asma Allah dan meditasi sebagai
olah pernafasan,
diperlukan juga
olah raga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani kita.
Olah raga dengan gerakan-gerakan khusus ternyata bisa juga membangkitkan energi prana. Namun walau bagaimanapun, olah raga tidak akan bisa membersihkan hati
yang kelam.
Dengan olah raga saja,
pintu hijab tidak akan
terbuka untuk bisa
menerima
pancaran Nur Illahi.
Oleh karena itu, alangkah baiknya bila
olah pernafasan dan
olah raga khusus dilaksanakan secara berimbang agar keduanya bisa saling mengisi,
sehingga kita bisa mendapatkan manfaat yang maksimal.
Selanjutnya yang harus dicamkan benar-benar bagi para pemula adalah
bahwa setelah mendapatkan pengalaman bathin serta kemampuan spiritual tertentu,
hendaknya jangan menjadikan kita ria atau takabur dan
jangan pula kemampuan spiritual yang kita miliki kita pergunakan untuk tujuan-tujuan yang menyimpang, yang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar