Rabu, 01 Desember 2021

Siapa yang Mengenal Jiwanya, akan Mengenal Rabb-nya

Siapa yang 
Mengenal Jiwanya, 
akan 
Mengenal Rabb-nya

Diriwayatkan oleh 
sahabat Ali r.a., 
Rasulullah SAW bersabda, “Man arafa nafsahu, 
faqad arafa rabbahu.” 
Siapa yang mengenal nafs-nya (jiwanya, 
diri sejatinya), maka 
ia akan mengenal Rabb-nya.

Sebagaimana telah diuraikan di atas, 
barangsiapa yang berhasil mengenali diri sejatinya dan membuka qudrah dirinya, yaitu untuk apa ia diciptakan—rahasia yang 
disimpan Allah 
dalam dada jiwa 
setiap manusia—
lalu 
hidup dan 
menjalankan fungsi dirinya sesuai dengan fithrah dirinya itu, maka artinya 
ia telah Allah tuntun 
untuk senantiasa menapak 
di atas shirathal-Mustaqim-nya. 
Ia telah menjalankan 
misi hidupnya.

Dengan menjalankan 
misi hidupnya tersebut, 
ia pun menapak secara hakiki di atas shirath al-Mustaqim. Dengan demikian, 
ia pun 
akan mengenal Rabb-nya, 
karena Rabb ada 
di atas shirath al-Mustaqim masing-masing.

إِنَّ رَ‌بِّي عَلَىٰ صِرَ‌اطٍ مُّسْتَقِيمٍ

Sesungguhnya Rabb-ku 
di atas shirath al-Mustaqim. – Q.S. Huud [11]: 56

Itulah sebenarnya 
“misi hidup”: yaitu 
mengenali kadar-kadar diri dan qudrah diri, 
kembali kepada fithrah diri, membuka kuasa Allah (qudrah Allah) 
yang disimpan-Nya 
di dalam jiwa kita, lalu mengabdi hanya kepada-Nya secara spesifik, 
menjalankan 
fungsi penciptaan masing-masing, 
dengan menjalankan petunjuk dan tuntunan-Nya melalui qalb dalam diri, 
untuk memakmurkan 
alam semesta sebagai khalifah Allah di muka bumi pada bidang masing-masing.

Sebagai hamba yang dituntun Allah setiap saat, 
maka ia pun telah melangkah di atas shirath al-Mustaqim, dan ad-Diin pun telah kukuh dalam dirinya. 
Ia telah meraih 
ke-taqwa-an yang hakiki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar