hikayat tentang terciptanya alam dan manusia: “Syahdan, ketika jagat raya masih suwung atau awang-awang atau uwung-uwungan alias masih berupa alam ketiadaan, dan kemudian lama kelamaan menjadi cair, dan dari keadaan yang mencair itu ada bagian yang mengental. Bagian yang mengental itu disebut Cariu Ading atau Sasaka Domas. Dan tersebutlah Maha Kesa dan Kawasa menciptakan manusia di alam gaib. Dan ketika telah terwujud, wujud gaib ini pun berkata: “Pinter temen aing, kawasa temen aing, nepi ka andegsakieu.” Namun tiba-tiba, saat wujud gaib itu usai berkata, secercah kilat menyambar disertai ucapan: “Apa katamu!? Adakah engkau terjadi sendiri? Apakah kamu tak ada yang menjadikan?!”. Mendengar hal itu, manusia pertama itu pun merasa malu bukan kepalang. Ia tunduk sembari menangis, dan tanpa disadarinya tanah yang sebesar Cariu Ading itu pun dicungkil-cungkil hingga membesar. Dan demikianlah, cukilan tanah yang tersebar itu kemudian menjadi Nusa Teulu Puluh Teulu alias Tiga Puluh Tiga Nusa. Manusia pertama itu diberi nama Adam Kaisinan alias Adam yang Tersipu atau Batara Kaisinan. Sedangkan badan halus Adam Kaisinan yang masuk ke dalam bumi menjadi Batara Nagaraja, sementara badan kasarnya menjelma Gunung Kendeng. Begitulah, sebagaimana dihikayatkan, bentuk pertama wujud gaib gagal menjadi manusia, namun terbentuk pula wujud gaib bakal manusia yang terdiri atas Karesa yang disebut sebagai Adam Karesa atau Batara Mahakresa, yang berkata: “Sakti temen, kawasa temen ieu nu ngajadikeun aing, nepi ka andegsakieu.” Setelah terbentuk Batara Mahakresa atau Adam Karesa, itulah terbentuk pula Batara Bima Karana yang kelak menurunkan nabi-nabi. Sementara itu, wujud kilat yang menyambar yang telah diceritakan itu disebut Adam Kawasa atau Batara Maha Kawasa, dan kesatuan dari ketiganya itu disebut Batara Tunggal yang tinggal di Mandala.“
Minggu, 03 Oktober 2021
sasakala manusa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar