Minggu, 03 Oktober 2021

sasakala manusa

hikayat tentang terciptanya alam dan manusia:

“Syahdan, ketika jagat raya masih suwung atau awang-awang atau
uwung-uwungan alias masih berupa alam ketiadaan, dan kemudian lama kelamaan
menjadi cair, dan dari keadaan yang mencair itu ada bagian yang mengental.
Bagian yang mengental itu disebut Cariu Ading atau Sasaka Domas. Dan
tersebutlah Maha Kesa dan Kawasa menciptakan manusia di alam gaib. Dan
ketika telah terwujud, wujud gaib ini pun berkata: “Pinter temen aing,
kawasa temen aing, nepi ka andegsakieu.” Namun tiba-tiba, saat wujud gaib
itu usai berkata, secercah kilat menyambar disertai ucapan: “Apa katamu!?
Adakah engkau terjadi sendiri? Apakah kamu tak ada yang menjadikan?!”.
Mendengar hal itu, manusia pertama itu pun merasa malu bukan kepalang. Ia
tunduk sembari menangis, dan tanpa disadarinya tanah yang sebesar Cariu
Ading itu pun dicungkil-cungkil hingga membesar. Dan demikianlah, cukilan
tanah yang tersebar itu kemudian menjadi Nusa Teulu Puluh Teulu alias Tiga
Puluh Tiga Nusa. Manusia pertama itu diberi nama Adam Kaisinan alias Adam
yang Tersipu atau Batara Kaisinan. Sedangkan badan halus Adam Kaisinan yang
masuk  ke dalam bumi menjadi Batara Nagaraja, sementara badan kasarnya
menjelma Gunung Kendeng.

Begitulah, sebagaimana dihikayatkan, bentuk pertama wujud gaib gagal
menjadi manusia, namun terbentuk pula wujud gaib bakal manusia yang terdiri
atas Karesa yang disebut sebagai Adam Karesa atau Batara Mahakresa, yang
berkata: “Sakti temen, kawasa temen ieu nu ngajadikeun aing, nepi ka
andegsakieu.” Setelah terbentuk Batara Mahakresa atau Adam Karesa, itulah
terbentuk pula Batara Bima Karana yang kelak menurunkan nabi-nabi.
Sementara itu, wujud kilat yang menyambar yang telah diceritakan itu
disebut Adam Kawasa atau Batara Maha Kawasa, dan kesatuan dari ketiganya
itu disebut Batara Tunggal yang tinggal di Mandala.“

Tidak ada komentar:

Posting Komentar