Rabu, 06 April 2022

al islam

[22/2 21:44] Aing: 

al islam

Tauhid (Arab :توحيد), 
adalah konsep 
dalam aqidah Islam 
yang menyatakan 
keesaan Allah.

Tauhid 
menurut (salafi) dibagi menjadi 3 macam 
yakni 

tauhid ru-bubiyah, 
tauhid uluhiyah dan 
tauhid Asma wa Sifat. 

Mengamalkan tauhid 
dan menjauhi syirik merupakan konsekuensi dari kalimat syahadat 
yang telah diikrarkan 
oleh seorang muslim.
 
 
 
Pembagian tauhid :

Rububiyah

Beriman bahwa 
hanya Allah 
satu-satunya Rabb 
yang memiliki, merencanakan, menciptakan, 
mengatur, 
memelihara, 
memberi rezeki, memberikan manfaat, menolak mudharat serta menjaga seluruh Alam Semesta. 

Sebagaimana terdapat dalam Al Quran 
surat Az-Zumar 
ayat 62 :

"Allah menciptakan 
segala sesuatu dan 
Dia memelihara 
segala sesuatu". 

Hal yang seperti ini 
diakui oleh seluruh manusia, tidak ada seorang pun 
yang mengingkarinya. 

Orang-orang 
yang mengingkari hal ini, seperti kaum atheis, 
pada kenyataannya 
mereka menampakkan keingkarannya hanya karena kesombongan mereka. 

Padahal, 
jauh di dalam lubuk 
hati mereka, 
mereka mengakui bahwa tidaklah alam semesta ini terjadi kecuali 
ada yang membuat dan mengaturnya. 

Mereka 
hanyalah membohongi 
kata hati mereka sendiri. 

Hal ini sebagaimana 
firman Allah 

“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan? Ataukah mereka 
telah menciptakan langit dan bumi itu? 

sebenarnya mereka 
tidak meyakini 
(apa yang mereka katakan).“ 
(Ath-Thur: 35-36)

Namun 
pengakuan seseorang terhadap 
Tauhid Rububiyah ini tidaklah menjadikan seseorang beragama Islam karena 
sesungguhnya orang-orang musyrikin Quraisy 
yang diperangi Rasulullah mengakui dan meyakini jenis tauhid ini. 

Sebagaimana firman Allah, “Katakanlah: 
‘Siapakah 
Yang memiliki langit 
yang tujuh dan 
Yang memiliki ‘Arsy 
yang besar?’ 
Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah: 
‘Maka apakah kamu 
tidak bertakwa?’ 
Katakanlah: 
‘Siapakah yang 
di tangan-Nya berada kekuasaan atas 
segala sesuatu sedang 
Dia melindungi, 
tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari -Nya, 
jika kamu mengetahui?’ Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah: 
‘Maka dari jalan manakah kamu ditipu?’” 
(Al-Mu’minun: 86-89).
[22/2 21:49] Aing: Uluhiyah/Ibadah

Beriman bahwa 
hanya Allah semata 
yang berhak disembah, 
tidak ada sekutu bagiNya. "Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan 
(yang berhak disembah) selain Dia 
yang menegakkan keadilan. 

Para malaikat dan 
orang orang yang berilmu (juga menyatakan demikian). 

Tidak ada Tuhan 
(yang berhak disembah) selain Dia 
yang Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana" 
('Ali 'Imran: 18). 

Beriman terhadap 
uluhiyah Allah 
merupakan konsekuensi dari keimanan 
terhadap rububiyahNya. 

Mengesakan Allah 
dalam segala macam ibadah yang kita lakukan. 
Seperti 
salat, 
doa, 
nadzar, 
menyembelih, 
tawakkal, 
taubat, 
harap, 
cinta, 
takut 
dan berbagai 
macam ibadah lainnya. 

Dimana kita 
harus memaksudkan tujuan dari kesemua ibadah itu hanya kepada Allah semata. 

Tauhid inilah 
yang merupakan inti dakwah para Rasul 
dan merupakan tauhid 
yang diingkari 
oleh kaum musyrikin Quraisy. 

Hal ini sebagaimana 
yang difirmankan Allah mengenai perkataan mereka itu 
“Mengapa ia menjadikan sesembahan-sesembahan itu 
Sesembahan Yang Satu saja? 
Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal 
yang sangat mengherankan.” 
(Shaad: 5). 

Dalam ayat ini 
kaum musyrikin Quraisy mengingkari 
jika tujuan dari 
berbagai macam ibadah hanya ditujukan untuk 
Allah semata. 

Oleh karena 
pengingkaran inilah 
maka mereka dikafirkan 
oleh Allah dan Rasul-Nya walaupun 
mereka mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta alam semesta.
[22/2 21:55] Aing: Asma wa Sifat

Beriman bahwa 
Allah memiliki nama dan sifat baik (asma'ul husna) yang sesuai 
dengan keagunganNya. 

Umat Islam 
mengenal 99 asma'ul husna yang merupakan 
nama sekaligus sifat Allah.

Tidak ada tauhid mulkiyah

Tauhid itu ada 3 macam, seperti yang tersebut di atas dan tidak ada 
istilah Tauhid Mulkiyah ataupun Tauhid Hakimiyah 

karena istilah ini 
adalah istilah yang baru. 

Apabila yang dimaksud dengan Hakimiyah itu adalah 
kekuasaan Allah Azza wa Jalla, 
maka hal ini sudah masuk ke dalam kandungan 
Tauhid Rububiyah. 

Apabila yang dikehendaki dengan hal ini adalah pelaksanaan hukum Allah 
di muka bumi, 
maka hal ini sudah masuk ke dalam Tauhid Uluhiyah, karena hukum itu 
milik Allah Subhanahu 
wa Ta'ala 
dan tidak boleh 
kita beribadah 
melainkan hanya kepada Allah semata. 

Lihatlah firman Allah 
pada surat Yusuf 
ayat 40. 
[Al-Ustadz Yazid bin 
Abdul Qadir Jawas]
[Disalin dari 
kitab Syarah Aqidah

Dalil Al-Qur'an 
tentang 
keutamaan & 
keagungan tauhid
Allah Subhaanahu 
Wa Ta'aalaa berfirman: 
"Dan sesungguhnya 
Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat 
(untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja), 
dan jauhilah Thaghut itu" 
(QS An-Nahl: 36)

"Padahal mereka 
hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; 
tidak ada Tuhan 
(yang berhak disembah) selain Dia. 
Maha Suci Allah 
dari apa yang mereka persekutukan" 
(QS At-Taubah: 31)

"Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, 
hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih 
(dari syirik)" 
(QS Az-Zumar: 2-3)

"Padahal mereka 
tidak disuruh kecuali 
supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya 
dalam (menjalankan) 
agama dengan lurus" 
(QS Al-Bayinah: 5)
H.Diin Agusta (Abiuta).Banten di 18.31.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar