[22/2 21:44] Aing:
al islam
Tauhid (Arab :توحيد),
adalah konsep
dalam aqidah Islam
yang menyatakan
keesaan Allah.
Tauhid
menurut (salafi) dibagi menjadi 3 macam
yakni
tauhid ru-bubiyah,
tauhid uluhiyah dan
tauhid Asma wa Sifat.
Mengamalkan tauhid
dan menjauhi syirik merupakan konsekuensi dari kalimat syahadat
yang telah diikrarkan
oleh seorang muslim.
Pembagian tauhid :
Rububiyah
Beriman bahwa
hanya Allah
satu-satunya Rabb
yang memiliki, merencanakan, menciptakan,
mengatur,
memelihara,
memberi rezeki, memberikan manfaat, menolak mudharat serta menjaga seluruh Alam Semesta.
Sebagaimana terdapat dalam Al Quran
surat Az-Zumar
ayat 62 :
"Allah menciptakan
segala sesuatu dan
Dia memelihara
segala sesuatu".
Hal yang seperti ini
diakui oleh seluruh manusia, tidak ada seorang pun
yang mengingkarinya.
Orang-orang
yang mengingkari hal ini, seperti kaum atheis,
pada kenyataannya
mereka menampakkan keingkarannya hanya karena kesombongan mereka.
Padahal,
jauh di dalam lubuk
hati mereka,
mereka mengakui bahwa tidaklah alam semesta ini terjadi kecuali
ada yang membuat dan mengaturnya.
Mereka
hanyalah membohongi
kata hati mereka sendiri.
Hal ini sebagaimana
firman Allah
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan? Ataukah mereka
telah menciptakan langit dan bumi itu?
sebenarnya mereka
tidak meyakini
(apa yang mereka katakan).“
(Ath-Thur: 35-36)
Namun
pengakuan seseorang terhadap
Tauhid Rububiyah ini tidaklah menjadikan seseorang beragama Islam karena
sesungguhnya orang-orang musyrikin Quraisy
yang diperangi Rasulullah mengakui dan meyakini jenis tauhid ini.
Sebagaimana firman Allah, “Katakanlah:
‘Siapakah
Yang memiliki langit
yang tujuh dan
Yang memiliki ‘Arsy
yang besar?’
Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah:
‘Maka apakah kamu
tidak bertakwa?’
Katakanlah:
‘Siapakah yang
di tangan-Nya berada kekuasaan atas
segala sesuatu sedang
Dia melindungi,
tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari -Nya,
jika kamu mengetahui?’ Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah:
‘Maka dari jalan manakah kamu ditipu?’”
(Al-Mu’minun: 86-89).
[22/2 21:49] Aing: Uluhiyah/Ibadah
Beriman bahwa
hanya Allah semata
yang berhak disembah,
tidak ada sekutu bagiNya. "Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia
yang menegakkan keadilan.
Para malaikat dan
orang orang yang berilmu (juga menyatakan demikian).
Tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia
yang Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana"
('Ali 'Imran: 18).
Beriman terhadap
uluhiyah Allah
merupakan konsekuensi dari keimanan
terhadap rububiyahNya.
Mengesakan Allah
dalam segala macam ibadah yang kita lakukan.
Seperti
salat,
doa,
nadzar,
menyembelih,
tawakkal,
taubat,
harap,
cinta,
takut
dan berbagai
macam ibadah lainnya.
Dimana kita
harus memaksudkan tujuan dari kesemua ibadah itu hanya kepada Allah semata.
Tauhid inilah
yang merupakan inti dakwah para Rasul
dan merupakan tauhid
yang diingkari
oleh kaum musyrikin Quraisy.
Hal ini sebagaimana
yang difirmankan Allah mengenai perkataan mereka itu
“Mengapa ia menjadikan sesembahan-sesembahan itu
Sesembahan Yang Satu saja?
Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal
yang sangat mengherankan.”
(Shaad: 5).
Dalam ayat ini
kaum musyrikin Quraisy mengingkari
jika tujuan dari
berbagai macam ibadah hanya ditujukan untuk
Allah semata.
Oleh karena
pengingkaran inilah
maka mereka dikafirkan
oleh Allah dan Rasul-Nya walaupun
mereka mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta alam semesta.
[22/2 21:55] Aing: Asma wa Sifat
Beriman bahwa
Allah memiliki nama dan sifat baik (asma'ul husna) yang sesuai
dengan keagunganNya.
Umat Islam
mengenal 99 asma'ul husna yang merupakan
nama sekaligus sifat Allah.
Tidak ada tauhid mulkiyah
Tauhid itu ada 3 macam, seperti yang tersebut di atas dan tidak ada
istilah Tauhid Mulkiyah ataupun Tauhid Hakimiyah
karena istilah ini
adalah istilah yang baru.
Apabila yang dimaksud dengan Hakimiyah itu adalah
kekuasaan Allah Azza wa Jalla,
maka hal ini sudah masuk ke dalam kandungan
Tauhid Rububiyah.
Apabila yang dikehendaki dengan hal ini adalah pelaksanaan hukum Allah
di muka bumi,
maka hal ini sudah masuk ke dalam Tauhid Uluhiyah, karena hukum itu
milik Allah Subhanahu
wa Ta'ala
dan tidak boleh
kita beribadah
melainkan hanya kepada Allah semata.
Lihatlah firman Allah
pada surat Yusuf
ayat 40.
[Al-Ustadz Yazid bin
Abdul Qadir Jawas]
[Disalin dari
kitab Syarah Aqidah
Dalil Al-Qur'an
tentang
keutamaan &
keagungan tauhid
Allah Subhaanahu
Wa Ta'aalaa berfirman:
"Dan sesungguhnya
Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat
(untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja),
dan jauhilah Thaghut itu"
(QS An-Nahl: 36)
"Padahal mereka
hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa;
tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia.
Maha Suci Allah
dari apa yang mereka persekutukan"
(QS At-Taubah: 31)
"Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah,
hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih
(dari syirik)"
(QS Az-Zumar: 2-3)
"Padahal mereka
tidak disuruh kecuali
supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya
dalam (menjalankan)
agama dengan lurus"
(QS Al-Bayinah: 5)
H.Diin Agusta (Abiuta).Banten di 18.31.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar