Minggu, 01 Juni 2014

CINTA SEGI TIGA

Nama         MIA KOSMIAWATI
kelas           X A  SMA ISLAM SERENA
dalam tugas Pelajaran Bahasa Indonesia
dengan CERPEN



     Entah apa yang terjadi diantara aku,Vina dan Doni,Aku dan Dono berteman sejak kecil.Doni selalu ada disaat sedih ataupun senang.Hingga aku sebesar ini rasanya aku tidak perlu orang lain untuk menjagaku.Doni itu bagaikan dewa yang siap menolongku kapan saja,aku selalu menganggap Doni segalanya.
     Pulang sekolah aku dan Doni pergi nonton film di bioskop bareng,dan keesokan harinya aku bercerita kepada temanku Vina yang kebetulan kenal dengan Dono.
     " Kenapa kamu tidak pacaran saja!",ujar Vina dengan pandangan mata hebohnya saat aku bercerita.
     " Hah! Pacaran ? " jawab ku.
     " Iya pacaran! sekarang mungkin Doni belum punya pacar tapi jika suatu hari dia naksir cewek lain gemana? ", Vina balik bertanya.
    Selama sepuluh tahun bersahabat baru kali ini aku berpikir tentang pacaran,entah kenapa kata kata Vina terus terngiang,dihati dan di otakku.Bagaimana jika Doni jatuh cinta pada orang lain?apakah ia masih menjadi pahlawanku?apakah ia masih akan selalu ada untukku?entahlah.
     " Lita gue seneng banget!" teriak Vina saat menelephonku.
     " Lho tahu nggak,hari ini geu pulang bareng dengan siapa?" aku disuruh menebaknya.
     " Mene ke tehe.....!" jawabku asal bicara.
     " Sama Doni!emang tuh cowok baik banget ya,pantas saja kamu betah temenan sama dia."entah apa lagi yang di ucapkan Vina aku tidak mendengar,hatiku sudah dipenuhi rasa aneh,Aku sempat tidak sadar jika Vina sudah menutup telephonnya.
     Setelah kejadian Doni mengantar Vina,perasaan Vina kepada Doni brubah,ia jatuh cinta kepada Doni dan meminta tolong kepada ku untuk mendekatkan dirinya dengan Doni.
     Aku tak tahu harus berkata apa,ingin rasanya menolak tapi aku tak tega,akhirnya hanya anggukan kepala yang keberikan kepada Vina,tanda aku mengiyakan.
     " Aku minta tolong Don,antar Vina ke toko buku ya Don!" aku merengek kepada Doni.
     " Kenapa tidak dengan kamu saja , biasanya juga dengan kamu Vit! " Doni menjawab .
     " Hari ini aku ada tugas kelompok,kasihan Vina idak ada yang menemani!" bujuk aku.
     " Ya sudah Vit,aku temenin Vina ." Jawab Doni .
     Entah kenapa ada yang perih di hatiku saat mereka pergi berdua,seakan akan aku tak rela melihat Doni pergi bareng dengan Vina.
     " Ya Tuhan apa sebenarnya selama ini aku sudah jatuh cinta sama Doni?" Hati berkata kata,sebenarnya aku bohong jika hari ini ada tugas kelompok,itu permintaan Vina untuk bisa dekat dengan Doni,dan akhirnya aku harus pulang sendirian.
     Ke esokan paginya aku berangkat sekolah lebih pagi tidak menunggu dijemput Doni,untunglah kami bertiga tidak sekelas,jadi kami bertemu hanya waktu jam istirahat.Aku sengaja tidak makan siang dan memilih menyendiri diperpustakaan,aku benar benar takut mendengar apa yang akan mereka ceritakan.
     " Tadi pagi kenapa tidak tunggu aku Vit?" Tanya Doni saat menemuiuku pulang sekolah.
     " Aku buru buru Don,ada tugas yang belum aku kerjakan,jadi butuh contekkan." Jawabku asal.
     " Kamu kan bisa telephon aku,mungkin...aku bisa........." belum sempat Doni melanjutkan bicaranya Vina sudah menarik tangan Doni.
     Rasa perih makin terasa,mereka layaknya orang pacaran,Vina begitu mesra menggandeng tangan Doni yang berjalan berdampingan.
    Untuk menghilangkan rasa sakit aku pergi jalan jalan,walaupun sendirian,sesampainya dirumah ternyata Doni sudah ada didepan rumahku.
     "Dari mana jam segini baru pulang?,Tanya Doni ketus.
     "Kamu kenapa?lagi ada masalah dengan Vina?jangan di limpahin ke aku dong!"Ucapku tak suka dengan kalimat ketusnya.
     Doni menarikku untuk duduk,aku diam,hari ini sungguh membingungkan,sikap Doni yang berubah aneh.
     "Kamu mau cerita apa?aku capek nih........,besok saja, bagaimana ?"Ujarku setelah tetap diam beberapa menit.
     "Kamu berubah!" ucap Doni pelan.
     "Berubah bagaimana?enggak lah,cuma hari ini aku beneran capek Don."Jawabku sngkat.
     Doni mndesah pelan sebelum akhirnya bangkit dan pulang tanpa bicara apa apa,ada yang hangat di kedua mataku,dan itu air mataku.
     Tuhan kenapa aku tidak pernah siap mendengar apapun dari bibir Doni,kenapa aku tidak bisa menerima knyataan,kenapa aku selalu lari dan menghindar.
     Seperti inikah rasanya kehilangan seseorang?
     Aku tak tahu,butuh waktu berapa lama untuk menghapus dan menggantinya dengan nama lain?


                                                          S E K I A N

Tidak ada komentar:

Posting Komentar