Nama DEWI JUMROTUL ALFIAH
kelas XA
SMA ISLAM SERENA
dalam Tugas Pelajaran Bahasa Indonesia
dengan CERPEN
Disebuah jembatan penyebrangan tak beratap,matahari menantang garang di langit Jakarta yang berselimut karbon dioksida,orang orang melihat dalam gegas bersimbah peluh diliputi lautan udara bermuatan asap kenalpot.
Lelaki setengah umur itu masih duduk di situ,bersandarkan pagar pipa pipa besi,persis di tengah jembatan,menekurkan kepala yang dibungkus topi pandan kumal serta tubuh di balut busana serba dekil.
Dihadapan lelaki setengah umur itu, sebuah kaleng peot,nyaris kosong dari uang receh logam pecahan terkecil yang masih berlaku,sedang dibawah jembatan penyebrangan itu,mengalir kendaraan dengan derasnya,jika dipersimpangan yang tak jauh dari jembatan itu berwarna hijau lampu lalu lintas,maka arus lalu lintas mendadak serempak berdesakan maju,bagaikan segerombolan domba yang terjebak dengan auuman Harimau.
Lelaki setengah umur yang kelihatan cukup sehat itu akan " tutup praktik ",matahari kelihatan sudah tergelincir ke barat,dengan langkah pasti ia menuruni tangga jembatan penyebrangan untuk pulang ke lekukan sungai hitam di pinggir jalan,disana ia mendapatkan gerobak dorong kecil beroda empat.
Di dalam gerobak yang penuh dengan buntelan dan tas tas pelastik yang seragam dengan dekil tubuhnya,lalu ia mencari cari botol pelastik yang berisi air entah ia dapatkan dari mana,lalu ia meminumnya.
Lalu dengan siulan khasnya beberapa kali ia lakukan,maka se ekor anjung betina kurus,berbulu hitam datang,ia di endusnya,ekornya bergoyang goyang.
Ia siap berangkat,gerobak kecilnya di dorong melawan arus kendaraan,di pinggir jalan raya sebelah kanan,anjing kurus itu melompat keatas gerobak,tidur bagai anak bayi yang merasa tentram di bopong ayahnya.
Ia melintasi pangkalan parkir truck yang berjajar yang memenuhi trotoar,para pejalan kaki terpaksa melintas diatas aspal dengan perasaan was was menghindari kendaraan yang melaju,lelaki dekil itu lewat begitu saja,dengan mendorong gerobak bermuatan anjing dan buntelan buntelan kumal miliknya,sambil mencari cari puntung rokok yang masih berapi di jalanan.
Kebetulan ia mendapatkan puntung rokok yang masih berapi,diambilnya lalu di hisapnya,orang orang yang berpapasan menghindarinya sambil menutup hidung,tanpa tersisa secuilpun pendestrian karena telah dibawa truk truk itu.
Lelaki setengan tua itu memarkir gerobak kecilnya dibawah pohon akasia,tak jauh setelah diatas membelok ke kanan tanpa membangunkan anjing betina kurus yang terlelap diatas buntelan buntelan gerobak itu.........................................................................
nanti diteruskan lagi,belum selesai.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar