Nama : FARIDA YUSTIASARI
Kelas : SMA ISLAM SERENA
dalam tugas Pelajaran Bahasa Indonesia
dengan C E R P E N
Malam yang sunyi,angin dingin yang menusuk rongga tubuhku disaat aku sedang dalam kesendirian,menatap langit malam yang pekat tanpa bintang dan rembulan.
Dikala gundah gulana datang menggeluti dada ini,ingin rasanya aku sembunyi didalam ketidak berdayaan,membisu seperti batu.
Tapi entah mengapa hati ini rasanya ingin selalu memberontak,hingga gemuruh napasku tak lagi mampu menahan gejolak yang sedang merana,aku gelisah.
Alangkah indahnya malam minggu disaat berdampingan dengan sang pujaan hati,duduk berduaan sambil menggenggam erat jemari,menatap rembulan,bintang yang bersinar di langit dan bercerita tentang angan yang membumbung tinggi,sambil bercanda gurau penuh kegembiraan.
" Haaahhhh..............."
Desahan napas itu tetap saja tak membuat hatiku merasa tenang,rasa bersalah dan menyesal sampai detik ini masih menghantui hidupku.
Ketika kesalahpahaman membuatku memutuskan untuk meninggalkannya,itu menjadi hal terbodoh yang pernah kulakukan.
Cintaku memang tulus tapi tak setulus cintanya,hanya karena hatiku yang sakit,aku tidak mau mendengar penjelasannya,andai aku bisa mengulang waktu,semua ini tak akan pernah terjadi.
Tetes demi tetes air mata itu terus mengalir membasahi wajah,sulit untuk aku bernafas,bahkan terasa amat sesak,ingin sekali aku marah dan berteriak,tapi tak satu katapun dapat aku ucapkan.
Aku menutup mulutku rapat rapat dengan tangan halus ini,agar suaraku tak terdengar sedikitpun,dunia ini seakan hancur saat aku melihat seseorang yang sangat aku sayang sedang bermesraan dikelas,terlalu sakit untukku jika harus mengganggunya,aku hanya terus menangis dan perlahan melangkah mundur,tapi bodohnya aku,tak menyadari jika dibelakangku ada pintu.
Bruuuukkkk!
Tak hanya aku yang kaget,mereka juga,aku melihapresinya yang amat kaget,saat dia melihatku yang ada didepan pintu.Wajahnya berubah menjadi pucat,dia melihatku menangis,dia berlari menghampiriku.
" Cha,ini nggak seperti yang kamu lihat." Ucapnya lirih.
Dia ingin memegang pundakku,tapi aku segera mundur,aku terus menangis,aku menatapnya dengan kebencian.
" Cha kamu harus dngerin aku!" Dia suaranya terdengar parau.tapi.......
Paaaakkkkkk........Tamparan mendarat di wajahnya, " Aku dengar tahu!
Apa yang harus aku lakukan, " Kamu jahat!kamu sudah mainkan aku!kalau kamu sudah bosen bilang,aku bisa putusin kamu baik baik,tapi enggak dengan cara ini,mulai sekarang kita putus!".
Aku merangkai kata kataku,suaraku amat bergetar dan itu mmbuatnya menangis,tapi aku tak mau termakan tangisannya,aku berniat meninggalkannya,tapi dengan cepat ia meraih tanganku.
Percuma,aku pun dengan cepat melepaskan tanganku dari genggamannya.
" Jangan pernah sentuh lagi aku! " Dengan sinis aku berucap.
" Cha,kita harus bicara baik baik,kamu gak boleh putusin ini sendiri,apa yang kamu lihat itu nggak bener Cha!"
" Nggak ada yang perlu dibicarakan,cukup kali ini aja,aku kecewa sama kamu,aku senang pernah menyayangi kamu,tapi maaf aku nggak bisa lanjutkan kisah ini." itulah kata kata terakhirku,sebelum aku pergi meninggalkannya.
Aku mendengar ia menangis lebih keras,tapi itu semuakesalahannya,bukan kesalahanku.
Tak terasa dua minggu kejadian itu berlalu,aku dan dia memang satu sekolah,tspi berbeda jurusan,walapun begitu dulu kami selalu sempatkan untuk bertemu,tapi sekarang bertemunyapun jarang,karena aku sengaja menghindarinya.
Suatu ketika,ada seseorang yang menghampiriku di ponpes,pemuda yang sangat baik dan selalu membuatku tersenyum.
Kebencianku pada Alvin bukan berarti ikut membenci Hendra,sahabat baik Alvin.
Aku menyambutnya dengan tangan terbuka,kami duduk bersebelahan di depan ponpes,entah karena ada angin apa dia menghampiriku.
" Kenapa Hen,tumben?" Tanyaku ramah.
" Nggak,gemana kabar kamu?" Tanyanya.
" Baik " jawabku bersahabat.
" Iya kabar kamu baik,tapi apa kamu tahu gemana kabar Alvin?" Ucapnya pelan sambil tersenyum kecut.
" Sudah akh jangan sebut lagi nama dia."
" Kamu masih benci dia?Kalau kamu tahu ceritanya,pasti kamu gak bakal percaya." Ucapnya santai.
" Maksudnya ?".
" Kalau aku bilang,apa yang kamu lihat waktu itu nggak benar,kamu percaya gak?".
Aku hanya tersenyum dan menggeleng pelan," Aku tahu wanita mana yang nggak sakit di gadekan."
" Tapi kalau aku bilang itu cuma jebakan kamu percaya gak?"wajahnya berubah serius,dan aku tersenyum.
" Alvin gak selingkuh Cha,dia dijebak waktu itu,kita mau kekantin bareng waktu itu,tapi Mela tiba tiba datang,katanya mau tanya sesuatu sama kita,tapikarena aku kebelet pipis,aku tinggalkan mereka,Mela cuma kelilipan dan Alvin cuma bantu meniup matanya Mela,Dia gak pernah khianatin kamu,dia di jebak oleh Mela,karena dia gak suka sama hubungan kawan,mangkanya dia ngelakuin segala hal buat ngehancurin hubungan kalian."
" Waktu itu,maafkan aku terlambat,karena saat aku datang,kalaian sepertinya sudah bertengkar hebat,sungguh itu cuma jebakan Cha,Mela sendiri yang bilang," Jelas Hendra meyakinkanku.
Seakan ada petir yang menyambar tubuhku,saat Hendra bicara sepenuhnya,tiba tiba saja aku seakan terbangun dari mimpi burukku,mataku terbuka dan melihat kebenaran .
Aku menangis,bahkan suaraku terdengar amat getir,emosi yang membara membuatku lupa semua hal.bodohnya aku tidak mempercayai Alvin,bodohnya aku tidak mau mndengar Alvin dengan penjelasannya.
" Sekarang Alvin dimana ?, tanya aku ke Hendra.
" Dia pindah sekolah,dia gakmau ganggu kamu lagi katanya."
" Kenapa dia gak bilang ke aku Hen?".
" Kamu gak punya waktu,kamu terlalu banyak di selimuti kebencian,Dia masih mencintai kamu cha,kjalau kamu masih cinta juga sama dia temui dia setelah lulus nanti di universitas Gunadharma,dia akan kuliah di sana,dia menunggumu." Ucap Hendra.
"Kenapa harus menunggu?" tanyaku dalam hati.
Aku janji akan menunggunya
aku janji tidak akan menyakitinya,aku tidak akan pernah membuatnya menangis,aku akan menungguhnya kembali.
Seseorang berkata : " Jika ada keinginan,pasti ada jalan,dan jika ada keyakinan,semua itu pasti akan tercapai meskipun hanya satu porsen keyakinan."
Aku ingin kau tahu perasaanku
melewati semua tanpamu disini
kadang aku menyesal
aku merasa hampa,
membiarkanmu pergi meninggalkanku sendiri
ingin rasanya aku dengar suaramu
hanya untuk sekedar
meredakan rinduku.
I'LL BE WAITING FOR YOU
Sabtu, 24 Mei 2014
Jumat, 23 Mei 2014
TAK SEMPAT TERSAMPAIKAN
Nama : EKA DWIYANTI PUTRI
Kelas : XA SMA ISLAM SERENA
dalam tugas : Pelajaran Bahasa Indonesia
dengan karya CERPEN
Gerimis mempercepat langkah Alex,ia terpaksa menerobos tirai air meskipun membuatnya basah,karena cuaca tidak menunjukan tanda tanda akan segera menjadi cerah,padahal gerbang sekolah selalu ditutup tepat pada waktunya,tak peduli dalam situasi apapun.
Alex tiba disekolah sepuluh menit terlambat dari waktu yang ditentukan,dan seperti yang dikhawatirkannya pintu gerbang sekolah sudah ditutup. Beberapa saat matanya mencari cari si penjaga sekolah dan berharap diberi kesempatan untuk memberi penjelasan akan keterlambatannya. Namun sia sia,tak seorangpun yang tampak,bahkan ditempat pos penjaga sekolahpun kosong,dengan kecewa Alex berbalik dan berlari ke salah satu warnas yang agak jauh dari sekolah,ia tak sering ketempat itu,bahkan tak terlalu suka,tapi apa boleh buat,saat ini hanya tempat itulah yang layak didatangi,jika ia tidak mau basah kuyup.
Alex menghentikan langkahnya di depan pintu warnas,digeleng gelengkan kepala dan di kibaskan rambutnya yang basah lembab,sebelum melangkah masuk,mulanya tak terlihat,seolah tak ada orang siapapun di dalam warnas tersebut,namun ketika ia berpaling,ia melihat ada seorang siswi yang duduk disudut warnas dan yang paling mengejutkan ia adalah Rani siswi 92.
Keraguan masih begitu kuat mencengkram perasaan Alex,saat Rani menoleh,menatap dan mengembangkan senyum manis di bibirnya,Alex menahan nafas sejenak,baru lah balasan senyuman dan sapaannya ke Rani,nyaris di sadarinya,kakinya bergerak mendekati Rani.
" Telat juga Lex? apa kamu sengaja bolos ? " Sambut Rani yang akrab ketika mencairkan kecanggungan di hati Alex.Perasaan lega kini terasa oleh Alex,dan ia duduk dekat Rani.
" Bagaimana kalau kita ke taman kota aja Lex yu.....", Rani langsung mengajak Alex.
Dalam hati Alex mengeluh, " Mati aku.......",dan nampak muka Alex kelihatan seperti bimbang,tapi Alex dengan cepat mengambil keputusan dengan berkata apa adanya.
" Terserah kamu Ran,tapi aku tidak bawa uang lebih." Alex berkata polos.
Rani tersenyum lalu berkata," Gak masalah,aku ada kok.".
Keduanya nya melangkah bergegas,sambil sesekali menengok kesekitar sekolah,seolah sedang dikejar sesuatu,dan tanpa sadar tangan kedua nya saling menggenggam.
Rani melambaikan tangannya mencegat mobil angkot yang muncul datang ke arah taman kota.Hampir bersamaan Rani dan Alex menarik nafas lega di dalam angkot tersebut,
Rani dan Alex saling menatap mata,keduanya tersenyum bahagia,dan Rani kembali menarik nafas,seolah sedang menguatkan tekadnya,lalu," Kita sudah berapa kali bertemu Lex,tapi kamu tak pernah menegur aku,tadi juga kalau bukan aku yang duluan menegur tentunya.........." Ucapan rani terhenti.
Alex terperangah,ia merasa harus mengemukakan alasan agar bisa berada dalam kepastian sikap,Alex menarik nafas panjang agar sikapnya kembali tenang,lalu " Aku gak merasa sombong,cuma........".
Rani memotong ucapan Alex," Aku tahu Lek.....!"sambil di hiasi senyuman serta lirikan matanya. dan mereka beruntung saat tiba di taman kota langit sudah cerah,dan mereka duduk di salah satu bangku taman.
" Lex kamu tahu nggak,kalau aku sering membayangkan seseorang membayangkan berjalan jalan dengan seseorang itu kemanapun akan selalu bersama,ia sangat berarti bagiku Lex,ia akan menjadi cinta pertamaku,disini impianku,dimana aku dan ia menyatakan cinta."Rani bicara mendayu bagai terbawa angin.
Alek menundukan kepalanya dan tetap menangkap ucapan Rani,dan seribua pertanmyaan terucap di hatinya.
" Impian yang tak pernah jadi kenyataan ".Rani berkata dengan lirih.
Alex bangkit dan mendekati Rani,lalu " Ngomong apaan sih Ran ?.
Rani berpaling,lalu matanya menatap Alex dalam,senyumannya tetap terhias,namun matanya kelihatan agak lebam seolah mau nangis,tangannya meraih tangan Alex dan menggenggamnya.
" Maafkan aku Lex,aku harus berterus terang,selagi ada kesempatan dan kamu Lex.adalah orang pertama yang membuatku tertarik." Rani berhenti berucap sambil melepaskan genggaman tangannya di tangan Alex.
Alex beberapa saat tertegun,lalu kesadarannya kembali dan "Rani.......ada apa dengan kamu Ran?"
Alex kelihatan khawatir,dan Rani menjawab pertanyaan Alex dengan mengelengkan kepala,lalu mngibaskan tangan Alex,melangkah cepat meninggalkan Alex sendirian.
Namun tiada berapa lama Rani kembali sambil tersenyum dan terucap kata kata seperti nya Rani kembali tenang," Lex kamu gak kenapa napa kan?"
"Nggak apa apa Ran,maafkan aku Ran ya Ran." Alex membalas sambil menatapnya.
"Aku juga minta maaf Lex,aku bersikap konyol mungkin pada kamu,kita balik aja yuk Lex!"Rani berkata sambil melangkah.
Alex kembali mengucapkan kata katanya," Rani.....aku mau bilang........".
Namun Rani yang sudang berbalik membelakangi Alex dengan cepat berbalik sambil menutupkan telunjuknya ke mulut Alex dan berucap," Jangan katakan apa apa Lex."mata Rani menatap tajam ke Alex lalu Rani kembali berucap,"Lex kirimi aku bunga mawar putih,kalau kamu menyayangi aku apa adanya atau...lupakan aku,dan selagi sempat aku ingin meminta maaf kepadamu Lex,aku mungkin telah berbuat salah kepadamu,mungkin ini adalah pertemuan terakhir dengan kamu." Rani berucap semakin lirih.
Rani kali ini menarik tangan Alex untuk pergi dari taman kota itu,dan di sepanjang perjalan pulan Rani dan Alex hanya terdiam saja,seolah tidak ada kata kata yang bisa di ucapkan lagi,namun tangan mereka masih saling genggam,seperti tak ingin terlepas serta seakan mereka takut saling kehilangan kesempatan untuk bisa bersama sama lagi.
Malam telah tiba,Alex di rundung keresahan yang tak pernah dirasakannya selama ini,tiba tiba terdengar suara bisikan Rani yang sangat lembut di telinganya," Alex aku sayang kamu,aku takut kehilangan kamu,jangan pernah lupakan aku ya Alex!"
Berjuta perasaan dalam hati Alex ada terasa saat mendengar bisikan Rani,kadang kebahagiaan dan harapan indah membuat senyumnya mengembang dan sinar mata bersinar sinar,kadang keraguan dan kecemasan menyesakan dada.
Alex baru merasa tenang setelah fajar datang,dan kepastian telah digenggamnya dan jiwanya berucap," Rani aku akan krimi kamu bungan Mawar Putih mu."
Alex terbangun dari tidur lelapnya,karena nada dering handphone nya berbunyi,dan dalam keadaan masih ngantuk Alex menjawabnya.
" Alex...cepat ke sekolah,kumpul , kamu mau ikut nggak ?,teriak Latifah teman sekelasnya.
"Kemana neh......",Alex bertanya pelan.
" Nganter ke makam Lex.!" Latifah menjawab pelan juga.
" Innalillahi......siapa yang meninggal fah ?" Alex kaget.
" Rani Lex,ia kecelakaan kemarin pagi,lagian kemarin kamu gak masuk sih Lex,jadi tidak tahu tuh,kita kemarin pada kerumah sakit Lex." Latifah menjelaskan.
Suara Latifah di handphone tak terdengar lagi,dan suara aneh yang berdengung kini menggema di telingan Alex,dan suara dengung tersebut membuatnya jadi terasa berputar cepat,hampa dan lunglai kini merasuki seluruh jiwa dan raga Alex,dan bisikan itu kembali terdengar," Maafkan aku ya Lex,aku tidak bermaksud untuk meninggalkanmu dan mmbuat kamu sedih ,aku minta maaf Alex!".
Seketika Alex tersadar bahwa kemarin itu adalah pertemuan terakhirnya dengan Rani orang yang ia cintai,dan kemarin itupun hanyalah arwahnya Rani yang bersamanya seharian di taman kota.
Itu adalah salam perpisahan Rani kepada Alex orang yang paling di cintainya.
S E K I A N
Kelas : XA SMA ISLAM SERENA
dalam tugas : Pelajaran Bahasa Indonesia
dengan karya CERPEN
Gerimis mempercepat langkah Alex,ia terpaksa menerobos tirai air meskipun membuatnya basah,karena cuaca tidak menunjukan tanda tanda akan segera menjadi cerah,padahal gerbang sekolah selalu ditutup tepat pada waktunya,tak peduli dalam situasi apapun.
Alex tiba disekolah sepuluh menit terlambat dari waktu yang ditentukan,dan seperti yang dikhawatirkannya pintu gerbang sekolah sudah ditutup. Beberapa saat matanya mencari cari si penjaga sekolah dan berharap diberi kesempatan untuk memberi penjelasan akan keterlambatannya. Namun sia sia,tak seorangpun yang tampak,bahkan ditempat pos penjaga sekolahpun kosong,dengan kecewa Alex berbalik dan berlari ke salah satu warnas yang agak jauh dari sekolah,ia tak sering ketempat itu,bahkan tak terlalu suka,tapi apa boleh buat,saat ini hanya tempat itulah yang layak didatangi,jika ia tidak mau basah kuyup.
Alex menghentikan langkahnya di depan pintu warnas,digeleng gelengkan kepala dan di kibaskan rambutnya yang basah lembab,sebelum melangkah masuk,mulanya tak terlihat,seolah tak ada orang siapapun di dalam warnas tersebut,namun ketika ia berpaling,ia melihat ada seorang siswi yang duduk disudut warnas dan yang paling mengejutkan ia adalah Rani siswi 92.
Keraguan masih begitu kuat mencengkram perasaan Alex,saat Rani menoleh,menatap dan mengembangkan senyum manis di bibirnya,Alex menahan nafas sejenak,baru lah balasan senyuman dan sapaannya ke Rani,nyaris di sadarinya,kakinya bergerak mendekati Rani.
" Telat juga Lex? apa kamu sengaja bolos ? " Sambut Rani yang akrab ketika mencairkan kecanggungan di hati Alex.Perasaan lega kini terasa oleh Alex,dan ia duduk dekat Rani.
" Bagaimana kalau kita ke taman kota aja Lex yu.....", Rani langsung mengajak Alex.
Dalam hati Alex mengeluh, " Mati aku.......",dan nampak muka Alex kelihatan seperti bimbang,tapi Alex dengan cepat mengambil keputusan dengan berkata apa adanya.
" Terserah kamu Ran,tapi aku tidak bawa uang lebih." Alex berkata polos.
Rani tersenyum lalu berkata," Gak masalah,aku ada kok.".
Keduanya nya melangkah bergegas,sambil sesekali menengok kesekitar sekolah,seolah sedang dikejar sesuatu,dan tanpa sadar tangan kedua nya saling menggenggam.
Rani melambaikan tangannya mencegat mobil angkot yang muncul datang ke arah taman kota.Hampir bersamaan Rani dan Alex menarik nafas lega di dalam angkot tersebut,
Rani dan Alex saling menatap mata,keduanya tersenyum bahagia,dan Rani kembali menarik nafas,seolah sedang menguatkan tekadnya,lalu," Kita sudah berapa kali bertemu Lex,tapi kamu tak pernah menegur aku,tadi juga kalau bukan aku yang duluan menegur tentunya.........." Ucapan rani terhenti.
Alex terperangah,ia merasa harus mengemukakan alasan agar bisa berada dalam kepastian sikap,Alex menarik nafas panjang agar sikapnya kembali tenang,lalu " Aku gak merasa sombong,cuma........".
Rani memotong ucapan Alex," Aku tahu Lek.....!"sambil di hiasi senyuman serta lirikan matanya. dan mereka beruntung saat tiba di taman kota langit sudah cerah,dan mereka duduk di salah satu bangku taman.
" Lex kamu tahu nggak,kalau aku sering membayangkan seseorang membayangkan berjalan jalan dengan seseorang itu kemanapun akan selalu bersama,ia sangat berarti bagiku Lex,ia akan menjadi cinta pertamaku,disini impianku,dimana aku dan ia menyatakan cinta."Rani bicara mendayu bagai terbawa angin.
Alek menundukan kepalanya dan tetap menangkap ucapan Rani,dan seribua pertanmyaan terucap di hatinya.
" Impian yang tak pernah jadi kenyataan ".Rani berkata dengan lirih.
Alex bangkit dan mendekati Rani,lalu " Ngomong apaan sih Ran ?.
Rani berpaling,lalu matanya menatap Alex dalam,senyumannya tetap terhias,namun matanya kelihatan agak lebam seolah mau nangis,tangannya meraih tangan Alex dan menggenggamnya.
" Maafkan aku Lex,aku harus berterus terang,selagi ada kesempatan dan kamu Lex.adalah orang pertama yang membuatku tertarik." Rani berhenti berucap sambil melepaskan genggaman tangannya di tangan Alex.
Alex beberapa saat tertegun,lalu kesadarannya kembali dan "Rani.......ada apa dengan kamu Ran?"
Alex kelihatan khawatir,dan Rani menjawab pertanyaan Alex dengan mengelengkan kepala,lalu mngibaskan tangan Alex,melangkah cepat meninggalkan Alex sendirian.
Namun tiada berapa lama Rani kembali sambil tersenyum dan terucap kata kata seperti nya Rani kembali tenang," Lex kamu gak kenapa napa kan?"
"Nggak apa apa Ran,maafkan aku Ran ya Ran." Alex membalas sambil menatapnya.
"Aku juga minta maaf Lex,aku bersikap konyol mungkin pada kamu,kita balik aja yuk Lex!"Rani berkata sambil melangkah.
Alex kembali mengucapkan kata katanya," Rani.....aku mau bilang........".
Namun Rani yang sudang berbalik membelakangi Alex dengan cepat berbalik sambil menutupkan telunjuknya ke mulut Alex dan berucap," Jangan katakan apa apa Lex."mata Rani menatap tajam ke Alex lalu Rani kembali berucap,"Lex kirimi aku bunga mawar putih,kalau kamu menyayangi aku apa adanya atau...lupakan aku,dan selagi sempat aku ingin meminta maaf kepadamu Lex,aku mungkin telah berbuat salah kepadamu,mungkin ini adalah pertemuan terakhir dengan kamu." Rani berucap semakin lirih.
Rani kali ini menarik tangan Alex untuk pergi dari taman kota itu,dan di sepanjang perjalan pulan Rani dan Alex hanya terdiam saja,seolah tidak ada kata kata yang bisa di ucapkan lagi,namun tangan mereka masih saling genggam,seperti tak ingin terlepas serta seakan mereka takut saling kehilangan kesempatan untuk bisa bersama sama lagi.
Malam telah tiba,Alex di rundung keresahan yang tak pernah dirasakannya selama ini,tiba tiba terdengar suara bisikan Rani yang sangat lembut di telinganya," Alex aku sayang kamu,aku takut kehilangan kamu,jangan pernah lupakan aku ya Alex!"
Berjuta perasaan dalam hati Alex ada terasa saat mendengar bisikan Rani,kadang kebahagiaan dan harapan indah membuat senyumnya mengembang dan sinar mata bersinar sinar,kadang keraguan dan kecemasan menyesakan dada.
Alex baru merasa tenang setelah fajar datang,dan kepastian telah digenggamnya dan jiwanya berucap," Rani aku akan krimi kamu bungan Mawar Putih mu."
Alex terbangun dari tidur lelapnya,karena nada dering handphone nya berbunyi,dan dalam keadaan masih ngantuk Alex menjawabnya.
" Alex...cepat ke sekolah,kumpul , kamu mau ikut nggak ?,teriak Latifah teman sekelasnya.
"Kemana neh......",Alex bertanya pelan.
" Nganter ke makam Lex.!" Latifah menjawab pelan juga.
" Innalillahi......siapa yang meninggal fah ?" Alex kaget.
" Rani Lex,ia kecelakaan kemarin pagi,lagian kemarin kamu gak masuk sih Lex,jadi tidak tahu tuh,kita kemarin pada kerumah sakit Lex." Latifah menjelaskan.
Suara Latifah di handphone tak terdengar lagi,dan suara aneh yang berdengung kini menggema di telingan Alex,dan suara dengung tersebut membuatnya jadi terasa berputar cepat,hampa dan lunglai kini merasuki seluruh jiwa dan raga Alex,dan bisikan itu kembali terdengar," Maafkan aku ya Lex,aku tidak bermaksud untuk meninggalkanmu dan mmbuat kamu sedih ,aku minta maaf Alex!".
Seketika Alex tersadar bahwa kemarin itu adalah pertemuan terakhirnya dengan Rani orang yang ia cintai,dan kemarin itupun hanyalah arwahnya Rani yang bersamanya seharian di taman kota.
Itu adalah salam perpisahan Rani kepada Alex orang yang paling di cintainya.
S E K I A N
Rabu, 21 Mei 2014
SAHABAT
Karya : MASKANAH
kelas : X B SMA ISLAM SERENA
dalam Pelajaran Bahasa Indonesia
dengan PUISI BEBAS serta PERMOHONAN
MAAF KEPADA IBU DAN BAPAK GURUNYA
Sahabat engkau adalah pedoman hidupku
sahabat engkau tak pernah mengeluh
dengan keadaan sederhana
sahabat bagiku engkau engkau segalanya
sahabat engkau tak pernah menangis walau tak bisa apa apa
Detik demi detik
waktu demi waktu
engkau telah tinggalkan aku begitu saja
aku ihklas dengan kepergianmu
agar engkau tenang di sana
Kenangan yang tersimpan
di hati yang terdalam
akan aku jadikan pedoman
dan kami hanya bisa terdiam
karena semua sudah kehendak Tuhan.
kelas : X B SMA ISLAM SERENA
dalam Pelajaran Bahasa Indonesia
dengan PUISI BEBAS serta PERMOHONAN
MAAF KEPADA IBU DAN BAPAK GURUNYA
Sahabat engkau adalah pedoman hidupku
sahabat engkau tak pernah mengeluh
dengan keadaan sederhana
sahabat bagiku engkau engkau segalanya
sahabat engkau tak pernah menangis walau tak bisa apa apa
Detik demi detik
waktu demi waktu
engkau telah tinggalkan aku begitu saja
aku ihklas dengan kepergianmu
agar engkau tenang di sana
Kenangan yang tersimpan
di hati yang terdalam
akan aku jadikan pedoman
dan kami hanya bisa terdiam
karena semua sudah kehendak Tuhan.
BUS DAMRI DAN LIFT HOTEL
Karya : DINI DAMAYANTI
Kelas : X A SMA ISLAM SERENA
dengan CERPEN
sebagai tugas dalam pelajaran Bahasa Indonsia
Pada suatu ada dua orang pemuda dari kampung yang belum pernah ke Ibu Kota sama sekali.Kedua pemuda itu bernama Bejo dan Gimo.
Mereka berdua akan mengikuti test kerja disebuah perusahaan tambang,mereka apply posisi sebagai sopir,mereka sudah terbiasa sebagai sopir mobil miliknya pak Haji di kampungnya untuk mengantar sayuran kepasar.
Mereka bedua ingin memiliki gaji yang besar,karena itu mereka berdua memutuskan ikut test kerja di Jakarta.
Dengan bekal seadanya mereka berdua naik kereta api ke ibu kota,dan sesampainya di ibu kota mereka langsung menuju hotel tempat mereka akan mengikuti test kerja.
Kemudian Bejo dan Gimo memutuskan untuk naik bis Damri double decker alias tingkat.
Bejo, " Gimo!kita naik keatas aja yuk,solanya kalau dibawah banyak orang."Lalu mereka naik.
Gimo," Yuk,enakbanget ya di sini,penumpangnya cuma sedikit."
Bejo," Iya enak disini.",dan Bis pun mulai bergerak maju.
Bejo," Mo.....aku ngeri Mo,ayo kita turun aja,masa bis gak ada yang nyopir,bisa jalan sendiri!"
Gimo," Iya Jo,kita turun,mendingan kita naik taksi saja...."
Mereka akhirnya naik taksi menuju hotel tempat test kerja dilaksanakan,dan saat mereka sampai di hotel,mereka berdua celingukan,majlum belum pernah masuk ke hotel besar.
Brejo dan Gimo di tanya oleh oleh satpam hotel yang berbadan tinggi besar.
Satpam Hotel," Mas mas dari kampung ya,mau ketemu siapa ya?."
Bejo," Saya mau ikut test di perusahaan anu......."
Satpam Hotel," Oh iya mas,mas lurus saja sebelah kiri ada lift,di lantai 11 ya mas."
Bejo dan Gimo celingukan menuju arah yang ditunjukan pak satpam.
Mereka berdua masih bingung,lalu mereka berdua menuju lobi hotel,dan melihat terus ke lift.
Gimo," Perasaanku tidak enak Jo,dengan pak satpam tadi,mungkin dia mau mencelakakan kita."
Bejo," Iya Mo.dari sorot matanya aja,sepertinya dia curiga kepada kita."
Gimo," Mungkin kotak itu yang dinamakan lift,Jo......."
Bejo," Betul Mo,itu ada tulisannya.tapi mo tadi aku mamsukada orang jawa,rambutnya hitam,matanya
hitam,kulitnya kuning masuk ke kotak itu,setelah pintu ditutup,sudah beberapa lama orangnya
kok rambutnya jadi pirang,matanya berubah menjadi biru,dan kulitnya menjadi putih,seperti o
rang belanda ya."
Gimo," Betul Jo,aku juga melihat,pak satpam tadi mau mencelakakan kita,masa kita disuruh masuk kotak
itu biar kita berubah seperti orang tadi,mendingan kita pulang saja yuk!"
Bejo," Ayo Mo......jangan sampai kita celaka seperti orang tadi,ayo pulangh mo,ayo....."
Kelas : X A SMA ISLAM SERENA
dengan CERPEN
sebagai tugas dalam pelajaran Bahasa Indonsia
Pada suatu ada dua orang pemuda dari kampung yang belum pernah ke Ibu Kota sama sekali.Kedua pemuda itu bernama Bejo dan Gimo.
Mereka berdua akan mengikuti test kerja disebuah perusahaan tambang,mereka apply posisi sebagai sopir,mereka sudah terbiasa sebagai sopir mobil miliknya pak Haji di kampungnya untuk mengantar sayuran kepasar.
Mereka bedua ingin memiliki gaji yang besar,karena itu mereka berdua memutuskan ikut test kerja di Jakarta.
Dengan bekal seadanya mereka berdua naik kereta api ke ibu kota,dan sesampainya di ibu kota mereka langsung menuju hotel tempat mereka akan mengikuti test kerja.
Kemudian Bejo dan Gimo memutuskan untuk naik bis Damri double decker alias tingkat.
Bejo, " Gimo!kita naik keatas aja yuk,solanya kalau dibawah banyak orang."Lalu mereka naik.
Gimo," Yuk,enakbanget ya di sini,penumpangnya cuma sedikit."
Bejo," Iya enak disini.",dan Bis pun mulai bergerak maju.
Bejo," Mo.....aku ngeri Mo,ayo kita turun aja,masa bis gak ada yang nyopir,bisa jalan sendiri!"
Gimo," Iya Jo,kita turun,mendingan kita naik taksi saja...."
Mereka akhirnya naik taksi menuju hotel tempat test kerja dilaksanakan,dan saat mereka sampai di hotel,mereka berdua celingukan,majlum belum pernah masuk ke hotel besar.
Brejo dan Gimo di tanya oleh oleh satpam hotel yang berbadan tinggi besar.
Satpam Hotel," Mas mas dari kampung ya,mau ketemu siapa ya?."
Bejo," Saya mau ikut test di perusahaan anu......."
Satpam Hotel," Oh iya mas,mas lurus saja sebelah kiri ada lift,di lantai 11 ya mas."
Bejo dan Gimo celingukan menuju arah yang ditunjukan pak satpam.
Mereka berdua masih bingung,lalu mereka berdua menuju lobi hotel,dan melihat terus ke lift.
Gimo," Perasaanku tidak enak Jo,dengan pak satpam tadi,mungkin dia mau mencelakakan kita."
Bejo," Iya Mo.dari sorot matanya aja,sepertinya dia curiga kepada kita."
Gimo," Mungkin kotak itu yang dinamakan lift,Jo......."
Bejo," Betul Mo,itu ada tulisannya.tapi mo tadi aku mamsukada orang jawa,rambutnya hitam,matanya
hitam,kulitnya kuning masuk ke kotak itu,setelah pintu ditutup,sudah beberapa lama orangnya
kok rambutnya jadi pirang,matanya berubah menjadi biru,dan kulitnya menjadi putih,seperti o
rang belanda ya."
Gimo," Betul Jo,aku juga melihat,pak satpam tadi mau mencelakakan kita,masa kita disuruh masuk kotak
itu biar kita berubah seperti orang tadi,mendingan kita pulang saja yuk!"
Bejo," Ayo Mo......jangan sampai kita celaka seperti orang tadi,ayo pulangh mo,ayo....."
ANTARA SAHABAT,CINTA DAN DUSTA
Karya n: ASMAWAWATI
Kelas : X A SMA ISLAM SERENA
dalam tugas Mengarang CERPEN
Pelajaran Bahasa Indonesia.
Disuatu hari ada sepasang kekasih yang sedang duduk dikursi yang ada disebuah taman.Mereka adalah Andi dan Indah.
Ditempat itu mereka berdua bercanda tawa,namun diantara mereka ada yang berbeda dari sikap semula,merekapun tiada menyadari bahwa Andi berkhianat kepada Indah.
Disaat mereka sedang bercanda tawa sambil duduk,mereka dihampiri oleh seorang perempuan yang bernama Ima,yang tak lain Ima itu adalah salah seorang sahabat Indah sendiri dan sekaligus selingkuhannya Andi.
Disaat itu Indah tidak menyadari dengan sikap Andi yang berbeda,Indah dan Andi hanya diwaktu itu bertemu.
Di suatu malam Indah mengutarakan kata hatinya kepada sahabatnya yaitu Ima dengan cara curhat,kata Indah," Ima ....aku galau nih sama andi."Sikap Indah dengan keluhannya.
Ima pun menjawab, " Galau gemnana? "
Indah berkata, " Sekarang si Andi berubah,sudah tidak ada waktu buat aku,sekarang dia sudah benar benar berubah,sudah tidak seperti dulu lagi,dulu dia perhatian sama aku,dulu aku telephon,dia pasti mengangkatnya,aku sms pasti dia membalasnya,namun sekarang dia itu boro-boro...."Indah berkata kata sambil menangis.
"Sudah deh jangan menangis,cowok tuh masih banyak tahu....", Ima menjawab sambil memeluk dan menghapus air mata Indah,dan Indah tersenyum.
Suatu hari,saat itu hari Minggu,Indah dan Andi bertemu di jalan dekat taman , mereka bertanya jawab,lalu Andi mengajak Indah ke taman yang tak jauh dari mereka bertemu.
Di taman itu mereka sering bertemu atau membicarakan tentang hubungan mereka berdua,namun setelah lama mengobrol,tiba tiba Andi mendapat telephon dari Ima.
Andi pun pergi dengan meminta izin kepada Indah untuk menerima telephon,"Indah aku mau kesana dulu sebentar ya,aku mau angkat telephon dari adik ku."Andi pun beranjak dari tempat duduk.
Indah lama menunggu,akhirnya rasa kesal pun menyerang perasaan Indah,dengan diam diam Indah mendekati Andi yang sedang menerima telephon dengan adiknya.
Namun setelah Indah menguping Andi berbicara tidak seperti sedang bicara dengan adiknya karena dalam percakapannya terdapat kata kata sayang seperti orang sedang berpacaran.
Saat itu Indah mulai curiga kepada Ima,maka Indah minta bertemu dengan Andi untuk datang kerumahnya.dan disaat Andi datang di rumah Indah bertanya kepada Andi,"Kamu suka telephonan ya sama Ima?"
Andi dengan gugup menjawab," Enggak......."
Lalu Indah meminjam hp nya Andi juga hp nya Ima,Indah menunjukan Log pada telephon Andi dan Ima juga kotak masuk SMS dengan tegas Indah berkata, " Terus ini apaan.....!"
Sambil marah marah Indah indah terus mendesak Andi dan Ima dengan kata kata,dan akhirnya Andi dan Ima mengakui kalau mereka menjalin hubungan lebih dan mereka telah berjalan hampir dua pekan lebih.
Pada saat itu pun Indah menyatakan putus dan tidak mau lagi bertemu dengan Andi dan Ima.Indah sangat menyesal punya sahabat seperti Ima,dan Indah berkata,"Gue nyesel punya sahabat kaya elu,padahal gue udah percaya sama elu,tapi kenapa elu nusuk gue dari belakang.....!
Indah menangis karena sakit perasaannya di khianati oleh pacar dan sahabatnya sendiri.
Ima tetap berkata," Aku minta maaf Dah.....aku nyesel......". Ima berkata sambil menangis dan memohon kepada Indah.
Indah tetap tak menghiraukan sikap Ima dan tidak dimaafkan saat itu.
Setiap hari Ima selalu mendatangi Indah dirumahnya dengan maksud memohon maaf,namun Indah tetap tidak memaafkan nya,
Namun suatu malam Ima datang kembali di rumah Indah dan menjelaskan tentang hubungan Andi dengan dirinya dengan segala sesuatunya.
Akhirnya Indah pun luluh hatinya dan memaafkan Ima.
Dan saat itu juga Indah dan Ima kembali menjalin persahabatan dengan dilandasi prinsif saling terbuka dan berterus terang,serta dengan bersamaan ucapkan NO! kepada cowok,kepada laki laki yang tidak setia.
Sekian.........
Kelas : X A SMA ISLAM SERENA
dalam tugas Mengarang CERPEN
Pelajaran Bahasa Indonesia.
Disuatu hari ada sepasang kekasih yang sedang duduk dikursi yang ada disebuah taman.Mereka adalah Andi dan Indah.
Ditempat itu mereka berdua bercanda tawa,namun diantara mereka ada yang berbeda dari sikap semula,merekapun tiada menyadari bahwa Andi berkhianat kepada Indah.
Disaat mereka sedang bercanda tawa sambil duduk,mereka dihampiri oleh seorang perempuan yang bernama Ima,yang tak lain Ima itu adalah salah seorang sahabat Indah sendiri dan sekaligus selingkuhannya Andi.
Disaat itu Indah tidak menyadari dengan sikap Andi yang berbeda,Indah dan Andi hanya diwaktu itu bertemu.
Di suatu malam Indah mengutarakan kata hatinya kepada sahabatnya yaitu Ima dengan cara curhat,kata Indah," Ima ....aku galau nih sama andi."Sikap Indah dengan keluhannya.
Ima pun menjawab, " Galau gemnana? "
Indah berkata, " Sekarang si Andi berubah,sudah tidak ada waktu buat aku,sekarang dia sudah benar benar berubah,sudah tidak seperti dulu lagi,dulu dia perhatian sama aku,dulu aku telephon,dia pasti mengangkatnya,aku sms pasti dia membalasnya,namun sekarang dia itu boro-boro...."Indah berkata kata sambil menangis.
"Sudah deh jangan menangis,cowok tuh masih banyak tahu....", Ima menjawab sambil memeluk dan menghapus air mata Indah,dan Indah tersenyum.
Suatu hari,saat itu hari Minggu,Indah dan Andi bertemu di jalan dekat taman , mereka bertanya jawab,lalu Andi mengajak Indah ke taman yang tak jauh dari mereka bertemu.
Di taman itu mereka sering bertemu atau membicarakan tentang hubungan mereka berdua,namun setelah lama mengobrol,tiba tiba Andi mendapat telephon dari Ima.
Andi pun pergi dengan meminta izin kepada Indah untuk menerima telephon,"Indah aku mau kesana dulu sebentar ya,aku mau angkat telephon dari adik ku."Andi pun beranjak dari tempat duduk.
Indah lama menunggu,akhirnya rasa kesal pun menyerang perasaan Indah,dengan diam diam Indah mendekati Andi yang sedang menerima telephon dengan adiknya.
Namun setelah Indah menguping Andi berbicara tidak seperti sedang bicara dengan adiknya karena dalam percakapannya terdapat kata kata sayang seperti orang sedang berpacaran.
Saat itu Indah mulai curiga kepada Ima,maka Indah minta bertemu dengan Andi untuk datang kerumahnya.dan disaat Andi datang di rumah Indah bertanya kepada Andi,"Kamu suka telephonan ya sama Ima?"
Andi dengan gugup menjawab," Enggak......."
Lalu Indah meminjam hp nya Andi juga hp nya Ima,Indah menunjukan Log pada telephon Andi dan Ima juga kotak masuk SMS dengan tegas Indah berkata, " Terus ini apaan.....!"
Sambil marah marah Indah indah terus mendesak Andi dan Ima dengan kata kata,dan akhirnya Andi dan Ima mengakui kalau mereka menjalin hubungan lebih dan mereka telah berjalan hampir dua pekan lebih.
Pada saat itu pun Indah menyatakan putus dan tidak mau lagi bertemu dengan Andi dan Ima.Indah sangat menyesal punya sahabat seperti Ima,dan Indah berkata,"Gue nyesel punya sahabat kaya elu,padahal gue udah percaya sama elu,tapi kenapa elu nusuk gue dari belakang.....!
Indah menangis karena sakit perasaannya di khianati oleh pacar dan sahabatnya sendiri.
Ima tetap berkata," Aku minta maaf Dah.....aku nyesel......". Ima berkata sambil menangis dan memohon kepada Indah.
Indah tetap tak menghiraukan sikap Ima dan tidak dimaafkan saat itu.
Setiap hari Ima selalu mendatangi Indah dirumahnya dengan maksud memohon maaf,namun Indah tetap tidak memaafkan nya,
Namun suatu malam Ima datang kembali di rumah Indah dan menjelaskan tentang hubungan Andi dengan dirinya dengan segala sesuatunya.
Akhirnya Indah pun luluh hatinya dan memaafkan Ima.
Dan saat itu juga Indah dan Ima kembali menjalin persahabatan dengan dilandasi prinsif saling terbuka dan berterus terang,serta dengan bersamaan ucapkan NO! kepada cowok,kepada laki laki yang tidak setia.
Sekian.........
SELEMBAR HARAPANKU KEPADA TUHANear Tuhan....
Karya : AYI SRI H.
Kelas : X A SMA ISLAM SERENA
Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia
INILAH KISAHKU
Kisah kehidupan seorang gadis yang berumur 16 tahun yang bernama "AYA SORAYA " seorang gadis tegar dan penuh perasaan.
Aku tinggal bersama keluargaku yaitu ibu dn kakak kakakku,aku adalah anak yang terakhir dari lima bersaudara,tapi sayang aku sudah tidak tinggal bersama ayahku lagi,karena sejak kecil sewaktu aku duduk dibangku SD,ayahku sudah pergi meninggalkan aku dan keluargaku.
Ya ayahku meninggal dunia beberapa tahun yang lalu,aku hanya merasakan kasih sayang seorang ibu yang sangat berarti dimataku.
Ibu adalah segala galanya bagiku,yang telah melahirkan dan merawatku selama ini,dan ibu juga yang telah menjadi ayah bagi aku dan kakak kakakku,karena ibuku telah menjadi tulang punggung keluargaku.
Ibuku bekerja keras tanpa mengenal lelah ataupun mengeluh,itu semua ibu lakukan hanya demi anak anaknya agar mereka bisa makan dan bisa sekolah.
Sering kali aku mengeluh,menangis,meratapi kahidupan yang kejam ini,seakan terbang tinggi lalu terjatuh,karena sayap sayap yang patah,ceriaku terenggut,senyum candaku musnah seketika karena tak ada ayah di sampingku.
Rasanya aku ingin marah kepada Tuhan,tapi itupun aku rasakan seperti ingin memeluk bulan,karena itu suatu hal yang sangat tidak mungkin.
Dunia ini panggung sandiwara,meskipun hati ini menangis tapi aku harus selalu tersenyum untuk menutupi kesedihanku.
Aku ambil tinta hitam dan selembar kertas putih,kutuangkan lewat tulisan segala harapanku saat ini.
" Dear Tuhan............
Kucurahkan segala kegundahan hati dan harapanku saat ini,jika malam datang seolah kehampaan yang sedang aku rasakan,ingin sejuta pertanyaan ku berikan kepada Mu,kenapa engkau ambil ayah dari aku?Kenapa Tuhan???Kenapa engkau pisahkan Cinta,cinta yang selama ini jadi nyawa dalamhidupku,kenapa Tuhan ? Jawablah aku Tuhan !
Tuhan tolonglah aku! Tolong Kembalikan ayahku! Tolong Tuhan ! Tolong!
Selelmbar surat ini mungkin akan menghantarkan harapanku ke surga Mu, terima kasih Tuhan.
Aku hanya bisa meneteskan air mata lalu menarik napas dan berkata," Semua ini lebih baik..." kusimpan selembar harapanku ini di buku harianku.
Aku kembali menjalani aktifitas aktifitasku dengan senyuman,karena aku tidak ingin larut dalam kesedihan,aku mencoba untuk tegar menghadapi semua cobaan hidup,karena aku yaqin dimana ada kesedihan disitu ada kebahagiaan.
Akupun mencoba meng ikhlas kan nya dan mengambil hikmah dari semua yang ku alami.
"Untuk siapapun yang telah membaca cerita ini,semoga kalian mendapatkan pelajaran dari cerita hidupku dan pesan aku buat kalian yang masih memiliki orang tua,terutamayang masih memiliki orang tua yang masih utuh,hargai dan hormatilah,sayangi mereka sebagaimana mereka menyayangi kita,terutama ibu yang telah melahirkan dan merawat kita dari kecil hingga besar.
Begitu besarnya pengorbanan seorang ibu,dan kita berhutang budi kepadanya,atas semua jasa jasanya dan yang harus kalian ingat." Surga itu ada di telapak kaki ibu,raihlah surga itu dengan amal perbuatan dan hati yang tulus!".
Sekian dulu.
Kelas : X A SMA ISLAM SERENA
Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia
INILAH KISAHKU
Kisah kehidupan seorang gadis yang berumur 16 tahun yang bernama "AYA SORAYA " seorang gadis tegar dan penuh perasaan.
Aku tinggal bersama keluargaku yaitu ibu dn kakak kakakku,aku adalah anak yang terakhir dari lima bersaudara,tapi sayang aku sudah tidak tinggal bersama ayahku lagi,karena sejak kecil sewaktu aku duduk dibangku SD,ayahku sudah pergi meninggalkan aku dan keluargaku.
Ya ayahku meninggal dunia beberapa tahun yang lalu,aku hanya merasakan kasih sayang seorang ibu yang sangat berarti dimataku.
Ibu adalah segala galanya bagiku,yang telah melahirkan dan merawatku selama ini,dan ibu juga yang telah menjadi ayah bagi aku dan kakak kakakku,karena ibuku telah menjadi tulang punggung keluargaku.
Ibuku bekerja keras tanpa mengenal lelah ataupun mengeluh,itu semua ibu lakukan hanya demi anak anaknya agar mereka bisa makan dan bisa sekolah.
Sering kali aku mengeluh,menangis,meratapi kahidupan yang kejam ini,seakan terbang tinggi lalu terjatuh,karena sayap sayap yang patah,ceriaku terenggut,senyum candaku musnah seketika karena tak ada ayah di sampingku.
Rasanya aku ingin marah kepada Tuhan,tapi itupun aku rasakan seperti ingin memeluk bulan,karena itu suatu hal yang sangat tidak mungkin.
Dunia ini panggung sandiwara,meskipun hati ini menangis tapi aku harus selalu tersenyum untuk menutupi kesedihanku.
Aku ambil tinta hitam dan selembar kertas putih,kutuangkan lewat tulisan segala harapanku saat ini.
" Dear Tuhan............
Kucurahkan segala kegundahan hati dan harapanku saat ini,jika malam datang seolah kehampaan yang sedang aku rasakan,ingin sejuta pertanyaan ku berikan kepada Mu,kenapa engkau ambil ayah dari aku?Kenapa Tuhan???Kenapa engkau pisahkan Cinta,cinta yang selama ini jadi nyawa dalamhidupku,kenapa Tuhan ? Jawablah aku Tuhan !
Tuhan tolonglah aku! Tolong Kembalikan ayahku! Tolong Tuhan ! Tolong!
Selelmbar surat ini mungkin akan menghantarkan harapanku ke surga Mu, terima kasih Tuhan.
Aku hanya bisa meneteskan air mata lalu menarik napas dan berkata," Semua ini lebih baik..." kusimpan selembar harapanku ini di buku harianku.
Aku kembali menjalani aktifitas aktifitasku dengan senyuman,karena aku tidak ingin larut dalam kesedihan,aku mencoba untuk tegar menghadapi semua cobaan hidup,karena aku yaqin dimana ada kesedihan disitu ada kebahagiaan.
Akupun mencoba meng ikhlas kan nya dan mengambil hikmah dari semua yang ku alami.
"Untuk siapapun yang telah membaca cerita ini,semoga kalian mendapatkan pelajaran dari cerita hidupku dan pesan aku buat kalian yang masih memiliki orang tua,terutamayang masih memiliki orang tua yang masih utuh,hargai dan hormatilah,sayangi mereka sebagaimana mereka menyayangi kita,terutama ibu yang telah melahirkan dan merawat kita dari kecil hingga besar.
Begitu besarnya pengorbanan seorang ibu,dan kita berhutang budi kepadanya,atas semua jasa jasanya dan yang harus kalian ingat." Surga itu ada di telapak kaki ibu,raihlah surga itu dengan amal perbuatan dan hati yang tulus!".
Sekian dulu.
Langganan:
Postingan (Atom)