Minggu, 03 Desember 2017

NAHA TEU NGAGUGU KANA PARENTAH SALAKI?

Kamari,Saptu 3 Desember 2018, kula nyaring wanci tabuh 10 isuk,kulantaran di geuingkeun ku nujadi bojo da aya utusan uyut arek nyandak formulir dukungan purnabhakti kepala desa di Kecamatan Cariu sareng Tanjungsari,da Inohong hoyong ningali.
Nya Kula atuh jadi terus hudang,beberesih mandi tuluy milu ngariung di hareup jeung bojo bari aya balarea batur anu matuh unggal poe ge da keur dagang bbm.
Kula mere titah ka bojo yen sapatu anak anu keur dipoe geura pindahkeun bisi aya nu nyokot,nitah teh nepi ka tilu kali.
Dina sabada Juhur kula terus di imah di kamar,sasarean deui nunggu wanci na asar.....
Dina mangsa rek magrib,anak kula nu boga sapatu nanyakeun dimana eta sapatu ayana ka kula.
Cek kula tanyakeun ka indung hidep,mun teu apaleun tangtuna leungit aya nu maling.
Nya bener pisan indung na budak kula teu rumasa merenan eta sapatu,atuh jelas tur nyata eta sapatu teh leungit aya nu maling.
Kula jadi rada kesel ka nu jadi bojo,bet teu ngagugu kana titah kula nu jadi salaki...
Tah mantak ka tiap istri sing nurut tur toat ka salaki....ulah sok ngbahaan mantak jadi mamala nu nyata......

Sabtu, 02 Desember 2017

HIRUP AYEUNA ZAMAN NA KULA

Caangna sarengenge masih sarua saperti caangna nu baheula,angin nu pake napas sarua kawas angin nu baheula,taneh nu di cicingan masih keneh bumi ni baheula,tapi naha bet beda rarasaan kula nu hirup di zaman ayeuna,beda jeung carita carita karuhun kula........
Karuhun kula geus ngamanatkeun yen " Tekad,Ucap jeung Lampah eta kudu sarua..." ngan gening di zaman kula ayeuna bet kalobaan beda dina ucapna lain kalakuan na...........beu boa boa ieu zaman teh geus teu ngeunah dina rarasaan na.....
Mun enya ieu zaman ayeuna teh kalobaan di zamanan ku manusa nu kalobaan lain tekadna lain ucapna jeung lain kalakuanna......na kumaha ke balukarna geusan anak incu urang kahareup?

Rabu, 30 Agustus 2017

ABAH RANDU RAWA BUAYA 2

     Didalam ruangan dimana para peziarah berkunjung ternyata ada dua petak berbentuk kuburan yang di tutup dengan kerangka kayu dan diselimuti kelambu......
     Ustad Zezen memimpin acara hadiahan dengan khusyu.....Inohong dan Amang pun mengikuti hadiahan dan engkong mundur ke dinding serta tertidur lelap.
     Setelah berjalan hampir satu jam lebih acara hadiahan selesai,kami semua keluar dan istirahat di ruang depan seperti mereka rombongan orang tua yang menegur kami .
     Kopi dan rokok pun di pesan,juru kunci yang menemani orang tua itu berpindah ke riungan kami serta ikut ngobrol.
     " Kong itu Abah yang tegur kita sepertinya nyunda banget...." Inohong berbisik ke telinga Engkong.
      " Mungkin tuh... tapi Engkong penasaran ingin menanyakan alasan ia menegur kita..... " Engkong menjawab sambil melihat kearah orang tua yang duduk santai dekat pintu masuk kamar ziarah.
      Inohong dengan dua orang baladnya tertidur pulas menjelang jam Tiga pagi,sedang Engkong sendiri akhirnya di panggil orang tua tersebut untuk ikut bergabung ngobrol......

Selasa, 29 Agustus 2017

ABAH RANDU RAWA BUAYA 1

     Ini adalah malam Minggu ,5 Agustus 2017,di Karang Hawu Pelabuhan Ratu Sukabumi,kami rombongan atas nama Sunda Akur dimana H.Deden SN,SH (Inohong),Ahmad Muhammad Alawi ( Engkong),Zezen ( ustad ),Mamat ( Amang ) sedang mengadakan lawatan ziarah.
     Saat itu pukul 00.00 wib,rombongan kami menaiki tangga karang Hawu,dan para juru kunci yang ada semua hampir mengenali kami karena seringnya kami berkunjung ke Karang Hawu,mempersilahkan kami untuk masuk ke dalam ruangan yang kebetulan lagi kosong dari pengunjung.
     Inohong paling depan,diikuti ustad,engkong posisi ketiga dan dibelakang amang,menuju pintu masuk,mendadak terhentak rasa di dada karena ada teguran tajam dari seorang tua yang duduk bersama seorang wanita mirip Elma Tiana dan seorang lelaki Kerawang dan seorang juru kunci yang mempersilahkan kami masuk.
      "Kalian muslim!mana salam ke Islamnya tidak ku dengar."seorang tua menegur kami.
       Kami semua terhenti dan terasa malu,dan inohong pun meminta maaf,serta mengucapkan salam.
       Bersambung........

Sabtu, 15 Juli 2017

DIRI

Auzubillahiminasaitoonirrojiim
Bismillahirrohmaannirrohiim
Allahu Akbar
Doa iftitah
alfatihah
Ruku'
I tidak

Rabu, 12 Juli 2017

HIDEUNG - BODAS

Dimana diri leumpang rek nuju hiji hal Sabari tujuan na teu wujud Tah diri ulah rek balik deui mapay jalan nu di tempuh.
Geura prak buka payung nu warna hideung padahal kuduna payung warna Bodas.
Sabab caang bari di jaga ku tutup warna hideung eta nyimpeun hawa haneut.....
Ari panas eta hiji bukti Aya hirup.

Kamis, 06 Juli 2017

7 JULI 1969-7 JULI 2017

Sabtu....jam 18.00 wib di bulan Juli dan di tahun 1969.....diri ini ada di alam ini .....
Dan itu 48 tahun dulu......dari saat ini....
Dan adakah yang sudah di dapatkan selama itu untuk AKU nya diri ini?

Sabtu, 01 Juli 2017

TAK DI PAHAMI

Diri ini di hari ke 8 Idul Fitri 1438H di ajak makan ikan bakar di kolam terapung di Jangari.
Anehnya ia istriku berburuk sangka kalau diri ini bisa berbuat tidak terpuji di luaran.Sampai di kukuhkan dgn ucapan insya Alloh pun ia tidak percaya.
Sungguh kasihan ia....hidup hanya di selimuti sangkaan buruk.
Aneh....

NIKMATNYA MENJADI

Dan adalah saat yang paling indah dalam hidup saat dunia ini yaitu menjadikan diri bersama pribadinya di saat yang mana semua pikiran seolah tiada dan rasa hanya saat saat tidak mengakui pribadi tidak ada lagi yang melebihinya....
Pribadi berada saat hanya mampu menerima ketidak mampuan pribadi dalam pikiran dan hanya ada Gusti saja tidak ada yang lain lagi.
Hanya ada Gusti dan Pribadi saja....
Dan saat ini pun harus wujud hanya Lima waktu dengan masa sesingkat singkatnya.....
Sisa nya hanya waktu lebih besar untuk menjadi Pribadi sendiri dengan selalu di awasi Gusti.....

KEMUNGKINAN BESAR

Ada kalanya seorang diri bertingkah laku di hadapan orang dan semua baik seagama atau tidak.......
Bahwa seorang diri ini ingin di akui kalau seorang diri ini adalah seorang yang paling bisa menjadi pengabdi Gusti......

Tapi apa .......apa ini cara yg lurus?

Jumat, 30 Juni 2017

Di Muara Sukawayana

Wengi Sabtu,6 Syawal 1438H kalayan atas Nami Sunda Akur,tiasa tepang silaturahim sareng Kasepuhan ti Paguyuban Dataran Sunda Pakidulan
Pelabuhan Ratu Sukabumi.
Kasebatna Abah Banten.....
Bismillahirrahmanirrahim 120
Ya Jabbari 120
Ya Latiifu 120

1.tuan syeh Abdul.Qodir Azzaelani
2.tuan Syeh Hassan Assazili
3.tuan Syeh Abdul Muhyi Pamijahan
4.tuan Syeh Holil Bangkalan

Senin, 26 Juni 2017

SULAEMAN

Seorang yang tegar menghadapi tantangan....
Seorang yang kokoh menghadapi rintangan.......
Seorang yang teguh menghadapi ancaman........

Dialah yang hanya menuhankan satu Tuhan.............
yaitu ALLOH ROBBUL ALAMIN

Selasa, 20 Juni 2017

Akibat tulisan

Bentuk dari geraknya anggota badan
Menciptakan alam rasa yang menyakitkan buat orang lain

RASA

Rasa ternyata adalah alam yang saat ini di mana setiap mahluk hidup akan di ikuti oleh alam dan rasa nya.
Rasa tidak ada wujudnya tidak terlihat bentuknya tidak ada warnanya.....
Tapi rasa itu sendiri mengisi semua ruang,tempat dan waktu mahluk hidup di alam saat ini.
Sebagai mahluk hidup dan ber nama manusia,ternyata rasa ini begitu besar dan hampir susah untuk di pisahkan antara rasa dan jiwa.
Setiap diri manusia sama memiliki rasa tapi akan berbeda  apa yang di terima akibat dari rasa itu sendiri.
Dan yang paling nyata rasa bisa di rasakan dari ucapan,pendengaran,penglihatan,hati,gerakan anggaota badan.
Berhati hatilah menciptakan rasa baik buat diri pribadi atau untuk orang lain.

Senin, 19 Juni 2017

Minggu,18 Juni 2017

Sehabis tarlaksana tarawihan,aku keluar seperti biasa,dengan mengenakan pakaian hitam sundaku aku menuju kursi duduk,dan ada anak sulung ku yg putri yg sedang di hadapkan dgn ujian rumah tangganya,dan ku sapa.....
Namun ibunya yang tidak ku sapa lantaran sebelum buka puasa ia ku sapa tapi ia bermuka asam serta tidak mau menjawab.
Lalu aku keluar rumah karena ada saudaraku yang sudah duduk di pos ngariung lebih dulu....
Namun tiada berapa lama kudengar pintu kamar dibanting ibunya anak anakku dengan keras.
Tidak lama HP ku ada masuk sms di WA dari ia istriku," enggeusan sia Jeung aing "BAGONG!"
Seperti Sambaran petir di siang hari,begitu halus dan sopannya ia sebagai istriku selama ini.....
Terima kasih atas sanjungannya wahai istriku yang mulia.
Terimakasih!

Senin, 12 Juni 2017

SENIN,12 JUNI 2917 ( 17 RAMADHAN 1438 H )

Kang Haji Ate bin Dahromi sonten tabuh 21.53 WIB tos mulih ka Jati mulang ka asal.......
Innalilahi wainnailaihi rojiuun.

Senin, 13 Maret 2017

MINGGU,12 MARET 2017 ( KENYATAAN YANG DITUKAR )

     Ia hari ini berangkat bersama Tujuh orang teman nya ke gunung Padang di Cempaka Cianjur.
     Namun sebelum berangkat,ia berkumpul di rumah Anang menunggu saat untuk pergi,tiba tiba istri Ia menelepon,mengkhabarkan bahwa bapaknya Ia sakit.
     Sedangkan anak anak Ia dari yang bungsu dan kakaknya yang lelaki pergi menjenguk kakeknya.
     Namun kenyataan nya adalah adik adiknya Ia mendamprat anak bungsu dan anak lelakinya ia,menuding akibat sakitnya bapak ia adalah karena ia.
      Dan setelah Ia kembali dari gunung Padang,jam 20.00 WIB,adik nya Ia bernama si Nyimas, si Habib,si Iceu, juga si Euis sepakat memutus hubungan kebaikan dan kekerabatan dengan alasan Ia telah berbuat dan berbicara takabur kepada bapaknya.
     Padahal kenyataan di malam Sabtu kemarin ibunya ia lah yang menjadi saksinya.

Jumat, 10 Maret 2017

JUMAT,10 MARET 2017 ( SUNGGUH ANEH )

     Hari ini semua tanggung jawab ia sebagai anak tertua dari keluarga yang menyewakan tanah seluas 320 M2 ke satu perusahaan ritel ternama.
     Semenjak dari awal ia harus bekerja cepat mulai dari melengkapi semua persyaratan yang di butuhkan hingga membantu kontraktor yang harus membangun gedung toko dari segala kemungkinan yang bisa menghambat kelancaran pembangunan serta kenyamanan dan keamanan para pekerja itu.
      Ia bekerja tanpa harus di upah oleh perusahaan tersebut apalagi harus di bayar oleh orang tuanya yang tanahnya di sewa oleh perusahaan ritel ternama tersebut.
      Namun buat ia bukan mendapatkan keuntungan baik materi dan juga rasa terima kasih dari orang tuanya,malah kenyataannya dari uang yang sesungguhnya ia tidak punya harus rugi,mulai dari penebangan pohon di lokasi untuk membangun gedung ritel tersebut,ia harus membayar karena orang tuanya merasa bahwa pohon yang seharusnya bisa di tebang malah dilarang dan memarahi pembeli kayu.
     Akhirnya ia harus menengahi dan membayar pohon milik orang tuanya sendiri dan kayunya di berikan kepada pembeli.
     Sementara ia di marahi oleh orang tuanya sendiri tanpa ada alasan.
      Namun buat ia tak jadi soal,yang terpenting orang tuanya senang dan tidak mengganggu pikirannya.
      Padahal jika pohon pohon kayu tersebut tidak ditebang sejak awal yang bakal repot adalah orang tuanya ia dan pastinya ia pula yang akan kena dampaknya,pasti.
      Dan di hari ini bersamaan pembukaan perusahaan ritel tersebut,ia merasa tak mengerti sekali dan heran dengan sikap orang tuanya.
      Tepatnya sekitar jam 20.00 WIB , ia menemui orang tua nya untuk memberikan SPPT tanah milik orang tuanya yang berasal dari warisan .
      Dan SPPT tanah milik orang tuanya ia tersebut yang mengurus surat keterangan waris serta yang mengurus penerbitan SPPT nya adalah ia,karena ia merasa hal ini adalah penting,walaupun sebenarnya orang tua ia tidak peduli dengan fungsi dan gunanya surat surat keterangan tanah tersebut.
      Dan sesungguhnya pajak tanah tersebut semenjak dua tahun yang lalu tidak dibayar entah apa alasannya.
      Namun setelah terjadi kesepakatan dengan perusahaan ritel ternama itu,pajak tanah tersebut dibayar di tahun ini saja,dan ia lah yang mengurus nya pula,ini karena ia adalah seorang anak yang harus bekerja walau ujungnya hanya dampratan dan kemarahan orang tua yang harus di terima sebagai balasannya.
      Dan malam ini ia begitu merasa heran dan aneh dengan sikap orang tuanya,padahal ia datang hanya untuk menyampaikan bahwa SPPT yang sesuai dengan surat keterangan waris,sesuai dengan isi perjanjian sewa dengan perusahaan ritel adalah yang ini ia berikan dari petugas pajak.
      Namun orang tua ia malah marah sekali,dua kali telunjuknya hampir mencolok mata ia,kata katanya begitu kasar,serta menuding ia sebagai seorang manusia yang jahat,bukan lagi seorang anak,ia dianggap penjahat yang selalu merugikan ibunya sendiri,dan dianggap seorang anak durhaka yang selalu memohonkan serta menghujat bapaknya sendiri.
     Ia merasa aneh dan heran,sampai kerongkongan terasa kering,lutut lemas tak bertenaga,sungguh heran dan aneh.
      Ia terus teringat dengan dampratan orang tuanya," Kepala Desa yang saat ini serta semua petugas desa di tuding mempermainkan nya.....".
      Ia bukan membela para petugas Desa,tapi kurang bijaksana jika orang tua ia harus menuding para petugas desa dengan kata kata kasar walaupun di hadapan anak sendiri yang bukan petugas Desa.
       Dan dampratan terakhir sebelum ia pamit mundur diri adalah," Hai...Apakah Kubakar saja ini SPPT?"
       Ia dengan pikiran heran menjawab," terserah itu milik bapak....". Dan dalam pikiran ia, heran dengan bapak,emang SPPT hasil cetakan sendiri.
       Sedih,sakit,heran serta aneh....
.....

Minggu, 29 Januari 2017

AHAD,29 JANUARI 2017

     Kisah nyata yang terjadi ini adalah sebuah pelajaran yang perlu di tafakkuri khususnya bagi Aji Rasha yang langsung menyaksikan dan bagi yang membaca khususnya.
     Keluarga dari seorang kakek tua berumur 80 tahunan saat itu sedang mendapat anugrah dari Yang Maha Kuasa dimana dari tanah miliknya yang masih di isi pepohonan di kontrak oleh sebuah perusahan ritel.
     Sebelum di bangun oleh perusahaan ritel pepohonannya harus di tebang oleh kakek tua dengan cara di jual kepada pengusaha kayu.
      Dan dibelilah oleh seseorang pengusaha kayu teman lama salah seorang anak kakek tua tersebut.
      Setelah Tiga hari ditebang dan akan menebang pohon yang masih berdiri dan di tandai,kakek tua itu melarang ditebang dengan alasan dua pohon tersebut tidak di jual.
      Sang pengusaha kayu menjadi bingung lalu mengadu kepada anak kakek tua.
      Anak kakek tua pun menjadi bingung,dan ia pun ingat dimana saat ijab kabulnya kemarin kakek tua dan pengusaha telah sepakat,tapi sekarang berubah.
     Lalu anak kakek tua itupun menengahi agar sang kakek tua tidak   salah paham dan sang pengusaha kayu tidak merasa tertipu.
     Dimana anak sang kakek tua membantu membayar Tiga pohon kayu yang menurut kakek tua tidak terjual,padahal ada tanda terjual.
     Akhirnya sepakat,namun yang jadi permasalahan adalah kenapa kesepakatan ijab kabul itu bisa berubah untuk seorang kakek tua yang mana kesehariannya selalu membaca kitab fiqih.
     Jika seorang kakek tua adalah seorang awam dan penipu boleh jadi,atau karena usia tua ?
      Bingung untuk Aji Rasha dengan kejadian ini dan hanya Alloh lah yang kuasa memberi jawaban ini atau pendapat dari para pembaca...