Minggu, 06 Juli 2014

SATRIO PININGIT

Nusantara adalah Ibu Pertiwi yang di panggil Republik Indonesia
sedari dulu Nusantara ini telah memikat para hati bangsa bangsa lain
ada yang ingin berdiam merantau di Ibu Pertiwi karena seindah Syurga
namun kebanyakan ingin menguasai dan memilikinya 
dan Ibu Pertiwi pernah mengalami Duka dan Lara yang lama sekali
Tiga Ratus Lima Puluh Tahun sudah menorehkan perjalan pahit
akibat anak anak Pertiwi yang pada lali
padahal Negeri akan di rampok dan di kuasai
politik adu domba di tanamkan hingga menjadi tragedi hitam
saling menjegal dan menikam mati sesama saudara
akibat ulah dan ambisi para manusia keji
demi memenuhi nafsu angkara serakah yang keji

Hari ini,anak anak Ibu Pertiwi
bernafas antara berharap dan putus asa
sebab gemah ripah repeh rapih loh jinawi
tak jadi mencapai suasana kertaraharja

Merdeka.........
telah digenggam sejak Tujuh Belas Agustus Seribu Sembilan Ratus Empat Puluh Lima lalu
dengan ditebus oleh Jiwa dan Raga para pendahulu anak anak Ibu Pertiwi
yang di harapkan agar anak anak Ibu Pertiwi selanjutnya hidup di Nusantara ini
tentram sejahtra senyaman di Syurga

Namun halangan dan rintangan terus selalu ada menyertai
di tahun Seribu Sembilan Ratus Enam Puluh Lima
menodai Ibu Pertiwi yang baru terbebaskan dari cengkraman para Siluman Kejam
oleh anak anak Ibu Pertiwi yang masih diselimuti keserakahan dan ambisi
yang di tumpangi iming iming para siluman kejam

Rintangan dan halangan tetap terus menyertai
tak cukup di tebus dengan penderitaan dan penumbalan jiwa dan raga
Nusantara terus digerogoti  oleh nafsu nafsu angkara dan ambisi keserakahan
yang jadi pelakunya adalah anak anak Ibu Pertiwi sendiri
sungguh ini sudah keterlaluan
dan apakah Ibu Pertiwi ini pun akan tetap bersabar
atau akan mengutuk dan menghukum anak anaknya lantaran sudah kelewat batas

Dan ada anak anak Ibu Pertiwi sebagian kecil
yang tidak berdaya,tapi tak ingin ini Nusantara terpuruk lebih dalam lagi
kelubang pusaran Ambisi Nafsu Angkara serakah keji
dan setiap saat hanya mampu berharap datang dan tibanya janji
ucapan yang dituturkan oleh para Nenek Moyangnya dimasa purba dahulu
Ibu Pertiwi akan kembali Sugih,berjaya tentram ,berwibawa Kertaraharja
bila Ibu Pertiwi sudah melahirkan dan menjadikan dirinya
sebagai sang Ratu Adil perwakilan Ibu Pertiwi untuk mengurus anak anak Nusantara
sebagai sang Satria Piningit,pelipur lara putra putri Ibu Pertiwi
sebagai sang Juru Selamat untuk tetap menjaga keutuhan dan kelangsungan Nusantara
Ibu Pertiwi pernah memberikan jampi,memberikan Doa,yang nyata                                                 mari kita ingat ingat dan kita lakukan dengan segenap jiwa raga
inilah Jampi itu,inilah Doa itu
Satu Nusa
Satu Bahasa 
Satu Bangsa
Indonesia

Maka cermati dan putuskan,diantara para putra putra Ibu Pertiwi
siapa yang memenuhi syarat syarat yang sesuai dengan Amanat Ibu Pertiwi
diantara syarat syarat itu dulu raja raja di Nusantara sudah pasti seorang yang gagah perkasa
sebagai Tentara yang tiada tanding,yang jujur dan dapat dipercaya,yang pintar dan berwibawa

Saat ini di Dua Ribu Empat Belas , Nusantara atas nama Ibu Pertiwi
Indonesia adalah Tujuan utamanya
sedang dipertaruhkan oleh anak anak Ibu Pertiwi sendiri
berebut tampuk kepercayaan sebagai Satria Piningit
berebut perhatian agar di sangka sang Ratu Adil
berebut dukungan biar jadi sang Juru Selamat

Tapi sadar dan bangkitlah wahai putra putri Ibu Pertiwi
ingat dan ambil petunjuk dari sejarah Nusantara sendiri
siapa dan yang mana yang dulu menjadi raja raja Nusantara
yang gagah perkasa,pintar,berwibawa
jujur,welas asih dan tidak tinggi hati

ya, Perwkilan Ibu Pertiwi telah Tiba
dia adalah yang memiliki syarat syarat seperti amanat Ibu Pertiwi
yang nomor satu
nomor satu dalam memelihara semua Nusa
nomor satu dalam memelihara semua Bahasa
nomor satu dalam memelihara semua Bangsa
nomor satu itu INDONESIA

Ingatlah
Nomor Satu.!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar